"Chagi-ya— kau sedang melamunkan apa huh?" tanya sesorang gadis seraya memeluk lelaki berpostur jangkung itu dari belakang. Mingyu yang tersentak langsung memberikan seulas senyum kepada gadis cantik yang kini sudah berhadapan dengannya.
"Ah, aniya. Aku hanya melihat perkembangan para junior yang sedang bermain basket. Mereka butuh pengawasan ketat karena sebentar lagi mereka akan lomba. Kau tahu 'kan sekolah kita harus—"
"Tapi...." merasa penjelasannya dipotong oleh gadis itu, Mingyu pun mengerutkan keningnya.
"Tapi apa?"
"Kau sedang melamun menghadap lapangan bola, bukan lapangan basket." sahut si gadis yang mulai sedikit curiga akan kelakuan kekasihnya itu. Bahkan Mingyu sebagai senior di tim basketnya, selalu menolak jika disuruh mengawasi latihan para junior yang menurutnya terlalu kacau. Ia lebih senang memamerkan keahliannya, mulai dari men-dribble bola, hingga menciptakan gol sempurna di ring lawan. "Kau melamunkan apa huh?" tanya gadis itu lagi.
Mingyu terdiam, memang bukan itu alasan mengapa ia tampak melamun kearah lapangan sepak bola. Bukan karena basket ataupun segala permainan yang bertemakan bola. Karena seseorang yang bernama Jung So Hyun tampak sedang tertawa bebas di teras kelasnya. Dan kebetulan sekali kelas yang dihuni Jung So Hyun itu bersebelahan dengan lapangan sepak bola.
"Kau sedang melihat apa?" tanya gadis itu sebal. Mana mungkin tak sebal jika kekasihnya itu mulai mencuri-curi pandang kearah gadis lainnya.
Mendengar pasangannya yang mulai menggertak sebal karena perilaku anehnya, Mingyu pun menggeleng pelan. "Aniya, aku hanya berpikir betapa beruntungnya aku ketika menjadi kekasihmu." Gombal Mingyu dengan senyum lebar serta sederet gigi putihnya terplester sempurna diwajahnya. Membuat warna merah mulai menjalar dipipi gadis selaku kekasihnya itu.
"Kiss." Ucap gadis itu seraya mendekatkan kepalanya ke wajah Mingyu yang mendadak tegang. Ini memang bukan pertama kalinya mereka berciuman, tapi Mingyu merasa agak aneh jika harus mencium kekasihnya itu sekarang.
Cup!
Sebuah kecupan ringan pun mendarat dibibir gadis ber-name tag Park Mina. Membuat senyum diwajah gadis itu semakin mengembang. "Gomawo." Bisiknya membuat bulu kuduk Mingyu meremang. Setelah itu Park Mina yang biasa dipanggil Mina itupun langung melangkah anggun dengan pinggul yang melenggak lenggok bak Miss Universe. Mingyu hanya terdiam selagi matanya mengikuti arah langkah Mina yang semakin lama semakin jauh dan menyisakan sebuah titik diantara kerumunan orang.
Ia lantas menghela nafas panjang. Kenapa ia jadi kaku sekali ketika berhadapan dengan Mina? Bahkan dulu berciuman panas merupakan hal yang biasa bagi mereka. Sekarang, entah Mingyu kerasukan setan apa, ia jadi tampak lebih sering menghindar dari hadapan Mina.
Mungkin semenjak bertemu dengannya, batinnya memberi opini. Dan saat itu pula Mingyu mulai membalikkan badannya, ekor matanya mulai mencari sesosok yang ia maksudkan barusan. Menelisik satu persatu wajah gadis yang sedang duduk berjejer di emperan kelas 10-I.
Ketika menemukannya, Mingyu ditemukan sedikit kaget karena gadis itu juga tampak menatapnya secara terang-terangan. Bukannya memutuskan untuk mengalihkan pandangan, Mingyu malah balik menatapnya dengan sebuah senyum kecil tersungging diwajahnya.
"Dia punya pengelihatan yang tajam juga rupanya." Batinnya.
🔴🔴🔴
"Ya! So Hyun-ah! Kenapa kau tampak murung sekali?" celetuk Cha Yeon seraya menepuk pundak gadis itu. So Hyun yang merasa dikagetkan lantas mendongak dan menerjapkan kedua bola matanya berkali-kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream. (꿈)
FanfictionI know, this is just a dream. And the words saying that You will come back to me have gone far away But I just pray for you, just turn me on My remaining days cannot erase you - Dream- 김민규 X 정소현 Cover by @ leehanyi Cop...