Y/N berteriak, lalu duduk di atas tempat tidurnya, mimpi itu lagi, pria itu lagi. Y/N terisak, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Harry, yang mendengar isakannya, terbangun juga. Saat mendapat Y/N menangis, dia menggigit bibirnya. Kau lah yang membuatnya seperti ini. Kau alasan dari semua ini,pikirnya.
"Y/N," ucapnya dengan lembut, menarik kepala Y/N ke dadanya, gadis itu terisak. Hati Harry teriris melihat pemandangan itu. "maafkan aku." ucap Harry lagi, tapi Y/N hanya terisak. "apa yang harus kulakukan, sayangku?"kata Harry, air matanya sendiri telah mengalir. Y/N menggeleng di dada Harry, lalu mendongak melihat pemuda itu, Y/N menghapus air mata Harry dengan lembut, lalu mencium pipinya.
"Tidak apa-apa. Ayo tidur lagi."kata Y/N, mendorong Harry dengan pelan ke posisinya kembali. Harry menarik Y/N ke dadanya, sampai tidak ada jarak lagi di antara mereka.
"Maukah kau menyanyi untukku?"tanya Y/N, tangannya menelusuri lengan Harry. Harry menatap gadisnya dengan penuh kasih.
"No one ever loved, no one ever lost as hard as I" Y/N tersenyum lalu menatap Harry, yang juga sedang tersenyum. "no one ever came, no one ever saw the crystalline in her eyes, starry sky paradise in her eyes.."Harry bernyanyi hingga Y/N tidur, dia tersenyum lebut, lalu mencium dahi gadis itu.
Ketika Y/N bangun, Harry sudah tidak ada disampingnya. Mungkin dibawah membuat sarapan, pikirnya. Y/N berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya tapi, pada saat memasuki ruangan kecil itu, terlihat Harry sedang di bathtub, kepalanya menunduk ke bawah.
"Harry?" kepala Harry terangkat dengan cepat, dan menatap Y/N dengan takut. Mata Harry merah, dan dia tidak memakai baju--lalu pada saat itu Y/N melihat tangan Harry, penuh dengan bekas luka basah yang memanjang, Y/N mengangkat tangannya ke mulut. Ini dia, inilah alasan kenapa belakangan ini Harry hanya memakai sweater, bagaimana dia bisa tidak menyadarinya?
"Harry," Y/N mendekat ke bathtub, matanya terfokus ke bekas-bekas luka itu. "apa yang kau lakukan?! Apa kau sudah gila?!"teriak Y/N, lalu memegang wajah Harry dengan kedua tangannya. Air mata Harry mengalir lagi, untuk ke seribu kalinya minggu ini.
"Aku mencoba untuk merasakan apa yang kau rasakan! Aku mencoba merasakan sakitnya juga! Kau merasakan ini semua karena aku, aku juga harus merasakannya!" Y/N memandang Harry dengan tidak percaya.
"Sayangku," kata Y/N lalu menarik Harry kepelukannya. "Harry-ku, oh Tuhan, tidak seharusnya kau melakukan ini, tidak." kata Y/N sambil menggeleng-geleng.
"Apa yang harus kulakukan Y/N? Apa yang harus kulakukan agar semuanya kembali baik-baik saja?"tanya Harry, menatap Y/N dengan pandangan penuh kasih. Y/N menggeleng-geleng.
"Tapi kita baik-baik saja, sayang. Semua baik-baik saja. Okay?"kata Y/N, memeluk erat Harry, Harry melingkarkan lengannya di tubuh Y/N lalu mencium leher Y/N.
"Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu itu membuatku takut."kata Harry.
---