-Author's POV-
Seorang wanita anggun duduk di bangku taman depan rumahnya,menunggu seseorang datang menjemputnya. Sesekali ia memainkan ponsel nya.
"Hai" lelaki berbadan tegap menepuk pundak nya.
"Harry! Jadi?" wanita tersebut memastikan rencana yang telah mereka rencanakan.
"tentu Stefie. Ayo kita jalan"
***
"menurut mu yang biru tosca atau yang putih?" stefie menunjukkan dua buah dress kepada Harry.
"Menurut ku yang putih karena yang tosca terlalu terbuka" Harry memberi saran.
"okay,I'll take it" Stefie meletakkan kembali dress berwarna tosca pada tempatnya.
3 pasang mata menatap Stefie dengan tatapan bingung. Stefie yang menyadari akan hal itu berusaha untuk terlihat cuek. Ia tak merasa ada yang salah dengan dirinya.
"ayo kita ke kasir" Stefie menarik tangan Harry.
"Uh..uhm... Aku ingin ke toilet sebentar. Kalau kau sudah selesai,tunggu saja aku di depan toko ini" ucap Harry ragu-ragu,entah apa yang ada di pikirannya sekarang. Stefie hanya bisa mengangguk.
**
Setelah membayar baju yang di pilihnya,Stefie melangkahkan kaki nya keluar dari toko,menunggu Harry keluar dari toilet.
"Hei!" Sapa seseorang yang Stefie yakin bukanlah suara Harry. Stefie membalikkan badannya untuk memastikan siapa lelaki yang menyapa nya dari belakang.
"Liaam!!!" Stefie langsung memeluk seseorang yang ia panggil Liam.
"Calm down Stefie,hahaha" Liam melepas pelukannya.
"aku sangat sangat merindukan mu" Stefie menggigit bibir bawahnya sambil berusaha tersenyum.
"Now I'm here! Apa kau sudah membeli dress untuk acara ku nanti malam?"
"Ya of course! Warna cerah sesuai perintah mu!" Stefie mengkedipkan mata kiri nya.
"Great. By the way,kau sendiri?" Liam melihat ke belakang Stefie,memastikan bahwa ia sendiri atau tidak.
"Tidak. Aku kesini bersama Ha—"
"Hey!" seorang wanita berambut coklat menepuk pundak Liam sekaligus memotong kalimat Stefie.
"Hi Sophia! Kita baru saja bertemu kemarin dan hari ini aku bertemu dengan mu lagi. Apakah London se-sempit itu?" Stefie dan kedua sahabatnya tertawa.
"Kau sendiri?" Sophia menanyakan hal yang sama dengan Liam.
"hm...yaaa seperti yang kau lihat,aku sendiri" Stefie melemparkan senyuman pada kedua insan tersebut.
Aku harus merahasia kan Harry sementara,karena aku akan membuat kejutan untuk Liam,Niall dan Louis di pesta nanti malam.
Batin Stefie.Liam menaikkan sebelah alisnya,ia merasakan sebuah keganjilan.
"Aku dan Sophia harus kembali secepatnya untuk mempersiapkan pesta nanti malam. So,see you tonight,Stefie!" Liam dan Sophia melambaikan tangan mereka.Stefie memutar badannya dan ia melihat Harry sedang berlari ke arahnya.
"Kau lama sekali! Tadi ada Liam tau!" Stefie melipat kedua lengan nya di dada.
"benarkah? Ah coba saja tadi aku tidak mengantri,pasti aku akan bertemu sahabat lamaku" Ucap Harry dengan ekspresi 'terkejut'.
"yasudah ayo pulang" Stefie berjalan di depan dan di ikuti oleh Harry.
**
"Harry!Kedai Burger!" jerit Stefie ketika melihat kedai favoritnya di ujung jalan.
"Kau ingin kesana?"
"tentu saja,bodoh!" Stefie memukul pelan tangan Harry.
**
Harry dan Stefie duduk berhadapan di kursi paling ujung di kedai itu. Karena itulah satu-satu nya kursi yang kosong. Wajar saja kedai ini ramai,today is Sunday.
"Kau saja yang pesan ke sana,aku menunggu disini." ucap Harry.
Kedai burger ini menerapkan sistem memesan seperti KFC atau kedai ayam lainnya.
"kau ingin apa?"
"aku tak ingin apa-apa. kau saja yang makan. Pesan lah sana" Harry Tersenyum.
"alright then.wait a minute" Stefie berdiri dari kursi nya lalu berjalan meninggalkan Harry.
*****
"Hahaha Harry! ber..hentilah... lelucon mu...sangat...tidak..lucu.." Stefie memegangi perut nya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.
"tapi kau tertawa Stefie" Harry tersenyum,menunjukkan lesung pipi nya.
"Okay..okay..sekarang berhenti. Aku menjadi pusat perhatian" bisik Stefie saat menyadari orang-orang di sekitarnya mulai menatapnya aneh.
"lupakanlah mereka,ayo cepat habiskan burger mu! Kita harus pergi!"
Stefie menelan burger nya lalu meneguk habis soda di depan nya.
"Ayo" ajak Harry.
Harry dan Stefie bangkit dan melangkah kan kaki mereka menuju mobil.
"Hey nona! Periksalah dirimu di rumah sakit jiwa terdekat!" seorang bocah laki-laki berteriak pada Stefie sambil tertawa dan ikuti tamparan ringan oleh ibunya. Bocah itu mengaduh kesakitan.
**"maksud nya apa?! Apa aku gila?!" protes Stefie di dalam mobil.
"calm down..dia hanya anak kecil" Harry menenangi stefie.
"Lupakan lah,Stef"
***
