.
.
.
kenapa ia suka sekali tidur? Apa yang di mimpikannya sehingga ia tidak bangun-bangun? Apa dia tidak tau aku sendiri di sini.
Entah kenapa aku berjalan dan sampainya di rumah orang itu, orang yang membuat hatiku seperti teriris.
Aku pun berjalan perlahan mendekat ke rumah itu, kuketuk rumahnya berharap yang membukanya adalah Sehun. Dan pintu itu terbuka, tapi bukan ia yang membukakannya untukku.
"Annyeong ajhuma" ucapku pada eommanya Sehun.
"Ah lulu, annyeong. ayo masuk" ajaknya padaku.
"Ahjumma, bolehkan aku memelukmu?" Tanyaku padanya. Ia terlihat pucat dan wajahnya terpancar kesedihan. Ia pun mengangguk atas pertanyaanku tadi. Akupun langsung memeluknya. Aku merasa kalau bebannya terlalu berat, dan aku ingin sekali meringankannya. Ia pun menangis di bahuku, aku pun tak dapat menahan kesedihanku juga.
Aku pun ikut menangis di bahunya. Terasa hangat. Seperti kehangatan Sehun saat memelukku. Aku merindukan pelukan itu.
Setelah mendapat izin. Aku pun menaiki tangga ini menuju kamar Sehun, entah kenapa aku benar-benar ingin melihat tempat ia tertidur. Wangi khasnya langsung masuk ke dalam indra penciumanku.
Aku merindukan harum ini, sejujurnya aku merindukanmu Sehun.
Kulihat seisi kamar Sehun, tetap sama. Selalu bersih, wangi. Inilah ciri khasnya, dan aku suka.
Saat sampai di mejanya, aku melihat sebuah buku. Entah dorongan apa aku pun membuka buku itu, buku Sehun. Saat ku baca isinya,
aku hanya bisa menangis, bodoh.
Kau tau, mencintai seseorang tapi tak dapat memilikinya. Menyayanginya tapi tak dapat melindunginya. Karna apa? Karna ia telah dimiliki orang lain, dan orang itu dapat melindunginya. Bagaimana hatimu? Sakitkah? Itulah yang kurasakan. Aku mencintaimu lulu, taukah kau aku senang walau hanya melihatmu, aku gembira saat kau tertawa dan manja padaku. Tapi saat ku tau kau sudah menjadi milik yang lain, hatiku menjadi sakit, sesak, perih. Tapi kau tau, saat aku tertidur dan masuk ke dunia mimpi, kau menjadi milikku. Kau menjadi yeojachinguku. Aku sangat senang, seperti aku tak ingin bangun lagi. Atau haruskah aku tidak bangun lagi agar kau tetap disisiku dan menjadi milikku? Karena aku amat sangat menyayangimu, mencintaimu, Luhan."
Dia mencintaiku, dia sakit karenaku. Bodohnya aku, kenapa aku malah menyakiti orang yang aku sayangi.
Jangan tidur Sehun, jangan hanya bermimpi. bangunlah untukku, sadarlah untukku.
Kakiku pun berlari sampai di rumah sakit tempat ia berada, aku pun memasuki ruangannya.
Aku melihatnya masih terbaring. Hatiku selau sakit melihatnya seperti itu. Aku berjalan perlahan mendekat ke arahnya.
Ku pegang erat tangannya, aku ingin ia menggenggam erat tanganku kembali. Tapi itu tidak terjadi. Air mataku keluar dan tak bisa ku kendalikan.
"Sehun, bangun. Aku mohon bangunlah untukku, jangan hanya di mimpi kau menjadikanku milikmu, jadikanlah aku milikmu di dunia nyata. Aku mohon bangun. Saranghae."
TBC
Vote & komen + saran :D
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Dream
FanfictionMain Casts : Sehun (Namja) Luhan/lulu (Yeoja) Genre : Romantic maybe Pemberitahuan dulu yaa, di sini luhannya anggap Yeoja ya, jadi aku ga bikin ff yaoi. hohoho mian kalo banyak typo :D