[5] Five

2.6K 203 18
                                    

     "Prom Night." So Hyun mematung mendengarnya.

     "Prom Night?" tanyanya seakan tak percaya. Yang ia ketahui saat ini Mingyu masih kelas 11, bukan kelas 12 yang bisa mengikuti acara sekolah itu bersama pasangan masing-masing. Bahkan kata 'pasangan' itu pun mampu membuat sesuatu yang bergejolak didalam sana.

     Mingyu mengangguk. "Anggap saja ini sebagai balasan karena kau tak ingin aku ajak pergi jalan tadi."

     So Hyun terdiam beberapa saat. Perasaan bimbang mulai menyelimuti dirinya. Jika dulu, ia selalu ditawari oleh teman-temannya untuk datang ke pesta bersama, So Hyun selalu menolak, karena ia merasa bahwa dirinya tak cocok berbalut dress dengan high heels dikakinya. Tapi lain dengan yang ini, ia sedang ditawari oleh seorang Kim Mingyu, dan baginya ini merupakan sebuah kesempatan emas. Namun, tiba-tiba ia teringat sesuatu yang langsung membuatnya menggeleng.

     "Tidak sunbae, terima kasih." Hal itu sontak membuat Mingyu yang awalnya menunggu antusias kini mulai melunturkan senyumnya.

     "Ada apa?"

     "Kau bisa pergi bersama Mina sunbae." Ujar gadis itu, sangat pelan. Dan sebuah rasa sesak terjadi ditiap rongga dadanya ketika mengucapkan kalimat itu. Apakah ini cemburu? Ia harap itu benar.

     Mingyu yang terdiam lama lantas ambil nafas panjang sebelum So Hyun benar-benar telah keluar dari dalam mobilnya. "Mina ada acara keluarga besok hari minggu, maka dari itu kami membatalkan untuk berangkat bersama ke prom. Tapi kurasa aku bisa mengajak dirimu jika kau mau."

     "Aku masih kelas sepuluh dan kau—"

     "Aku sudah tanya kepada Seungcheol Hyung selaku ketua organisasi, bahwa kelas sepuluh dan kelas sebelas boleh ikut jika mereka mau." Jelas Mingyu memotong perkataan So Hyun yang ia pastikan itu pertanyaan yang sedari tadi pikirkan oleh gadis itu.

     "Tapi—"

     "Please." Pinta Mingyu sedikit memohon. Bahkan So Hyun harus menahan tawa ketika melihat Mingyu memasang wajah penuh harap. Karena tak tahan, gadis itu pun terkekeh pelan, dan mengangguk. Membuat sebuah senyum kebahagiaan mulai merekah indah diwajah Mingyu.

     "Besok minggu jam tujuh malam aku akan menjemputmu disini. Berpakaianlah yang terbaik bagimu." Pesan Mingyu seraya mengacak pelan ujung kepala gadis itu. Sekali lagi So Hyun mengangguk.

     So Hyun pun keluar dari mobil bermerek milik Mingyu dengan wajah yang persis seperti kepiting rebus. Setelah masuk ke dalam halaman, serta melambaikan tangan kepada Mingyu. Pemilik mobil mercy slk berwarna putih itu pun mulai menancapkan gasnya sehingga melaju cepat meninggalkan kediaman rumah So Hyun. Gadis itu hanya menghela nafas panjang, lalu mulai berjalan masuk ke dalam rumahnya.

✴✴✴

     "So Hyun-ah!" panggil seseorang paruh baya seraya membuka pintu kamar anak pertamanya tanpa harus mengetuknya terlebih dahulu.

     So Hyun yang masih berdandan lantas terkesiap mendengar panggilan ibunya. Maka dari itu ia lantas menoleh kearah ambang pintu, dimana ibunya sedang tersenyum geli melihat dirinya yang tampak anggun berbalut dress putih selutut dengan rambut yang tergerai dengan indah.

     "Ada apa?"

     "Kekasihmu sudah datang." Ucap ibu So Hyun yang masih saja memperhatikan kecantikan anaknya yang sedari dulu sengaja ditutupi oleh So Hyun sendiri. So Hyun lantas membelalak ketika mendengar perkataan ibunya.

     "Eomma, kami hanya seorang kakak kelas dan adik kelas. Tak lebih dari itu." Tungkas So Hyun, sangat kontradiksi dengan hatinya saat ini. Ibu So Hyun hanya terkekeh kecil, lalu mendekat, dan membenahkan tatanan rambut anak sulungnya yang sedikit berantakan.

Dream. (꿈)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang