Esoknya Lysa pergi ke sekolah. Lagi-lagi dia terlambat dan mengulangi kesalahan yang sama. Pak Bandi menghukum Lysa. Lysa disuruh berdiri di depan tiang bendera sambil mengambil sikap hormat.
Akhir-akhir ini Bu Hana tidak fokus bekerja. Bu Hana selalu melamun di kantor karena kepikiran tingkah laku anaknya. Hingga tedengar kabar bahwa saat ini nasib kantor Bu Hana berada di ujung tanduk. Bu Hana berusaha untuk menyelamatkan kantornya namun sayang semuanya gagal. Kantor Bu Hana kini terlilit hutang.
Musibah demi musibah pun menghampiri Bu Hana. Karena terlalu banyak pikiran, Bu Hana jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.
"Non Lysa , anu Ibu non ... Ibu ..." Ucap Bi Inem terbata-bata karena paniknya.
"Iya bi . Ibu kenapa ?" Tanya Lysa penasaran.
"Ibu masuk rumah sakit Non." Jawab Bi Inem.
"Apa bi ? Kok bisa ? Ibu sakit apa Bi ? " Tanya Lysa panik.
"Bibi juga nggak tahu Non . Bibi soalnya dapat telfon dari rumah sakit kalau Ibunya Non dirawat di rumah sakit Pelita Harapan." Jawab Bi Inem.
"Okey Bi .. Kalau gitu Lysa sekarang segera ke sana." Ucap Lysa dan langsung bergegas ke rumah sakit.
Lysa segera memasuki ruang rawat Bu Hana.
"Ibu.. Ibu kenapa ? Jangan tinggalin Lysa Bu .. Nanti Lysa sendirian karena cuma Ibu yang Lysa punya. Ibu sadar donk.." Ucap Lysa kepada Ibunya yang saat ini sedang terbaring lemas di rumah sakit.
Perlahan Bu Hana membuka matanya.
"Lysa .. Ibu ada dimana sekarang ? Kenapa Ibu bisa di sini ?" Tanya Bu Hana dengan suara yang sangat pelan karena masih lemas.
"Ibu sekarang ada di rumah sakit. Memangnya Ibu kenapa sih kok bisa masuk rumah sakit ?" Jawab Lysa dengan sedikit menangis.
"Ehh.. Anak ibu kenapa kok menangis begitu ? Tumben banget biasanya kan selalu ceria." Tanya Bu Hana sambil menghapus air mata Lysa.
"Ibu maafkan Lysa ya kalau Lysa ada salah. Lysa lakukan ini semua karena Lysa ingin mendapat perhatian dari Ibu. Lysa nggak mau kehilangan Ibu karena cuma Ibu yang Lysa punya." Jawab Lysa.
"Udah jangan nangis lagi ya.. Ibu selalu memaafkan Lysa kok. Maafkan ibu juga ya Lys yang nggak pernah perhatian sama kamu . Sekarang kita sama-sama berubah menjadi lebih baik ya.." Ucap Bu Hana .
"Iya Bu.. Lysa janji akan berubah kok. Sekali lagi maafkan anakmu Ibu." Ucap Lysa.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, kini saatnya Bu Hana pulang ke rumah karena kondisinya sudah pulih. Namun waktu mereka pulang ke rumah, sudah ada 2 orang lelaki yang berbadan besar berjaga di depan rumah mereka.
Ternyata mereka adalah orang suruhan dari bank yang bertugas untuk menyita rumah Bu Hana.
"Ini ada apa ya pak ?" Tanya Bu Hana.
"Maaf Bu rumah ini harus disita karena Ibu tidak bisa bayar hutang-hutang Ibu. Sekarang Ibu dan anak Ibu harus pergi secepatnya dari rumah ini." Jawab orang itu.
"Bapak nggak bisa ngusir kita gitu aja donk... Seenggaknya kasih kita keringanan waktu. Ibu saya habis pulang dari rumah sakit. Kalau Ibu sembuh pasti dilunasi kok." Sahut Lysa kesal.
"Nggak bisa dik , ini sudah batas waktu terakhir jadi nggak ada keringanan waktu lagi." Jawab orang itu.
"Udah ya Lys lebih baik kita beres-beres aja terus langsung pergi dari sini." Sahut Bu Hana.
"Tapi Bu kita mau tinggal dimana ? Ibu kan baru pulang dari rumah sakit , nggak boleh kecapekan dulu ." Jawab Lysa.
"Masalah itu dipikirin nanti aja ya.. Yang penting kita keluar dulu dari rumah ini." Seru Bu Hana.
Lysa dan Bu Hana langsung masuk ke rumahnya dan membereskan semua pakaiannya.
"Ibu kok bisa sihh sampai hutang di bank dengan jumlah yang besar ? Pasti itu gara-gara aku ya bu ? Karena mikirin tingkah lakuku yang selama ini negatif banget , Ibu jadi nggak fokus kerja dan akhirnya bangkrut bahkan sampai jatuh sakit." Tanya Lysa.
"Udah nggak usah dipikirin lagi ya Lys. Itu bukan salah kamu kok sayang... Itu semua memang salah Ibu yang udah ceroboh dalam bekerja." Jawab Bu Hana berusaha menenangkan anaknya.
"Maafin Lysa ya bu.. Lysa selalu merepotkan Ibu. Maafkan anakmu ini bu.." Ucap Lysa merasa bersalah.
"Kamu nggak perlu minta maaf sayang.. Kamu nggak salah apa-apa kok. Udah selesai kan beres-beresnya ? Ayo kita keluar dari sini Lys.." Sahut Bu Hana.
Maaf kalau ceritanya terlalu pendek ya... Please vote dan comentnya ...
Okay langsung next aja ya ...

KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Anakmu Ibu
Short StorySebuah keluarga yang dulunya harmonis dan bahagia tapi lambat laun menjadi sebuah pertengkaran karena sudah adanya campur tangan uang, uang, dan uang. Orang tua tersebut tidak pernah memperhatikan anaknya. Hingga akhirnya keluarga itu berantakan dan...