1. Prolog

385 12 0
                                    

SWING



SWING



SWING



BRAK



Tao yang sedang fokus mengayunkan tongkat wushunya tiba - tiba kehilangan kendali dan tubuhnya nyaris saja ambruk. Ia membiarkan tongkat wushunya tergeletak begitu saja di lantai dan kini tangan kanannya memegangi dada kirinya yang begitu menyesakkan. Ia mengatur deru nafasnya yang tersengal - sengal dan menahan rasa sakit luar biasa yang menyerang dada kirinya.


"Tao-ya! Kamnida!" teriak seseorang yang membuat Tao kembali tegak dan melupakan rasa sakitnya. Ia menyembunyikan ekspresi kesakitannya dan mencoba untuk tersenyum di hadapan seseorang yang memanggilnya dengan nada riang.

"Eoh? Kau datang juga akhirnya..." sahut Tao sambil tersenyum tipis. Ia langsung menghampiri sumber suara lalu mengacak surai kecoklatannya.

"Aish, aku sudah merapikannya dan kau malah mengacaknya!" serunya sambil mempoutkan bibirnya. Tao tertawa lalu menjulurkan lidahnya, "Siapa suruh berdandan saat kau berkunjung kemari, eoh?"

"Lupakan saja-_- Kau pasti lapar kan? Aku bawakan dosirak untukmu..."

"Dosirak? Hmm... Mengapa kau bisa tahu jika aku sedang kelaparan? Tentu saja~" Tao langsung merangkul yeoja itu dan membawanya ke pinggir gor. Ia menyuruh yeoja itu duduk dan memakan makanan yang sudah dibawanya dari rumah.

"Hmm... Neomu mashita! Dosirak buatanmu memang yang terbaik, Kim NiDa!" ucap Tao saat ia memasukkan sesuap penuh nasi beserta spicy chicken ke mulutnya. Matanya langsung berbinar dan ia kembali memasukkan nasi dengan lahapnya.

"Aigoo, kalau makan jangan sambil berbicara... Cepat habiskan makananmu!" titah yeoja itu sembari menepuk pelan pundak Tao. Tao mengangguk mengerti lalu kembali menyuapkan nasi dan lauk pauknya secara bergantian ke mulutnya.



"Ah~ kenyangnyaa~ Gomawo chagiyaa~~" ucap Tao sambil mengecup pipi NiDa. NiDa langsung tersenyum kecil lalu bergumam, "Sejak kapan namaku berubah menjadi chagiya, hm?"

"Kau tidak perlu tahu kapan itu," bisik Tao tepat di telinga kanannya. Cukup membuat jantung NiDa berdebar kencang dan rona merah menjalar di pipinya. Tao langsung tersenyum miring dan kembali mengecup pipi NiDa, "Aku mau mandi dulu, kau tetap disini kan?" NiDa tak menggubris perkataan Tao dan malah terdiam.

"NiDa-ya~~~" Tao mengguncangkan pundak NiDa lalu NiDa pun tersadar dari lamunannya. "E-eh, i-iya aku akan menunggumu hingga selesai..."

"Baik - baik disana ya~"

"Hm~"



*15 menit kemudian*



"Ta-da! I'm back~"

NiDa langsung menoleh kearah sumber suara dan menemukan keadaan Tao yang sudah lebih segar dari sebelumnya.

[H] We Were [Might] In Love (1st Project SchoolLife) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang