EIGHT

12.7K 676 6
                                    

Author P.O.V

Kringg...kringg...

Bel istirahat ke dua baru saja berbunyi. Semua siswa kelas 11-1 dengan terburu-buru pergi meninggalkan kelasnya, kecuali Iva. Gadis itu masih terduduk di bangkunya menenggelamkan wajahnya di tangannya yang terlipat di atas meja. Hari ini cukup melelahkan baginya. Berita jadiannya Iva dengan Evan sudah menyebar. Dan dari tadi pagi sejak Iva sampai di sekolah sudah banyak yang membicaraknnya. Banyak juga yang memgirimkan surat kebencian di lokernya. Dan hal itu benar -benar membuatnya pusing.
"Lo kenapa?" Iva mendongakkan kepalnya dan menatap seseorang yang kini duduk di sebelahnya sambil mengusap lembut kepalanya.
Iva hanya menggelengkan kepalanya.
"Ada yang ngerjain lo lagi?" Ucap Evan.
"Nggak ada, mereka cuma naruh surat di lokerku yang bilang kalau aku nggak cocok jadi pacarmu"
"Nggak usah dengerin apa kata mereka Va, mereka nggak tahu apa-apa soal kita, mereka cuma iri karena kamu bisa jadi pacarku sedangkan mereka nggak bisa" Iva tersenyum menatap Evan yang juga sedang menatapnya. Dia senang, ditengah banyaknya orang yang membencinya masih ada satu orang yang peduli padanya.
"Hei, minggu depan kan ada prom night, lo dateng kan?" Tanya Evan pada Iva. Dan Iva menggeleng sambil berkata "aku nggak ada pasangan buat prom nanti"
"Hei, lo lupa ya kalau sekarang lo sudah punya pacar? Pokoknya minggu depan lo harus dateng ke acara ini. Bareng gue. Oke?" Iva hanya mengangguk, dalam hatinya dia merasa sangat senang, bisa datang ke acara prom bareng cowok yang dia sayang. Membayangkannya saja sudah membuatnya bahagia.

****
Satu minggu kemudian, 2 jam sebelum prom night

"Van, kenapa kita ke sini?" Tanya Iva yang kebingungan karena tiba-tiba Evan membawanya ke salon.
"Nanti malam kita kan ke prom, lo harus tampil cantik di sana, gue nggak mau kalau sampai ada yang menghina lo nanti, lo harus tunjukin ke mereka kalau lo itu lebih cantik dari mereka" ucap Evan dengan lembut, membuat Iva tidak bisa membantahnya. Akhirnya Iva menurut saja pada mbak-mbak salon yang mencoba merubah penampilannya.

****
Evan P.O.V

Aku sudah mengganti bajuku dengan setelan jas hitam. Sudah satu jam berlalu tapi Iva masih belum seselai didandani. Ugh... menunggu cewek di salon memang butuh kesabaran ekstra.
Aku duduk di salah satu kursi ruang tunggu di salon ini dan memainkan ponselku. "Evan" ucap seseorang membuatku menoleh. OH MY GOD!! Iva benar-benar tidak terlihat seperti Iva, dia cantik sekali. Dia menggunakan long dress berwarna biru laut, dan high heel yang juga berwarna biru. Karena Iva tidak memakai kacamartanya, jadi dia memakai softlens yang sewarna dengan baju dan sepatunya. Ugh dia cantik sekali.
"Lo cantik banget Va"
"Thank's" ucap Iva. Setelah membayar biaya salon-dan berdebat dengan Iva karena dia memaksa membayarnya sendiri-kami akhirnya berangkat ke lokasi prom night diadakan. Aku yakin mereka pasti tidak menyangka Iva bisa secantik ini, karena aku juga sempat tidak percaya.

Hulla...
Update lagi... hehehe... idenya lagi mengalir deras jadi aku update aja...
Ditunggu ya lanjutannya

AdindaS

NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang