Chapter 5

1K 37 7
                                    

Jodha dengan sebal menutup telepon itu. yah sang boss itu gak akan pernah bisa untuk ramah. Dia sudah hapal betul karakternya. Jodha kembali menaruh Ponsel barunya tapi ponsel itu kembali berdering kali ini Jodha mendapatkan Telepon dari sekretaris ayahnya.

" Nona tadi ada yang menelpon di hotel menanyakan nomor anda. tapi saya tidak memberikannya dan akhirnya dia meninggalkan nomor untuk anda hubungi, dia bernama Ruqaiyah"

" Baiklah kau kirim nomornya lewat sms saja"

Tak selang beberapa lama Jodha menerima sms sebuah nomor telepon. tak menunggu lama Jodha langsung menekan tombol Call.

lama Jodha menunggu jawaban dari sana. akhirnya suara yang ditunggu pun terdengar.

" Hallo"

" Hai, kau mencariku?" Tanya Jodha dengan senyum mengembang di bibirnya.

" ahhhh. kau dimana? kenapa kau tidak memberitahu ku?

" maaf. aku terburu-buru karena ibu ku sakit tapi ternyata hanya sakit rindu"

Jodha dan Ruqaiyah tertawa bersama mendengar cerita - cerita lucu yang mereka alami. tak lepas juga cerita tentang sang kekasih. Jodha lebih tertutup membicarakan asmaranya. sedangkan Ruqaiyah lebih terbuka menceritakan kisahnya.

" Benarkah? secepat itu?" Tanya Jodha dengan wajah terkejut dia bangun dari tempat tidurnya.

" ehm. itu benar, kami memutuskan untuk menikah lebih cepat, nanti kalau kita bertemu akan aku ceritakan semuanya. dan aku sebagai sahabat meminta kau yang harus merancang wedding dress ku. banyak yang sudah memasukkan proposal para designer terkenal tapi semua ku tolak. aku hanya ingin kamu yang membuatkannya untukku." Ujar Ruqaiyah.

Ucapannya begitu manja membuat Jodha tersenyum. Permintaan dari sahabatnya itu bagaikan sebuah penghargaan besar untuk Jodha.

" Baiklah akan aku buatkan untuk mu. Wedding dress yang tak akan kamu lupakan seumur hidupmu" Ujar Jodha meyakinkan Ruqaiyah yang tersenyum senang di sana.

Jalal kali ini berjalan terburu-buru menuju ruang rapat direksi. Rapat tahunan yang diadakan untuk sebuah kontes Fashion tahunan yang di hadiri Designer seluruh dunia. kali ini Jalal ditunjuk oleh pemerintah Roma untuk bertanggung jawab membuat acara itu menjadi acara yang sangat fantastis.

Jalal memerintahkan jajaran direksinya untuk mempersiapkan Tim untuk menjalankan Project tersebut. semua mengangguk tapi ada  seseorang yang mengangkat tangannya.

" Ya Miss Fransisca?" Tanya Jalal

" saya kehilangan dua rekan saya, ini bisa menghambat kerja tim bagian designer. mohon bisa di berikan penggantinya" Ujar Miss Fransisca.

" Jodha dan Renata sudah satu bulan ini mengambil cuti. dan sampai sekarang mereka belum memberikan kabar" Ujar Sukannya kepada Jalal.

Jalal tahu akan terjadi seperti ini dia memejamkan mata dan memijat keningnya. dia memikirkan cara bagaimana untuk mencari orang baru yang sudah berpengalaman. Jalal akhirnya menutup rapat itu dengan keputusan yang masih belum jelas.

Di dalam ruangannya jalal mengeluarkan ponsel Jodha. Dia menekan nomor panggilan terakhir. lama dia menunggu tapi tak ada jawaban dari seberang.

Sinar terik matahari tak membuat langkah Jodha berhenti dia terus menuju ke salah satu pasar di India yang menjual kain Sari dengan kualitas bagus. Jodha ingin memberikan wedding dress yang benar-benar memukau untuk sahabat tersayangnya.Hari ini adalah hari terakhir Jodha di India. dia sudah sukses membujuk sang ibu agar mengijinkannya kembali ke Roma. Jodha sudah mengemasi barang-barang nya, Ia terlalu sibuk untuk memikirkan sang kekasih yang kata saudaranya pergi belajar ke luar negeri, entah kemana? saudaranya tak memberikan penjelasan lebih detail saat Jodha berkunjung ke Rumahnya.

ONLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang