Part 1

192 13 6
                                    

Aku mengetuk ngetukan jari ku ke meja karna semakin bosannya. Ku lihat si botak (re: guru matematika) masih saja mengoceh rumus rumus dan angka angka yang tidak ku mengerti.

Kapan bel istirahat berbunyi? Kalau tau seperti ini mendingan aku bolos saja seperti biasanya.

Sebenarnya bukan sekali dua kali aku pernah membolos, tetapi sudah berkali kali sampai sering di tegur oleh guru guru sini.

Tapi percayalah, membolos sangat menyenang kan.

TING!

Suara bel istirahat menggema di seluruh sekolah.

Tanpa memperdulikan si botak yang masih dikelas, aku langsung nyelonong pergi keluar kelas untuk mengisi perut.

"REKHA, MAU KEMANA KAMU?!" Teriak si botak dari dalam kelas

Aku yang sedang di ambang pintu untuk keluar mencari kebebasan langsung berhenti lalu menoleh ke sibotak

"Ke kantin lah pak buat ngisi perut, ntar kalau saya mati kelaparan gimana?" Kata ku dengan suara agak keras sambil diselangi iringan tawa.

Anak anak di kelas ku cuman cekikikan liat ulah ku. Udah biasa menurut mereka.

"KAMU-"

Aku pun langsung nyelonong pergi meninggalkan si botak yang sedang marah marah ga jelas. Bodo ah, yang penting isi perut.

Sesampai dikantin, aku bingung mau pesan apa. Soto aja kali ya?

"Woy, rek" seseorang menepuk pundak ku

Aku pun menoleh "Woy, juga Daf" balasku ke daffa.

Daffa termasuk temanku, tetapi kami tidak sekelas. Kelas dia bersebelahan dengan kelasku.

"Lo apain pak ferdinan sampe bisa marah marah kayak gitu?" Katanya menanyai tentang si botak

"Gua keluar kelas pas bel, padahal dia masih ada dikelas"

"Haha, gak sopan banget lo rek"

"Bodo amat, daripada gue mati kelaperan gimana? Emang si botak pengen tanggung jawab?"

"Bukannya tadi pagi gua liat lu makan ketoprak disini ya?"

"Itu kan tadi jam setengah tujuh, sekarangkan udah jam 10"

"Serah lo ae lah rek" kata daffa lalu ia nyelonong pergi

Tapi memang, aku sering laper. Tetapi badan ku tidak gemuk, malah bisa di bilang kurus. Mungkin aku cacingan kali ya?

Aku memesan soto dan memakannya di meja ujung. Em.. emang paling top deh sotonya bu een.

"Eh, coeg" kata seorang mahluk durja sambil menepuk punggung belakangku

Uhuk!

Kulihat kebelakang, ternyata mahluk durja itu adalah dona.

Dona adalah manusia pilihan yang beruntung bisa jadi sahabat ku.

Enggak deng, bukan beruntung tapi yang bener Sial

"Sakit nyet"

"Yaelah, gua pukul dikit doang aja dibilang sakit. Lemah lo rek"

"GIMANA GA SAKIT? LU NEPUK GUA MAKE KAYU BISBOL! KAYU BISBOL! BISBOLLLLL" triakku, bodo amat deh mau diliatin orang orang. Lagian nih dona otaknnya sengklek banget, gimana gak sakit coba kalo dia mukulnya pake tongkat bisbol. Ini kan punggung bukan bola bisbol.

"Oh"

Cuman 'oh' doang?! Cuman 'oh' doang?! Nih anak minta di rajam kayaknya deh, biar tau rasa.

Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang