What Am I To You 6

574 27 0
                                    

Heoseok berjalan mendekat pada sooyoo yang masih berdiri di depan pintu , sooyoo langsung mendekat dan memeluk tubuh heoseok.

"aku kesal padamu , kenapa selama ini kau baru sadar akan perasaanmu padaku?" ucap sooyoo disel-sela mereka berpelukan

"maafkan aku , maafkan aku sooyoo . aku mencintaimu , sangat sangat mencintaimu" ucap heoseok tulus

"aku juga sangat mencintaimu" balas sooyoo

Mereka berdua berpelukan begitu lama , sampai sooyoo merasakan sesuatu yang keras , panjang dan panas menempel diperutnya.

"apa kau terangsang hanya memelukku seperti ini?" tanya sooyoo pada heoseok

"iya , bahkan saat kau sakit aku juga terangsang sooyoo" jawab heoseok .

"oke , let's making love" heoseok langsung melepaskan pelukannya pada tubuh sooyoo

"kau bercanda?" heoseok tidak percaya ini seperti dejavu , di mimpinya sooyoo mengizinkannya untuk bercinta dan sekarang juga.

"kau terangsang bukan , atau kau mau mandi air dingin untuk menjinakkan junior kamu" ucap sooyoo dengan menahan tawannya agar tidak meledak.

"kau serius ingin bercinta denganku" setelah kaliamat itu terucap , sooyoo sudah tidak bisa menahan tawanya . dia tertawa hingga perutnya sakit , dia hanya ingin menggoda heoseok saja tidak lebih.

"maaf aku hanya bercanda , kau lucu sekali . apa kau memang menginginkannya? Atau jangan-jangan kau pernah mimpi bercinta denganku" ucap sooyoo , tidak tau perubahan raut wajah heoseok.

"iya memang benar aku pernah mimpi bercinta denganmu sooyoo , dan faktanya kau mengizinkanku untuk bercinta denganmu" ucap heoseok sembari menghembuskan nafasnya dileher sooyoo , mencium harum sooyoo yang membuat heoseok gila.

"tunggu , heoseok tunggu dulu" heoseok sudah tidak mendengarkan perkataan sooyoo , dia sedang sibuk menandai miliknya. Sooyoo menggeliatkan tubuhnya dalam pelukan heoseok karena heoseok menjilat lalu menggigit leher jenjang sooyoo.

Tangan heoseok yang berada dipinggang sooyoo pindah ke pantat dan meremasnya pelan tanpa meninggalkan ciumannya pada leher.

"heoseok berhenti , berhentilah sebentar" ucap sooyoo memohon

"ada apa ? kau mau menghetikanku" ucap heoseok lalu sooyoo menggelengkan kepalanya

"lalu apa?" tanya heoseok tidak sabar

"jangan berdiri , di tempat tidur saja" jawab sooyoo , berhasil membuat heoseok tersenyum senang . Heoseok langsung menggendong sooyoo ala bridal dan menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur.

Heoseok masih senang mencicipi manisnya bibir sooyoo dan leher jenjangnya , padahal kedua gundukan sudah menunggunya untuk disentuh. Mereka berdua sudah sama-sama menanggalkan pakaian dasarnya sooyoo hanya mengenakan underware nya saja sementara heoseok hanya menggunakan celana boxernya saja.

"jangan mencium bibirku terus , pasti sekarang bengkak ini bibir" ucap sooyoo sebal

"habis bibir kamu manis , aku tidak bisa tidak menciummu. Your mouth likes caffeine " ucap heoseok lalu melanjutkan mencium dada sooyoo lalu turun ke cela payudaranya , dan menghirup dalam-dalam aroma milik sooyoo.

Heoseok menggigit payudara sooyoo yang masih terbungkus bra hitamnya , dan payudaranya dia remas-remas menggunakan tangan kirinya . Sooyoo mengangkat tubuhnya agar mempermudah heoseok untuk melepas pengait bra yang dia kenakan.

"kau sudah menegang sayang , lihatlah " heoseok menunjukkan puting merah sooyoo yang menegang.

"jangan melihatku seperti itu" ucap sooyoo yang malu karena heoseok tidak bisa melepaskan tatapannya dari putingnya.

What Am I To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang