Part 4

11 0 0
                                    

Gerakan kevin terhenti sesaat setelah ia menyadari bahwa wanita yang dilihatnya adalah Aurel . Tekanan luar biasa sekarang dirasakan begitu menghimpit dadanya .

Tangannya langsung mengarah ke arah ponsel di dalam sakunya . Tidak berapa lama , ia melihat wanita di depannya itu berjalan menjauhi lelaki yang duduk disampingnya .

"halo vin ?"

Suara itu . suara itu masih terdengar lembut dan menenangkan bagi kevin. Tapi sekarang semua rasa bercampur di dalam hati dan kepalanya.

"Sayang , kamu lagi apa ?" terdengar jelas suaranya bergetar .

"Lagi tiduran,kenapa say ?"

"Ga , aku lagi kangen aja ." dengan sepenuh energi yang ada di dalam tubuhnya kevin berusaha mengeluarkan suara sewajarnya .

"Mm , vin ntar dulu ya kangenan nya , aku capek jadi agak ngantuk gitu" celah Aurel .

Kevin tersenyum " ya sayang , tidur nyenyak "

Sedetik kemudian sambungan itu terputus . Kevin merasan suhu badannya memanas. Kali ini dia benar-benar marah melihat adegan di depan nya saat ini .

Gilang mencium pipi manisnya Aurel.

Bukannya turun dan menghampiri mereka . Kevin menggas mobil nya secepat kilat untuk pergi dari sana .
Suara dari lejitan mobilnya pun terdengar sehingga menarik perhatian Gilang dan Aurel .

Tiba-tiba pertanyaan Oliv waktu itu terdengar jelas ditelinganya "Lo masih sama Aurel?"

Entah apa yang harus ia lakukan saat ini dengan perasaan yang sungguh mungkin bisa membuatnya gila . Kevin hanya terus menginjak pedal gas nya .

***

"Kaakkkk..." Terdengar jelas suara melengking Milly tepat di telinga Kevin.

"Au, elu ngapain sih mil ah " Kevin menarik selimut ke kepalanya.

"Sarapan duluu. Ditungguin nih." Milly menarik kembali selimut itu . Kevin tak bergeming . Tidak ada tanda-tanda ia akan bangun dari tidurnya.

"Lagian kenapa sih kak tidur di mobil segala kan ga lucu kita baru nyadar kakak tidur di mobil jam 4 pagi"

Penjelasan itulah yang baru membuat Kevin membuka matanya . Matanya bertemu dengan mata Milly yang sedang melihat dengan tatapan yang entah cuek ,cemberut ,kesal atau bagaimana ia tak tau.

Ia baru menyadari . Aurel , ya Aurel . Itu inti dari perbuatan nya semalam yang terus menginjak pedal gasnya tanpa tujuan dan berakhir untuk tidur di dalam mobil . Setidaknya mobil itu di perkarangan rumah .

"Makan yukk" Sahut Kevin seketika berdiri. Ia langsung merangkul bahu Milly membuat tanda tanya besar pada gadis itu. Kevin hanya tersenyun aneh ke arahnya yang membuat Milly bergidik ngeri dan nenepis tangan Kevin berjalan lebih cepat darinya.

Hatinya , hati Kevin sekarang masih tidak tau. Harusnya apa yang dirasakan sekarang ? Bahagia ? Cemas ? Takut ?

Hal yang menguntungkan adalah hari ini hari minggu dan telah terencana di otak Kevin untuk berangkat ke rumah Aurel secepatnya . Sungguh ,ia tidak tenang.

Ia baru sampai tangga paling bawah, matanya langsung menyipit melihat diujung terdapat meja makan yang sekarang diduduki Aurel dan ?

Tunggu , ada wanita lain disana. Mungkin pembantu baru ? Pembantu baru makan di meja makan ? Untuk menjawab pertanyaannya Kevin melangkah lebih cepat dari langkah sebelumnya . Dan tebak.

"Karin ?!" mata Kevin terbelalak melihat siapa yang tengah duduk di meja makan itu. Dia cuman bisa tersenyum ke arah Kevin.

"Ke-kenapa bi..?" Kevin menaikkan alisnya melihat Karin. Milly yang merasakan awkwardnya suasana sehingga ia menarik Kevin dengan cepat ke sebelah kulkas . Ya , setidaknya mereka sedikit tertutupi .

"Ntar aku jelasin , sekarang bersikap santai aja kaya ada teman elo yang dateng kak " jelas Milly.

"Dari tadi kenapa elu jelasin ke gue ?" celutuk Kevin .

"Sekarang pokoknya bawa santai aja " Milly langsung berlalu dari hadapan Kevin. Sesegera mungkin Kevin mengikuti jejak Milly yang duduk di meja makan. Kevin tepat berhadapan dengan Karin .

Karin tersenyum kepada Kevin. Baru kenal eh bukan baru tau udah main ke rumah ? Pikir Kevin sambil membalas dengan senyum tipis .

Suasana di meja makan terasa mencekam ,tidak seperti yang diharapkan Milly.

Kevin dapat merasakan lebih tepatnya melihat sekilas pipi gadis di depannya ini sedikit memerah.
Jangan katakan dia seperti wanita lain . apa dia menyukaiku?

Tidak mungkin . ini tidak mungkin , Karin orang yang sedikit bergengsi gue rasa , ga mungkin .

Eh ,tapi kenapa gue geer banget? YaAllah vin , emangnya ga ada cowo selain elu . bisa-bisanya kepedean tingkat tinggi gini .

Percakapan-percakapan lainnya tengah bergelut di fikiran Kevin. Suapan terakhir masuk ke dalam mulut Karin. Ia mengakhirinya dengan segelas susu dan berdiri menghadap Milly dan Kevin. Sekarang wajahnya terlihat jutek.

"Gue duluan ya , gue mau nonton dulu" jelasnya singkat.

Kevin sukses dibuatnya melongo . Kenapa tiba-tiba dia sudah seperti keluarga dekat yang bisa keliaran di dalam rumah ini ?

Setelah rasanya Karin sudah cukup jauh , Kevin menatap tajam ke Milly . "sekarang lo jelasin semuanya , gue ga mau tau " kata Kevin dengan intonasi yang mantap.

Milly sedikit gelagapan .

"Mil.." tatap Kevin tajam ke arah adiknya . Pipi tembem Milly bertambah bulat.

"Tapi lo janji ga bakalan marah ke gue ? " Milly membalas tatapan tajam kakaknya. Kevin mengangguk mantap . Bagaimanapun rasa sayangnya ke Milly tidak akan membuat dirinya benci .

"Tapi gue yakin elo ga bakalan percaya kak " sekarang tatapan Milly berubah menjadi memelas .

"Percaya ga percaya gue pengen denger , lagian emang segitu pentingnya tuh masalah Karin ? Atau mungkin.. " ucapan Kevin terhenti. Matanya terbelalak .

"Apa?" Milly menatapnya curiga.

"Dia anak haram papa atau anak haram mama?" bisik Kevin dengan nada tak percaya .

Lambaian mantap tangan Milly mendarat di kepala Kevin.

"Astagfirullah kakak apa-apaan sih " Nada suara Milly mengisyaratkan ia badmood dengan jawaban Kevin .

"Maaf deh maaf " kata Kevin mengelus kepalanya . "jadi?"

Milly menatap kakakny. Ia mendekat beberapa cm ke arah kakaknya yang sedang bertanya-tanya itu .

Wajah Kevin terlihat lebih tampan dari dekat. Millypun menyadari itu. Begitu juga Kevin yang menyadari adiknya itu tampak imut dengan pipi bulatnya.

"Jadi sebenarnya ...."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Dumb KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang