(Bab 16 & 17)

89 2 0
                                    

*Bab 16*

Seperti biasa , pada setiap pagi Puan Aida akan mengemas rumah setelah Nadia dan suaminya beredar . Dia mula mengemas bahagian dapur . Diikuti dengan membasuh baju , sapu sampah , mop lantai , cuci tandas , kemas ruang tamu dan banyak lagi .

Ting ! Bunyi mesin basuh menandakan baju sudah siap dibasuh . Dia segera mengambil bakul lalu dia mengeluarkan baju dari mesin basuh itu . Setelah selesai , dia segera mengangkat bakul untuk dibawa ke halaman rumah .

"Tolongg ... tolongg ..."

langkahnya terhenti . Suara apa tu ? Katanya dalam hati . Matanya melilau memandang sekeliling . Niat hatinya mahu mencari sumber suara itu walaupun kakinya sudah menggeletar .

"Tolong saya .... "

Suara itu merayu lagi . Puan Aida memandang sebuah bilik kecil yang dimangga pintunya . Ya , bilik yang dilarang sama sekali untuk dibuka . Dia mendekati bilik tersebut . Telinganya dilekapkan pada pintu untuk memastikan tekaan tepat atau dia hanya berimaginasi saja .

"Tolong saya cik ... "

Puan Aida tersentak . Tak mungkin ! Dia memandang pintu kayu tersebut . Mustahil !

Mana mungkin dia dapat mendengar suara itu dengan jelas(kuat) seperti suara itu hanya berbisik pada telinganya sahaja .

"Ahh ! Aku salah dengar je kot " nafi Puan Aida pada dirinya sendiri . Bakul diangkat lalu dia melajukan langkah ke halaman rumah

*Bab 17*

"Ibu , jangan ibu ... sakit ... " rayu seorang gadis yang berwajah putih kemerah-merahan . Wajahnya yang bersih itu dipandang tajam wanita dihadapannya itu .

"Hey ! Berapa kali aku nak kena cakap yang aku ni bukan mak kau lah bodoh ! " kata wanita yang kira-kira berumur 30-an itu .

"Ibu ... jangan ibu " rayu gadis itu lagi namun , rayuannya tidak diendahkan . Rambutnya yang ikal mayang itu ditarik kasar lalu dibawa ke ruang dapur .

"Kau masak sekarang ! Dalam masa 15 minit aku tahu semua makanan dah dihidang ! Faham ?! " bentak wanita itu .

"Faham ibu" balas gadis itu .

"Haih kau ni memang tak faham bahasa lah ! "

Shrekkkkkkkk !!!! Bunyi itu menandakan air yang sedang dijerang itu sudah masak .

Wanita itu memandang cerek itu lalu menghampirinya . Diangkatnya cerek itu sambil tersenyum sinis pada gadis yang meminta simpati itu . Dia tahu apa yang akan berlaku kepadanya selepas ini .

Gadis itu sudah menangis teresak-esak . Dalam hati , dia memanjatkan doa memohon pertolongan .

Wanita itu mengayunkan tangan . Bersedia untuk menyimbah air tersebut .

Arghhhhhhhhhhhhh !!!!!!!!!!!!

"Ya Allah Aida ! " kedengaran suara Azman .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 25, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PINDAHWhere stories live. Discover now