8

258 12 5
                                    

"Maaf Pak, saya harus kembali ke kelas." ucap Wulan dengan kalimat formal.

Wulan merasa tidak enak ketika harus menjadi tontonan dari teman-temannya. Ingat kan kalau posisi mereka ini didepan toilet wanita? Dan ingat kan kalau status mereka ini guru dan murid?

Wulan mencoba pergi tapi tangan Aan menahannya.

"Kamu ngeberi aku harapan, tapi kamu juga yang ngancurinnya. Aku pikir kamu selama ini wanita yang baik dan polos, tapi ternyata kamu sama aja dengan wanita lain. Kamu cuma manfaatin kebaikan laki-laki untuk kepentingan kamu sendiri. Kamu anggap aku apa selama ini, tukang ojek? Memangnya kamu pikir, untuk apa aku mau nganter jemput kamu ha? Untuk apa aku mau ngebantuin semua tugas kamu? Dasar cewek bodoh." ucap Aan panjang x lebar = luas. Wkwk

"Jadi, kamu gak ikhlas ngebantuin aku? Jadi, kamu cuma pura-pura baik didepan aku? Bajingan ya kamu." balas Wulan.

Wulan lalu menyentak tangan Aan yang menahannya dan pergi meninggalkan Aan.

"DASAR CEWEK TUKANG MANFAATIN COWOK!!!" pekik Aan yang sontak membuat semua murid yang kebetulan sedang jam istirahat mengarahkan pandangan pada Aan yang tersenyum miring dan Wulan yang menghentikan langkahnya.

"Aww! Dasar cewek brengsek!" maki Aan lalu mengejar Wulan. Wulan yang ketakutan lalu berlari disepanjang koridor sekolah.

Terjadilah aksi kejar-kejaran antara guru dan murid yang membuat semua mata kebingungan melihat kejadian aneh ini.

--

"Congrats ya bro, yang baru jadian." ucap Rama sambil menepuk bahu Fatur.

"Thanks bro, gue aja gak nyangka kalo gue udah jadian sama dia." jawab Fatur.

"Tapi bukannya lo mau nembak Wulan pas ulang tahun dia? Kok dipercepat gini?"

"Gue risih ngeliat dia deket sama guru kegantengan itu. Gue takut ntar Wulan malah kepincut sama dia."

"Yaelah udah parnoan aja. Tapi gue liat emang kayaknya itu bapak suka sama Wulan. Coba aja liat perlakuan dia ke Wulan. Kek sok manis gitu."

"Muka dua memang, awas aja kalo dia..."

"Tur, cepet tolongin Wulan! Cepetan sana!" ucap Ova terburu-buru.

Fatur yang kebingungan tidak beranjak dari tempatnya. Kenapa ia harus menolong Wulan? Memangnya Wulan kenapa? Tenggelam lagi?

"Lo tenang dulu Va, tarik nafas, keluarkan. Tarik nafas lagi, keluarkan lagi." perintah Rama yang dituruti Ova.

Setelah Ova cukup tenang, baru Fatur menanyakan apa yang terjadi pada Wulan.

"Wulan sama Pak Aan ribut, gak tau masalah apa. Trus Pak Aan tiba-tiba ngatain Wulan cewek apa gitu, and then Wulan ngelempar Pak Aan pake sepatu dan kena matanya. Jadinya sekarang mereka kejar-kejaran, tapi pas dibelakang sekolah Wulan kesandung trus Pak Aan nangkep dia dan nyeret Wulan ke gudang sekolah. Anak-anak udah coba nolong tapi Pak Aan marah dan ngusir kita-kita." jelas Ova.

Fatur dan Rama syok mendengar kabar itu. Tapi baru beberapa langkah mereka berlari menuju gudang, mereka berhenti dan mendapati....

------------

Hayo mendapati apa hayo? Wkwk.

Thanks buat semua yang udah nyempetin waktu buat ngebaca cerita yang penuh kekurangan ini. Thanks buat yang tetap nyupport dan selalu kasi vote dan comment untuk cerita gaje ini. Thanks banget mwah mwah.

Btw, ada yang mau kenalan sama saya? *pede tingkat dewa*

Kalo mau, di next ceritanya ntar saya kasi id line saya ya *sok artis*

Gak bertujuan apa-apa sih, tapi nambah temen gak dosa kan? Kali aja diantara temennya temenku nanti ada jodoh *eeeaaaaa

Salam cium dari bibir yang tipis, Endewe.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WULANDARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang