Mimpi itu lagi.
Aku terbangun dan langsung terduduk seketika, jarum jam ternyata telah menunjukkan pukul lima. Sesudahnya aku bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu.
Aku men-slide layar ponsel-ku, tersenyum manis mengingat siapa yang pertama kali ku lihat setelah bangun tidur. Dia.
Dia, Seorang laki-laki berpostur tinggi dengan wajah oriental. Dia keturunan Indonesia asli, tapi wajahnya lebih mirip orang asing. Dengan mata hazel berwarna coklat kehitaman, dan tatapan tajam yang tak luput dari pribadinya yang dingin tak tersentuh.
Tapi sisi itu yang tak pernah ia tunjukkan di depanku. Justru sisi yang jauh dari pandangan kebanyakan orang yang selalu ku lihat didirinya. Sosok hangat dengan seribu macam cara membuat ku merasa enggan untuk berpaling menatap selain Dia.
Ya, Raffalandro August Gavardi
Laki-laki berpostur tinggi dengan kacamata khas yang selalu melekat membingkai wajah tampannya. Aroma maskulin menyeruak seolah menjadi ciri khasnya. Bukan, Ia bukan most wanted man seperti halnya dinovel novel kebanyakan. Dia hanga laki-laki sederhana, yang mampu membuat seorang Naff jatuh cinta sebegitu dalamnya.
Ya, Dia. RAFFA.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS
Teen FictionSemua hal didunia pasti tidak akan ada yang disebut Abadi... Sama halnya dengan Cinta. Bisa datang dan pergi kapan-pun mereka mau. Tapi yang ku tahu "Cinta memang datang dan pergi silih berganti, namun yang pasti, Cinta tahu dimana dia seharusnya ke...