Awal(Part 2)

77 4 0
                                    

     "Aku tak suka kau bekerja terlalu malam" Gumam chanyeol kepada sierra yang sedang mengoles selai ke roti pada pagi hari

     "Aku memberikanmu kebebasan itu bukan berarti kau boleh melewati batas jam tidur mu" Gumam chanyeol yang kini sedang mengoles selai kerotinya juga

   
    "Ya, maafkan aku, terima kasih telah perduli terhadap ku" Sierra mulai memakan rotinya dalam porsi gigitan yang banyak hingga menyebabkan mulutnya mengembung.

     "Aku akan selalu memperhatikanmu, Kau istriku dan aku adalah suamimu, ne?" Chanyeol terkekeh melihat kelakuan istrinya dalam memakan roti, Seperti anak kecil saja.

     "Hari ini apa jadwalmu? apakah ada jadwal yang kosong?" Chanyeol mengambil segelas air putih dan menatap sierra dengan penuh antusias.

    "Jadwalku penuh hari ini, Bagaimana denganmu?" Sierra menatap manik mata suaminya.

    "Aku ada acara nanti siang"

   "Bagus, Aku akan melakukan pemotretan nanti siang" Sierra mengulum senyumnya

-

-

-

-

   Sierra telah siap dengan pakaian berwarna merah dengan garis-garis hitam dan berwarna putih dibagian pundaknya, lengan dari baju itu digulung rapi sampai ke sikut tangan, ia juga memakai hotpans berwarna putih yang sedikit dilipat hingga menampilkan bagian dalam dari bahan hotpans yang ia kenakan, Ia juga melengkapi penampilanya dengan wedges berwarna hitam dan ada sedikit bulu-bulu indah dia atas sepatu itu, Sepatunya menjuntai hingga ke mata kaki, Tampak sempurna penampilanya kali ini

    "Istriku cantik sekali, Kau mau kemana?" Chanyeol yang sedang berada diruang keluarga tertegun melihat penampilan sierra.

    "Aku akan melakukan pemotretan selama dua hari" Sierra menarik kopernya kearah chanyeol.

    "Tidak bisa kah kau pulang malam ini? aku tak akan mengizinkan jika kau harus menginap disana" Chanyeol menarik tangan sierra dan meremasnya lembut

    "Tidak bisa chanyeol, Aku akan ke kota yangyang diprovinsi Gangwon-do" Sierra menatap mata chanyeol dan memandangnya dengan tatapan memohon.

     "Kau berangkat dengan siapa?" Chanyeol mengerutkan keningnya, matanya memandang tajam pupil mata sierra.

     "Team, Dan penyanyi itu" Desah sierra.

     "Aku merasa cemburu kau akan berlibur denganya ke kota yangyang" Chanyeol menundukan kepalanya.

    "Hey! Aku tak berlibur. Aku sedang bekerja dan aku hanya kepantai Naksan untuk mengambil gambar disana" Sierra menggertakan giginya "Meskipun kau tak mengizinkan, aku akan tetap pergi" Sierra beranjak dari sofa itu dan menarik kopernya.

     "Sierra"

Hap!

    Chanyeol menarik tangan sierra dan merengkuhnya kedalam pelukanya, Sierra sempat limbung karna tak ada persiapan tentang pelukan mendadak ini namun beruntung tubuhnya langsung didekap oleh tubuh chanyeol.

      "Berjanjilah padaku kau tak akan macam-macam disana. Aku percaya kepada mu. Jaga diri baik-baik, Ne? Dan pulanglah secepat mungkin setelah pekerjaanmu selesai" Chanyeol mengusap lembut rambut sierra.

      "Kau mengizinkan ku?" Sierra melepaskan pelukan chanyeol dan menatap manik mata chanyeol. Entah mengapa ia begitu tertarik dengan manik mata suaminya ini, Baginya matanya begitu indah.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang