Sarah berjalan seakan tidak mengetahui apa-apa tentang dirinya. Itu memang dilakukannya agar terlihat normal. Dia tetap tersenyum dan terlihat ramah kepada semua orang.
Sarah berjalan memasuki ruang kepanitiaan. Dia duduk di kursi putih paling pojok. "Apa sih sebenernya gosip itu lagi? Gak ada habis-habisnya ya, pasti bilang gue pacaran lagi deh." Tanya Sarah dalam hati. Sarah melipat kakinya sambil bertopang dagu dengan alis mengkerut kesal.
Sarah tidak bisa membaca pikiran terlalu jelas tadi karena dia menatap anak-anak itu hanya sekilas. Yang jelas, ada yang menyebarkan gosip murahan lagi. Mungkin karena sikapnya yang terlihat sangat friendly sehingga terlihat dia dekat dengan siapapun yang membuatnya menjadi bahan gosip. Sarah juga tidak peduli dengan semua itu. Mereka semua hanya iri dengannya.
"Hey! Sarah!" Teriak Lisa membuyarkan lamunan Sarah. "Lisa! Ngagetin aja sih! Ada apa?" Ujar Sarah kepada Lisa yang duduk menyamping di bangku sebelah Sarah yang kosong. "Gak, gak ada apa-apa. Umm.. gue mau kasih tau aja... ada gosip nyebar lu pacaran sama Leo, itu beneran?" Tanya Lisa sambil menggoyangkan kakinya. "Hah? Leo siapa? Leo kakak kelas itu? Ya gak lah! Dia kan udah punya pacar kan?" Kata Sarah dengan nada agak tinggi seraya menaikan alisnya.
"Nah itu masalahnya. Lu dibilang ngerebut pacar orang karena kan lu deket tuh akhir-akhir ini sama Leo." Ujar Lisa. "Emang kalo gue deket sama Leo, artinya gue pacaran sama dia?! Terus misalkan gue deket sama lu, artinya selama ini gue pacaran sama lu?!" Sarah menanyakan hal itu dengan nada sewot dan sedikit menahan amarah.Sabar, Sarah. Itu cuma gosip biasa. Tapi entah kenapa Sarah merasa ini sudah keterlaluan karena ini benar-benar sudah mencoreng nama baiknya. Bayangkan saja, Sarah sudah bilang 'murahan', sekarang mau dibilang apa lagi?
"Udah Sarah, tenang. Jangan kebawa emosi gini. Gue baru liat lu marah begini. Gue tau ini udah keterlaluan tapi lu harus tenang." Kata Lisa menenangkan Sarah sambil menepuk-nepuk pelan pundak Sarah.
Sarah kembali menopang dagu di meja sambil menghela napas. Sarah menatap mata Lisa dan berusaha membaca apa yang sedang Lisa pikirkan.
"Gue harus bantuin Sarah. Kasian banget dia." Itulah kira-kira yang ada dipikiran Lisa. Sarah tersenyum tipis setelah membaca pikiran Lisa.
Semua anak-anak mulai masuk ke ruangan dan akan memulai rapat. Dia berusaha untuk fokus dengan event yang ada disekolahnya saat ini.
*****
Hei hei! Makasih udah mau baca!
Jangan lupa buat vote dan comment yaa~! Thankyouu~~
KAMU SEDANG MEMBACA
What's On Your Mind
Teen FictionSeorang siswi SMA yang bisa membaca pikiran. Tak ada yang tahu tentang keunikan yang dia punya, kecuali dia dan keluarganya. Dia menyembunyikan semua ini agar terlihat sama seperti teman-teman di sekolahnya. Suatu hari, dia sudah merasa tidak tahan...