What Am I To You 3

488 31 0
                                    

Lamunan heoseok menghilang saat dia merasakan kepalanya sakit akibat dipukul sesuatu

"Hya! Apa yang kamu lamunkan" bentak namjoon sambil memukul kepala heoseok dengan majalah.

"kenapa kau memukulku namjoon?" bentak heoseok mengelus kepalanya yang sakit akibat pukulan majalah .

"habisnya kau melamun disiang bolong , apa karena perkataanku tentang mimpimu itu sehingga membuatmu membayangkannya?" timpal yoongi yang masih asik menatap layar handphone milik heoseok.

"kau tadi marah-marah karena berita ini" ucap yoongi menunjukkan handphone milik heoseok tepat didepan wajahnya.

"hyung ... kenapa hand phone aku ada padamu?" tanya heoseok yang bingung lalu dengan segera mengambil hand phone itu dari tangan yoongi.

"apa kau marah hanya karena skandal bodoh itu ? aku beritau jangan percaya begitu saja sebelum sooyoo dan siwon hyung yang mengkonfirmasi tentang hubungan mereka" ucap yoongi mencoba menjelaskan tentang berita yang memberitaukan jika sooyoo dan siwon berpacaran dan berita itu belum tentu benar .

Heoseok terdiam tidak berani membalas perkataan yoongi , tetapi dia masih tidak bisa terima dengan berita itu. 'bagaimana bisa' 'bagaimana bisa sooyoo dengan siwon' itulah kata hati heoseok yang diucapkan berulang-ulang didalam pikirannya.

"kau tidak perlu khawatir aku akan bertanya pada istriku tentang siwon hyung" ucap yoongi berusaha menenangkan heoseok. Ya yoongi bisa dipercaya karena istrinya adalah adik kandung dari choi siwon seorang actor terkenal di korea selatan .

"aku percaya padamu hyung " ucap heoseok pasrah . dia benar-benar tidak ingin melihat sooyoo bersama namja lain , tetapi heoseok belum menyadari perasaannya kepada sooyoo.

"kau itu seharusnya senang melihat sooyoo menemukan pilihannya . ini kau malah marah-marah tidak jelas . kau bukan kekasihnya heoseok" ucap namjoon dengan nada sedikit menyindir

"aku sahabatnya , sahabatnya namjoon . aku tidak peduli sooyoo dekat dengan namja lain , tetapi bukan dengan siwon " balas heoseok sebal dan memalingkan wajahnya dari namjoon.

"aku rasa siwon hyung orang yang baik . dia rajin pergi ke gereja . aku rasa dia bisa menjadi namja yang baik untuk sooyoo" ucap yoongi memuji kakak iparnya . heoseok tidak terima dengan hal itu dia semakin marah mendengar penuturan yoongi.

"kau bisa bicara seperti itu karena dia kakak iparmu hyung. Kau seharusnya menenangkanku bukan semakin membuatku marah " juju heoseok membuat yoongi dan namjoon tertawa puas.

"kenapa kalian menertawakanku? Apa perkataanku lucu?" ucap heoseok bingung bercampur sebal pada yoongi dan namjoon

"kita tertawa karena berhasil mengungkapkan sesuatu" ucap namjoon langsung menatap yoongi , mereka berdua mempunyai pemikiran yang sama.

"apa maksudnya?" bentak heoseok pada namjoon dan yoongi , tetapi mereka tidak menjawab pertanyaan heoseok dan membuatnya semakin marah .

"aku lebih baik pergi dari sini" ucap heoseok menghentakkan kakinya keluar dari ruangan namjoon.

Heoseok menekan tombol pada lift dengan kasar agar lift segera terbuka dan kotak besi itu bisa mengirimnya ke tempat dimana yeoja yang telah membuatnya marah . Heoseok berjalan cepat dilorong yang menghubungkan lift dengan ruangan apartemen .

Ditekan bel itu berkali-kali tetapi tidak ada yang membuka pintu apartemen itu tanpa permisi heoseok langsung menekan password apartemen itu. Saat heoseok masuk apartemen itu kosong tiodak terlihat ada kegiatan apapun , rapi seperti tidak pernah dihuni oleh pemiliknya.

Heoseok melangkahkan kakinya menuju kamar satu-satunya diapartemen itu. membukanya perlahan dan betul saja pemilik apartemen itu sedang tertidur pulas diatas ranjang berukuran queen size . Rambut panjangnya terurai pada bantal yang menjadi sanggahan kepalanya , heoseok membelai lembut rambut panjang itu.

What Am I To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang