Part 3

69 3 0
                                    

    Baekhyun dan sierra telah sampai di kota yangyang diprovinsi Gangwan-Do. Sejak pertama kali mendarat di bandara kota ini, Baekhyun tak henti-hentinya menampilkan senyuman segitiganya, Puppy eyes itu sangat indah bertengger di mata baekhyun.

      Setelah 30 menit terduduk di bis yang menghantarkan mereka pada tujuan utama mereka mendarat dikota ini, Baekhyun langsung berhamburan menikmati deburan gelombang pantai yang menyentuh sepatunya, Ia terus berlari-lari hingga menampilakan jejak-jejak sepatu di pasir pantai itu, Dan terkadang baekhyun berjongkok untuk merasakan deburan ombak yang menggelitik telapak tanganya

      Sierra tersenyum simpul, Ia bahagia karna selalu dikelilingi orang yang dapat membuatnya tersenyum seperti ini, Sebuah kenyataan pahit bahwa ia harus membatasi hubunganya dengan baekhyun karna ia kini telah menjadi seorang istri dari park chanyeol, Lelaki yang menikahinya beberapa hari yang lalu.

     "Mengapa kau diam saja? Sini ikut bermain" Baekhyun yang menyadari sierra hanya menatapnya sedari tadi kini menarik tangan sierra, dan memaksanya untuk ikut merasakan deburan ombak.

    "Yak! Tunggu sebentar" Sierra berjalan mengikuti kegembiraan baekhyun.

     Baekhyun menarik pergelangan tangan sierra dan memutar bersama diatas butiran pasir pantai naksan, Sierra hanya mampu tersenyum melihat KePolosan penyanyi tampan ini.

      "Sudah Cukup, Aku sudah terlalu dewasa untuk seperti ini" Gumam sierra dan melepaskan gengaman tangan Baekhyun. Sontak Baekhyun langsung memperlancarkan aksi protesnya karna perlakuan sierra

      "Aku tak yakin jika kau telah dewasa" Celoteh Baekhyun.

     "Yak! Dimana matamu Byun Baekhyun? Aku sudah Dewasa! Aku juga tinggi!" Ucapan Sierra sontak mengundang ledakan tawa baekhyun yang mendengarnya.

      "Yak! Mengapa kau mempertawakan ku?" Sierra melipat tanganya didadanya dan memandang baekhyun dengan wajah sinis.

      "Tinggimu bahkan hanya lima centi" Ledakan tawa baekhyun keluar lagi akibat celotehan dirinya sendiri.

      "Aku tinggi!" Sierra langsung berjalan dan mensejajarkan posisinya dengan baekhyun.

       Sierra harus menelan ludahnya sendiri saat mengukur tinggi badanya dengan baekhyun. Bahkan tingginya hanya sebatas dagu byun baekhyun saja. Ah! Aku benci menjadi pendek.

     "Banyak-banyak minum susu ya adik manis" Baekhyun mengusap kepala sierra dan berjalan meninggalkan sierra yang masih menggembungkan pipinya.

      "YAK! BYUN BAEKHYUN!" Sierra berlari menyusul namja imut itu.

  Bruk,

    Baekhyun menoleh kearah sierra yang tengah tersungkur dalam posisi meringkuk diatas pasir, Gelak tawa hadir lagi di bibir penyanyi itu, Namun gelak tawanya memudar ketika melihat sierra yang meringis kesakitan bahkan buliran air mata sudah memenuhi mata beningnya.

     Baekhyun langsung mengangkat tubuh sierra dan menggendongnya dengan posisi Bridal style, Sierra menenggelamkan wajahnya dan masih menangis disana. Baekhyun menaruh sierra dikasur kamar yeoja itu dan mencari kotak obat sesegera mungkin.

     "Mengapa kau bisa terjatuh?" Ucap baekhyun yang mulai mengambil perlengkapan untuk mengobati luka sierra.

      "Huaaaa.... Hiks..Hiks...Hikks" Suara tangis yang sempat mereda kini terdengar kembali, Sierra memukul-mukul lengan baekhyun yang sedang membersihkan lututnya dengan alkohol.

     "Aw....Aw, Yak! Mengapa kau memukulku?" Ucap baekhyun dengan kening yang berkerut.

     "Iissh! Aku malu tersungkur didepanmu" Desah sierra yang langsung menutup mukanya dengan telapak tanganya.

100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang