Aurel keluar dari dalam rumahnya. Ia terlihat anggun saat ini. Tidak ,aku salah, ia terlihat anggun setiap kali aku melihatnya.
Ia mengenakan baju yang pas dengan tubuhnya. Rambut lurusnya terurai di bagian punggungnya yang terbuka. Ia benar-benar menawan.
"hey" sapaku lemah , aku terlalu terpesona melihat Aurel. Salah satu dudut bibirnya terangkat , memperlihatkan senyum sinisnya yang misterius. Dia,cantik. Kevin ,hentikan gombalan ini.
"hey vin" balasnya padaku.
Aku membuka pintu mobilku untuk Aurel. "Silahkan tuan putri" kataku tersenyum lebar kepadanya. Aurel terkekeh kecil. Iya mengangguk manis dan masuk ke dalam mobil.
Di tengah perjalanan aku dan Aurel hanya diam membisu tanpa ada pembicaraan. Kami hanya terus berpegang tangan ,hangatnya membuaikanku. Kenyananan yang tidak bisa dijelaskan datang padaku.
Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya berharap rumah Olin masih jauh disana, sehingga aku bisa lebih lama berdua dengan Aurel.
Tapi ,keinginanku tidak terkabul. Aku memasuki gerbang rumah Olin yang begitu luas. Banyak mobil-mobil lainnya terparkir di dekat mobilku saat ini.
Sebelum melangkahkan kaki masuk ke dalam , Aurel menggandeng tanganku . Rasanya aku ingin terbang saja, aku benar-benar senang setiap kali dekat dengannya.
Banyak orang yang dapat kulihat. Dan yang membuatku terkejut adalah Arial datang bersama Karin. Yang benar saja, apakah ia sukses mendekati perempuan ? Hhaha.
Petra sekarang juga membawa seorang gadis yang aku tidak tau namanya. Tapi wajah itu ,sudah sering terlihat .
"vin , aku kesana dulu ya . Ke tempat temen-temen" Aurel tersenyum padaku. Aku mengangguk dan mengelus rambutnya sebelum ia pergi.
Petra dan Arial , sekarang mereka duduk berdua di depan gelas minuman . Sebelum melangkah ke tempat mereka ,ku pastikan Aurel telah sampai di tempat teman-temannya dan duduk di ayunan sebelah kolam renang.
"woy broo " kataku dan bersalaman ala kami . Aku melihat Arial memakai baju kemeja unik, dan aku baju kaus panjang , tetapi aku mengenakan jaket kulit hitam biru.
Sedangkan petra memakai baju yang dilampisi rompi biru. " Bisa lo ngajak cewek yal ? " tanyaku sambil mengangkat kepala pada Arial.
"masalahnya sekarang , ternyata tadi Karin cuman cari tumpangan buat kesini gara-gara ditinggal si Rene" Arial memperlihatkan paras kecewa. Pantas saja sekarang ia tak bersama Karin,ternyata ditinggalin.
Aku hendak menoleh lagi ke tempat dimana pujaanku berada. Tetapi kakiku tertahan akibat dari satu suara.
"keviiiiinnn !" ya,itu suara Olin. Aku menatapnya dan tersenyum . Aku mengucapkan ucapan selamat padanya. Malam ini ia tampak lebih lucu dari sebelumnya.
Aku tertawa bersama-sama ditempat ini. Masa sma memang masa yang mengasyikkan mungkin,haha.
"vin" tiba-tiba aku mendengar suara Aurel, ya itu pasti suara Aurel. Aku berbalik melihatnya.
"hey rel,kenapa?" aku menatapnya lembut.
"vinn, maaf banget yaa.. Aku harus pulang sekarang,mama tiba-tiba nelfon nih " aurel mengernyitkan dahi nya. Aku mengangguk mengerti.
"yuk" kataku.
"ah iya " kata Aurel menahanku " aku dijemput pak udin ,aku duluan ya vin"
Aurel segera bergegas berlari ke arah luar. Hatiku ,hatiku ini serasa. Ah tidak Kevin , kau terlalu takut. Aku hanya tersenyum ketika Arial mrangkul bahuku.
"udah lah vin , malam ini malam kitaa " kata Arial yang disetujui yang lainnya.
Suasana kembali normal dan kami tertawa bersama. Alihalih ku melihat Karin menoleh ke arah kami ,mungkin ke arah Arial. Dia segera berpaling ketika menyadari aku menatapnya.
Aku salah , dia sedang termenung kurasa. Dan kebetulan tatapannya ke arah kami. Karin melangkah pergi kearah , tunggu kearah tempat aku dan teman-temanku?
"hai Olinn..." sapa Karin sambil menyentuh lengan Olin. Karin tampak cantik dengan rambutnya digerai . Ia bercipika cipiki dengan Olin.
"Lin, sorry banget ya.. Gua harus pulang"kata Karin. Suaranya kecil dan lembut sekali. Kenapa suarany berubah-rubah? Ya, mungkin ia moody..
"loh ,kok pulang rin?" kata Olin dengan nada kecewa.
"jangan pulang dulu dong sayang" kata Arial dengan tatapan mesumnya. Ya ampun , aku sendiri saja jijik melihatnya apalagi Karin. Karin tidak mempedulikan Arial.
"keperluan mendadak nih lin, maaf ya" kata Karin berpamitan. Olin mengangguk dan Karinpun pergi.
Kenapa semua orang cepat pulang ? Maksudku , kenapa Aurel dan Karin cepet pulang ? Ya , setidaknya Arial sama-sama tidak memiliki pasangan , sama denganku.
Malam ini terasa mengasyikkan walau Aurel si pengisi hatiku tak ada. Kali ini aku sedang mengendarai mobil sendiri.
Tadi ada cukup banyak gadis yang beralasan ga ada jemputan di depanku. Belum sempat kebohongan mereka berjalan lama, tiba-tiba satu persatu datanglah jemputan mereka.
Dasar para wanita.
Ngomong-ngomong Milly udah makan belum ya ? Papa mama kan ga di rumah. Tapi bibi pasti masak. Ah , tidak masalah kan kalau aku belikan dia makanan.
Aku memakinkan mobilku di depan sebuah cafe kecil yang bernuansa lama. Setauku , Milly suka masakan disini.
Aku hendak membuka pintu mobil ini , sebelum sebuah pandangan menghentikan tanganku. Hmm? Aurel ? Gilang ?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dumb Kiss
Novela JuvenilHati ini selalu melihat ke satu arah , tepat dimana gadis itu tersenyum dengan manisnya ke arahku. Dia yang selalu kupuja dan menjadi kesayangan dihati dan pastinya yang telah dipilih hati ini . "kamu percaya akukan ?" sebuah kata yang bisa memadamk...