Kita Berbeda
an original fiction written by sarusa
Sword Art Online (c) Kawahara Reki
The Hobbit (c) J.R. Tolkien
.
I gain no profit
.
Enjoy!
.
.
.
Derap langkah begitu kentara menyiangi rerumputan. Menyusuri jalan setapak berlatar pohon menjulang tinggi ke langit. Meski napas tersengal hingga jantung mengetuk rongga dada, lengkung bibirnya membentuk kurva menurun.
Hari yang sama dengan seberkas sinar menyorot bumi, jatuh ke tanah dari celah dedaunan. Memberi harapan padanya akan semangat baru dan kedamaian suasana. Kaki gunung akan jadi tempatnya bertandang, berkasih sayang, bertemu dengannya.
Sebuah istana yang sudah lama ditinggal rakyatnya. Raja Kurcaci si penguasa takhta telah lama jatuh dan kini mengasingkan diri. Lautan emas yang sekarang jatuh ke tangan seekor naga.
Smaug.
Ia menyusuri hutan untuk menemuinya lagi.
Dari balik reruntuhan pintu berlapis emas ia mengintip. Mengendap guna menyamarkan bunyi getaran langkah. Hingga tiba di sebuah ruang megah beratap debu. Sarang laba-laba menghinggapi plapon bagai sulur parasit. Tambah lumut di sudut dinding yang dibenam tumpukan logam kuning menyala.
Ia mengubur dirinya di sana. Di balik tumpukan tropi emas yang tak cukup untuk bantu menyelami tubuh agungnya.
Smaug yang selalu tertidur.
"Grr--"
Ups.
Ia kembali merayap di balik tiang penyangga.
Bunyi dentingan logam mengambang di udara. Kepala berukuran empat puluh kali lipat tubuhnya kini terangkat naik. Dalam geram beratnya, sepasang mata itu menyipit.
"Percuma kau sembunyi lagi, Yui."
Ia mengekeh ringan. Dengan sigap muncul dari balik tiang dan melangkah cepat, "Lihat apa yang kubawa, Smaug!"
Naga itu beranjak bangun. Mengangat tubuh dari lautan emas. Menggeram tertahan seraya melebarkan sayap. Cakar runcing mengiris permukaan sebuah logam emas ketika langkahnya mendaki jarak.
Gadis bersurai hitam panjang meletakkan ransel di atas tumpukan logam mulia. Jarinya telaten merogoh benda dari dalam tas merah, mengeluarkan sebuah makanan berwarna cokelat muda.
"Ini roti, aku membuatnya dari gandum yang kemarin kubawa! Cobalah, kau akan menyukainya!"
Mulut panjang menahan geram, memamerkan deret gigi serupa taring sambil mengerutkan dahi. "Kenapa kau selalu melakukan hal sia-sia, Yui. Aku tidak pernah menyukai makanan manusia."
"Oh, ayolah," si gadis mengibas tangan. Sepotong roti disodorkan ke mulut besar si naga, "kau akan menyukainya, aku yakin."
Meski diselingi decakan, Smaug merendahkan kepalanya. Perlahan ia membuka mulut--menjaga jarak agar tangan kecil itu tak menyentuh permukaan giginya.
Bola matanya melirik si gadis yang menyunggingkan senyum lebar sebelum memejam, menikmati sepotong makanan yang sama sekali tidak memuaskan perutnya. Malah seperti mengecap seekor serangga yang mampir lewat mulut.
"Bagaimana?" Binar iris onyx mengilau, kedua tangannya mengepal tak sabar.
Smaug menggumam, "Sama seperti sebelumnya, tawar."
YOU ARE READING
Kita Berbeda
FantasySejak awal kita berbeda. Dan tak akan pernah sama. Kita ditakdirkan untuk berpisah.