In My Dream (1)

5.4K 180 3
                                    

Sehun Pov

"Sehun" ucapnya padaku. "Lulu, sedang apa kau di sini? Ini musim dingin. Kenapa kau memakai pakaian tipis, pakailah jaketku." Aku pun memakaikan jaketku ke tubuhnya. "Aku di sini menunggumu, kenapa lama sekali datangnya? Aku sampai kedinginan." Jawabnya sambil memanyunkan bibirnya.

Aku suka, aku suka sikap manjanya padaku. Tapi itu bukan buatku lagi, itu sudah milik namjachingunya. "Oh mian, tadi ada urusan." Jawabku asal. "Dengan yeoja kah? Hah aku tidak suka." Ucapnya dengan raut wajah kesal. "Bukan, dengan eommaku. Eh kenapa kamu ga suka?" Tanyaku padanya. Tapi dia tidak menjawab, ia malah menundukan wajahnya. Saat ku lihat kenapa ada semburat merah di wajahnya? Apa dia cemburu? Apa dia menyukaiku? Tidak mungkin lah. Dia kan sudah punya namjachingu. Sadarlah sehun.

"Ya karna kamu namjachinguku. Aku ga suka kamu deket-deket sama perempuan lain selain aku." Ucapnya sambil menundukan wajahnya. Eh tunggu dulu, apa dia bilang? Aku namjachingunya? "Maksud kamu apa? Kamu putus sama Kai?" Tanyaku. "Kai? Siapa itu? Namjachingu pertamaku kan kamu. Ga ada yang lain. Gimana sih?" Jawabnya dengan wajah heran. "Oh iyaya, hehehe. Yaudah sekarang kamu mau kemana. Kita main sepuasnya." Ucapku pada yeojachinguku, Luhan. "Ayo main ayunan itu, aku mau naik itu" ucapnya manja padaku. "Oke, ayo kita ke sana" akupun menggenggam tangannya lalu mengajaknya menuju tempat ayunan itu berada. Apakah aku bermimpi? Apa ini nyata? Tapi walaupun ini mimpi, aku suka. Amat sangat suka.

Kring kring kring, ah suara apa itu? "Sehun, aku pergi dulu ya, sampai jumpa nanti." Ucap Luhan padaku sambil tersenyum. "Tunggu lulu, jangan pergi." ucapku. Tapi dia menghilang, dan sekarang cahaya terang menembus mataku. Oh ternyata benar, itu hanya mimpi. Sadarlah Sehun, dia bukan milikmu.

"Sehun" panggil seseorang padaku, tapi aku tau orangnya. Dia seseorang yang selama ini aku suka, Luhan. "Oh Lulu, ada apa?" Tanyaku padanya. "Minggu nanti aku mau kencan dengan Kai, tapi aku ga punya baju yang pas. Mau ga besok kamu nganterin aku beli baju buat minggu nanti, please." Pintanya padaku, sambil menyatukan tangannya, dan wajahnya memelas memohon seperti itu, bagaimana aku bisa menolak. "Oke aku temenin." Jawabku akhirnya. "Asiiiik, sampe besok sehun."

"Sehun cepeeet, jangan lama-lama. Nanti aku keburu kangen. Hehehe" ucapnya sambil teriak padaku. Huh, gimana bisa dia manja banget begitu sih. Tapi aku tambah menyukainya. "Iyaa, aku datang chagi." Teriakku padanya. "Rasa coklat atau stroberi?" Tanyaku padanya. "Stroberi" dia pun mengambil ice cream itu dari tanganku. Sebenarnya aku sudah tau apa kesukaannya. Hanya mengetes aja. Hehehe.

Kring kring kring. Oh lagi-lagi suara itu, suara yang membuatku berpisah dengan Luhan. Aku benci suara itu. "Pagi eomma." Ucapku pada eomma sambil ku kecup pipinya. Aku sangat menyayanginya. Dialah orang yang kusayangi di dunia ini, setelah ayahku telah ada di surga sana. Dan tentunya orang yang kusayangi juga, Luhan.

"Pagi sayang, makan dulu sana." Ucap eommaku. "Udah telat eomma, bekelin aja yaa. Hehehe" jawabku sambil nyengir ganteng. "Huh dasar, yaudah tunggu bentar yaa." Ucapnya sambil memasukkan makanan ke dalam kotak bekalku. "Saranghaeyo eomma" ucapku padanya, entah kenapa. Aku ingin ia tau bahwa aku benar-benar menyayanginya. Eomma pun menoleh padaku sambil tersenyum lembut. "nado saranghae sehunnie"

"Gimana? Yang ini bagus ga?" Ucap luhan padaku. "Bagus" jawabku. "Ah, selalu aja bagus, kasih komentar yang lain dong." Ucapnya memasang muka ngambek. Aku pun berdiri dan menghampirinya. "Semua yang kamu pakai memang bagus, ga ada yang jelek, bener deh." Ia pun menundukkan wajahnya. eh tunggu, kenapa aku liat ada seburat merah di wajahnya? Apa dia malu karena perkataanku tadi? Oh sadarlah sehun, sekarang lagi bukan mimpi.

"Langsung pulang?" Tanyaku padanya. "Iya, habis cape tadi muter-muter nyari baju. Emm makasih ya udah mau nganterin." Jawabnya sambil tersenyum. "Iya sama-sama. Eh udah nyampe tuh." Ucapku padanya. Ia pun keluar dari mobilku. Aku pun menatap punggungnya yang semakin menjauh dariku, seakan menyadarkanku kalau ia memang bukan milikku.

Tapi saat aku akan menjalankan mobilku, luhan malah mengetuk kaca mobilku. "Ada apa?" Tanyaku padanya. Secara tiba-tiba ia mengecup pipiku lalu pergi meninggalkanku dengan segudang atau lebih tepatnya serumah pertanyaan.

Selama perjalanan aku tidak bisa konsen menyetir, pertanyaan yang selalu ada di fikiranku. Kenapa luhan menciumku? Apa ia menyukaiku. Oh sadarlah Sehun, dia sudah mempunyai Kai. Tapi kenapa ia menciumku? Saat aku sibuk memikirkan hal itu terdengar bunyi klakson, cahaya terang menerpa diriku, sesaat aku sadar, aku kecelakaan. Dan semua buram.

"Sehuun, jangan tinggalin aku"
.
.
.

TBC
.
.
.
Mian kalo banyak typo :D

In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang