"NiDa-ya!!!"
"Ah Tao-ya!"
"Bwayo! Aku dapat coklat dari yeoja kelas sebelah!"
"Ah keurae-"
NiDa langsung menyembunyikan coklat buatannya sendiri dari pandangan Tao. Ia hanya bisa tersenyum tiga jari saat Tao bercerita tentang yeoja yang memberi 'sahabat karib'nya itu sekotak coklat.
"E-eh itu apa yang kau sembunyikan?" tanya Tao sambil mencoba mengintip apa yang sedang NiDa pegang. NiDa langsung menggeleng dan menyembunyikan agar tak ketahuan, "Bukan apa - apa kok, Taozi... Btw, kau lapar tidak? Kita makan tuk, tenang, biar kutraktir..."
"Kau memang selalu mengerti keadaanku, chagi~~ kajja go to canteen!" Tao langsung merangkulkan lengannya di pundak NiDa dan berjalan menuju kantin. NiDa memutar bola matanya malas dan tak lupa untuk menyimpan coklat yang gagal ia beri pada Tao.
"Mungkin nanti saja kuberikan, jangan membuatnya terkejut atas pernyataan 'cinta' sahabatnya sendiri, NiDa-ah..." batin NiDa seraya tersenyum pahit.
*
P.S : kependekan ya? Miannnnnnn *deep bow*
Tapi kedepannya akan author usahakan biar agak sedikit panjang yaaa
Jangan lupa vomentnyaa, dan makasih juga yang udah mau baca FF ini^o^
KAMU SEDANG MEMBACA
[H] We Were [Might] In Love (1st Project SchoolLife)
أدب الهواة"Terkadang, cara terbaik untuk mempertahankan seseorang yang kau cintai adalah membiarkannya hanya sebagai "teman". Tidak kurang. Walau berharap lebih. Meskipun, itu membuatmu sakit." - Kim NiDa (oc) - "Saling jatuh cinta dengan satu sama lain buka...