Part 5

23 4 0
                                        

Kebetulan sekali hari ini hari libur jadi aku dan sahabat baru ku ini pergi jalan jalan bersama untuk pertama kalinya.

"kamu itu ternyata seru juga ya aku gak pernah menyangka kalau kita ahkirnya bisa bersatu prisil" ucap ku dengan air mata yang berlinang di pipi ku. "Kenapa kau menangis ratu?, kan ada aku disini, aku akan selalu di sisimu, kita akan selalu bersama " ucap prisil lalu ia mengusap air mataku, dan memegang erat tangan ku.

"Prisil maafkan aku yang tak bisa selalu bersama mu". "Apa maksudmu ratu? Aku sama sekali tak mengerti" ucap prisil kebingungan. "Sudah hampir 1 tahun aku bersekolah disini, dan persahabatan kita ini sudah hampir 1 bulan, tapi aku tak bisa menemani mu, karena aku harus pindah sekolah,dan rumahku juga pindah prisil,maafkan aku yang selama ini berbuat salah padamu. Dan mungkin ini menjadi pertemuan untuk terakhir kalinya "ku mengucapkan kalimat itu penuh dengan tangis.

Prisil sama sekali tidak menyangka kalimat ku ini benar benar nyata,setelah ia tau bahwa aku akan meninggalkan dia, dia tak tahan menahan nangis, ia kecewa dengan ku , ia marah, dan ia meninggalkan ku dengan tiba tiba.

"Huhuhuhu, jadi ini perlakuanmu terhadapku, kau tega ingin meninggalkan ku, aku benar benar tidak mengerti ratu, kenapa kau ingin tinggalkan ku?" Ia menangis dan mulai meninggalkan ku. " tunggu prisil ku mohon kau dengar penjelasan aku dulu prisil,aku selalu ada dihatimu walaupun ku tak ada di sisimu. Perpisahan ini bukan akhir dari segala galanya prisil" ucapku.

Lalu prisil membalik badannya dan berlari menuju ku yang sedang duduk di rumput rumput dan bercucuran air mata. "Terimakasih ratu atas selama ini perbuatan mu terhadapku,kau adalah teman sejatiku, yang menerimaku apa adanya,maafkan ku yang selama ini selalu jahat terhadapmu, sekarang aku sudah tidak marah dan kecewa lagi kepada mu. Tapi tetap aku tak akan melupakanmu ratu" ucap prisil lalu ia memelukku dengan erat.

"Lalu kapan kau berangkat ratu?". "Insyallah aku besok masih berangkat kesekolah untuk terakhir kalinya. Dan aku ingin berpamitan kepada teman teman dan guru guru". "Baiklah besok akan ku temani mu untuk berpamitan kepada guru guru ya"ucap prisil tersenyum,walaupun di matanya ada genangan air yang ingin jatuh ke pipi nya. "Siap bosss prisil" ucapku dengan tertawa bersama prisil.

Dan kami pun berfoto bersama,kami juga membeli barang barang untuk kenang kenangan. Hari sudah semakin sore kami pun pulang bersama.

"Aku tidak akan melupakanmu dan kenangan ini"ucap prisil. "Ya prisil aku pun tak akan melupakannya".

Pagi pun tiba.....

"ma aku berangkat dulu ya, sarapan nya sudah aku habiskan ma". Ucapku dengan terburu buru karena jam sudah menunjukan pukul 06.00 . " iya nak, hati hati ya nak". " iya ma ,asalamualaikum" ucapku lalu ku mencium tangan ibuku. Kalau ayahku pagi pagi tidak ada dirumah karena sedang bekerja. Jadi aku pun naik kendaraan umum. "Walaaikumsalam" ucap mamaku.

Setibanya di sekolah ,sebelum bel masuk berbunyi, aku langsung berpamitan kepada teman teman sekelasku. Tapi ku tak melihat prisil padadal sudah jam 06.25. Biasanya ia tiba disekolah pukul 06.00. Lalu teman temanku ingin berfoto dengan ku untuk kenang kenangan. Akhirnya bel masuk pun berbunyi. Akupun masih tidak melihat prisil. " apa yang terjadi dengan prisil ya Apakah ia sakit?" Gumamku dalam hati.

Bel istirahat pun berbunyi..

Aku segera berpamitan kepada guru guruku. Karena aku harus pulang lebih cepat karena keretanya berangkat nya pukul 13.00.

Di dalam perjalanan aku telepon ibuku, karena aku ingin minta izin untuk tidak pulang terlebih dahulu. Karena sahabatku prisil tidak masuk sekolah aku ingin menjenguk ia, dan berpamitan untuk terakhir kalinya.

"Assalamualaikum prisil,prisil" ucapku sambil mengetuk pintu. "Uhuk uhuk,waalaikusalam,eh ratu ada apa kamu datang kemari?" Ucap prisil. "Prisil apakah kamu lupa,aku akan pindah ke luar kota,aku akan berpamitan dengan mu,mungkin ini jadi pertemuan untuk terakhir kalinya. Tapi kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti" ucapku sambil memeluk prisil ,apakah kamu sakit?" . "Tidak aku tidak apa apa, ngomong ngomong kamu kapan berangkatnya?" . Lalu ku melihat jam tanganku,tak terasa sudah jam 12.00. Akupun buru buru berpamitan untuk pulang.

Setelah aku sampai kereta,akupun sempat melihat foto kenang kenangan ku bersama prisil, guruku,teman temanku,tak sengaja air mataku menetes di pipiku. Namun ini perjalanan hidup harus dihadapi, dan apa yang kita inginkan tidak selalu terwujud.

Tunggu part berikut nya ya

Winding Life JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang