Itu teman asianya!
Sedang apa dia kemari? Jika dia kemari berarti Luke juga! Dimana dia?
'Hey Kate!..' Apa apaan asia ini? Baru saja datang sudah menyapa, kenal saja tidak.
'Hi, dimana Luke?'
'Dia tidak bisa datang, sebagai gantinya aku yang menemanimu disini. Karena aku tidak bisa melihat wanita dim--- lupakan itu bukan apa apa.' Dia mengatakan sesuatu yang sepertinya penting tapi kenapa perkataan itu tidak dilanjutkan?
'Tidak usah, Aku sudah cape menunggu 1 jam 30 menit disini seperti orang bodoh. Ternyata dia tidak datang, Aku pulang. Bilang pada temanmu itu jangan pernah berjanji bila tak ditepati.'
'Hey kau mau kemana? Tunggu!'
Aku berjalan mencari taxi dengan rasa kecewa yang dalam! Tak sengaja aku meneteskan air mata.. Diluar sudah mulai gerimis aku tidak suka! Ini sebabnya aku tidak suka hujan. Pasti kesedihan. Aku sibuk mencari payungku namun sepertinya payungku tertinggal di cafe. Saat ingin membalikkan badan aku terkaget karen badanku sudah tidak terkena tetesan gerimis.
Oh orang asia itu memayungiku? Tumben sekali pria bodoh ini bisa seperti pria di drama korea yang kutonton?
'Apa yang kau lakukan huh? Ini payungku kan?'
'Sama sama..'
'Ugh okay baiklah, terimakasih.'
'Lebih baik kau kuantar, tidak baik gadis cantik walaupun suka marah sepertimu pulang sendiri malam malam begini. Kau tidak takut diculik apa?..'
'Tidak, tidak akan ada yang mau menculikku! Makanku banyak pasti rugi..'
'Mustahil gadis sepertimu makan banyak, ayo ikut aku hujannya mulai deras!'
'Kau tidak pakai payung, asia?'
'Calum, tidak. Aku suka hujan. Karena setelah hujan akan selalu ada pelangi yang muncul dan itu seperti kehidupan.
Setelah kesedihan terjadi pasti ada kebahagiaan.'
'Aku tidak sependapat denganmu, cal.' Aku berbicara dan dia membukakan pintu penumpang depan. Oh, seharusnya kau yang seperti ini Luke!
Disepanjang perjalanan calum menceritakan tentang luke, karena kupaksa tentu saja.
Entah, dari awal berjumpa aku sudah menyukainya kemudian semakin hari mencintainya dan menyayanginya.
'Cal?'
'Yap Kate, ada apa?'
'Sebenarnya Luke niat tidak sih makan malam denganku? Kalau memang tidak niat untuk apa dia mengajakku? Dan apa maksud semua ini?'
'Um kate, maaf aku tidak tahu mengenai itu semua. Maafkan, ini kita sudah sampai di rumahmu. Salam untuk mr.evans!'
'Bye, thanks.'
Aku masih sangat kesal pada Luke. Untuk apa dia mengajakku makan malam sebagai tanda terima kasih jika berakhir dengan tidak hadirnya dia malah calum si teman asianya itu yang menemaniku.
Kuhempaskan tubuhku di kasur dan menyesali perbuatanku hari ini yang mau saja diajak luke bertemu di cafe.
Kali ini aku bertekad tidak akan mau memaafkannya.
Beep beep..
From : FlUCKe
Maafkan aku tidak bisa datang kate. Ada beberapa hal yang harus kukerjakan, apa kau marah padaku?
Haha lucu sekali pria ini. Setelah kelakuannya yang tidak menepati janji dan membuatku menunggunya berjam jam dan membuatku harus berhadapan dengan hujan dia masih sempat meminta maaf dan bertanya apakah aku marah padanya? Bodoh sekali.
To : FlUCKe
OH TENTU SAJA TIDAK APA APA, LAGIPULA AKU TIDAK MARAH PADAMU. G2G baterai handphoneku lowbatt, tinggal 99%.
Sarcasm? Biarkan. Aku. Benci. Padanya.
Tak lama luke meneleponku.
Angkat
Tidak
Angkat
Tidak
Angkat
Tidak
Oke aku TIDAK mungkin tidak mengangkatnya.
'Kate? Are u there?'
'Hm?'
'Listen, i'm s--'
'Hoam g2g i'm so sleepy. Call me when i'm die.'
'But wait!--'
Dan sambungan itu terputus.
Bukan aku yang memutuskannya
Sepertinya pulsanya habis haha
--
Hari ini aku harus bertugas di toko roti ayah yang waktu itu kujaga karena ada pesanan untuk ulangtahun besar besaran.
Aku bersiap dan dengan segera menuju lantai dasar untuk berpamitan dengan ayah kemudian berlalu.
Kulihat jalanan di kota london ini masih tidak terlalu ramai. Sesampainya aku di toko roti ayah, aku sudah disuguhi dengan cuaca yang tidak terlalu bagus.
'lucy, tolong ambilkan icing di kulkas!..' Ucapku pada salah satu karyawan ayah
Tak terasa sudah pukul 9 dan toko roti kami mulai mengganti papan yang bertuliskan close menjadi open.
This is really weird.
Vote and comments
