Part 4

35 0 0
                                    

Seharusnya ini adalah pagi yang cerah tapi tiba tiba menjadi suram saat Raviyo masuk ke kelas ku untuk menagih PR yang kemarin yang belum sempat ku selesaikan kemarin.

"Jangan jangan gak lo kerjain?!" Tebaknya saat melihat raut muka ku yang gugup.

Aduh, gimana ya? Harus jawab apa dong?!

"Bukannya gitu yo.." kata ku gugup

"Jadi lo ngerjain nih?"

"Niat nya sih, tapi-"

"Tapi lo lupa?!" Potongnya sebelum aku menyelesaikan kalimatku

"Hehe" aku cuma membalasnya dengan senyum senyum gugup.

Ctak!

"Aw!" Pekikku karna keningku disentil oleh Raviyo. Ku lihat Raviyo menatap Tajam ke Arah ku. Takut. Malahan aku lebih takut sama aura nya Raviyo dibanding dengan guru guru yang mengajar di sekolah ini.

Aku hanya menunduk, agak takut kalo bertatap mukanya langsung.

"Sorry" cicitku. Ragu ragu kutatap mukanya sedikit, kulihat ia menghela napas pelan.

"Oke, yaudahlah. Gue gak mau tau, pokoknya ntar pulang sekolah lo harus udah selesai in PR lo dan jangan sampe kabur pas pulang sekolah"  katanya dan langsung meninggalkan kelasku.

Aku menghela Napas lega. Tapi, kenapa aku jadi Takut sama Raviyo ya?

Kulihat seluruh kelas ku memerhatikan ku dengan senyum senyum. Sepertinya pertengkaran ku dengan Raviyo menimbulkan perhatian orang orang.

"Anjassss! Sekarang Rekha ada pawangnya"

"Cieeee"

"Ih mau dong diajarin juga sama Raviyo"

"Kenakalannya Rekha sudah ditaklukan bray!"

"Rekha ih enak banget bisa deket sama Raviyo"

"Rekha otw jadi anak Rajin"

Aku mendengar ocehan ocehan temanku dengan Malas. Bukannya di dukung malah diledekin. "Jangan pada mikir yang aneh aneh deh, gue sama si Raviyo ga mungkin ada apa apa. Lagian siapa sih Raviyo itu?! Sok sok an ngatur gue seenaknya! Gak bakalan taku gue sama dia!" Kesal ku

"Jangan gitu, ntar lama lama juga suka" goda dona

Aku memutar dua bola mataku, "ga bakalan".

Suasana menjadi tentram saat guru pengajar masuk untuk mengajar di kelas ku. Aku sedang tidak ada mood untuk belajar, akhirnya aku hanya diam pura pura memerhatikan apa yang ia terangkan.

-

Barusan bel istirahat berbunyi, kelas yang tadinya Ramai jadi sepi karna orang orang pada keluar kelas untuk memberi makan dan lainnya.

"Rekh, lo ga mau ikut gue ke kantin?" Ajak dona

"Gak deh, gue ngantuk pengen tidur aja" tolak ku sambil menyenderkan keoalaku ke Meja dengan tangan ssbagai bantal

"Tumben lo, biasanya lo yang paling getol kalo urusan kantin. Yaudah lah, gue ke kantin yak"

"Yoi"

Dona keluar dan Saat itu lah aku langsung berbegegas membuka buku yang berisikan tugas B. Inggris kemarin yang disuruh Raviyo.

Kalau teman temanku pada tau kalo aku menuruti omongannya Raviyo bisa bisa aku diledekin habis habisan sama mereka. Mangkannya dengan tergesa gesa aku mengerjakan PR yang dimasih Raviyo dan harus membuang kesempatan ku yang sangat berharga untuk ke kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang