[3] Three

2.2K 250 46
                                        

Drrt!

          So Hyun yang tampak terusik oleh bunyi tanda pesan masuk diponselnya, lantas menerjapkan kedua bola matanya perlahan, berusaha beradaptasi dengan pembiasan cahaya lampu yang terlalu memekakan alat pengelihatannya. Diraihnya benda pipih tersebut yang tergeletak tak jauh dari sang empunya. Terpampang secara nyata bahwa ada pesan masuk dari seseorang yang tak ia kenal sebelumnya.

From: 091xxxxxxxx

Bisakah hari ini kita bertemu? Di taman bunga dekat sekolah. Ada suatu hal yang harus kukatakan. –Kim Mingyu-

          Kedua bola mata belo milik So Hyun sontak membelalak. Tubuhnya mendadak menjadi statis, dan jantungnya yang mulai berdentum tak keruan. Begitu pula dengan beberapa pertanyaan yang kontan bermunculan terkait dengan ajakan sunbae-nya itu yang bisa terbilang sedikit serius.

          "Bagaimana ia bisa tahu nomorku? Di taman? Kenapa tidak di cafe? Sebenarnya ada apa?" batinnya termangu.

To: 091xxxxxxxx

Bagaimana kau bisa tahu nomorku sunbaenim?

         So Hyun pun mengirim pesan itu tanpa harus berbasa-basi lagi. Jangan bilang Mingyu itu seorang paranormal, atau seorang ssasaeng fans yang suka menguntit demi mencari info tentang dirinya.

          Dan sebuah pesan kedua yang masuk membuat dirinya hampir terlonjak saking gugupnya.

From: 091xxxxxxxx

Adiknya Seungcheol. Lagipula tak apa 'kan? Ini demi kepentingan kita. Tolong datang, aku sudah menunggumu sedari tadi.

          Cha Yeon, ungkap batinnya malas ketika membaca kalimat pertama pada pesan. Dan ketika menyadari ada kalimat 'aku menunggumu sedari tadi', itu membuat tubuh So Hyun bergetar hebat. Antara malu jika bertemu dengan cepat-cepat ingin bertemu karena dia sudah menunggu. Itu sontak membuat lidah So Hyun kelu, serta kakinya yang kebas. Dua argumen yang tercipta antara drinya dengan batinnya pun harus ia selesaikan secara adil, menyangkut seseorang yang telah menunggunya itu seorang senior, jadi ia tak boleh main-main kali ini.

          So Hyun pun meneguk ludahnya sebelum berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya demi memenuhi keinginan seseorang yang tak terlalu dekat dengannya.

          "Kenapa aku bisa seperti ini? Ayolah, Mingyu sunbae pasti hanya mengajakku mengobrol sebentar, lalu pulang," batinnya merasa sedikit nelangsa.

          Dikuburnya hidup-hidup pemikiran aneh yang akan terjadi jika mereka kembali mengobrol bersama. Tak sengaja menabraknya saja seakan membuat jantungnya seakan turun keperutnya, bagaimana jika mereka bertemu berdua? Mungkin jantungnya bisa lompat ke dengkulnya.

           Dirinya pun buru-buru masuk ke kamar mandi sebelum jarum panjang dijam didinding menunjuk angka sembilan tepat. Seolah dirinya tak ingin membuat alibi yang berbelit-belit untuk dijelaskan kepada seniornya itu.

⚫⚫⚫

           Tampak sosok jangkung itu menunggu dengan resah disalah satu deret bangku taman yang kosong. Kedua kaki serta tangannya ikut gemetar, serentak nadanya dengan jantungnya yang menggebu-gebu. Ia bekeringat dingin bukan hanya karena menunggu jawaban So Hyun, tapi juga berusaha mengingat apa saja yang akan ia katakan bersama gadis itu.

           Waktu sudah menunjukkan pukul 09.15, bisa disimpulkan bahwa Mingyu telah menunggu seorang Jung So Hyun itu kurang lebih selama empat puluh menit. Dan gadis itu belum menjawab pesan darinya yang terakhir.

Dream. (꿈)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang