chapter 8

9.8K 351 1
                                    

VANHOUTEN POV

aku jenuh sekali di rumah sehari ini,aku memutuskan untuk keluar dan bertemu dengan beberapa temanku,aku memarkirkan mobilku.
Aku berjalan menyusuri pantai,aku lihat ada party dan sudah lumayan banyak orang yang berkumpul dan berjoget mengikuti alunan musik yang di mainkan oleh dj,aku melihat sekeliling mencari teman yang tadi mengajaku kongkow.

tanpa sengaja aku melihat seorang wanita sedang ditarik tanganya oleh laki2 yang bisa ku pastikan sedang mabuk,aku hendak menghampiri laki2 tersebut tapi tiba2 saja ada laki2 yang memeluk audry dan memukul lelaki mabuk itu,aku melihat audry menarik tangan laki2 tersebut.

Siapa laki2 itu?.apakah itu mantan suami audry yang telah menjadi sahabatnya selama bertahun2?

Aku melihat audry membonceng laki2 tersebut dengan menggunakan motor,aku mengikuti mereka dan ku lihat audry memarkir motornya dirumahnya.

"aarrrggg!!!"
apa benar itu sahabat audry?
Aku melajukan mobilku dengan kencang membelah jalanan yang sedikit sepi karna waktu memang menunjukan pukul 11:30 malam.
Aku memutuskan untuk pulang dan kini aku mulai merebahkan tubuhku di ranjang berukuran king size,aku masih memikirkan audry.

Jika memang dia adalah mantan suami audry lalu apa yang dia lakukan di bali?bukankah dia tinggal di jakarta?
Aku merasakan kini dadaku menjadi sesak.

Aku berencana menjemput audry pagi ini untuk berangkat ke kantor dan alangkah kagetnya aku saat ku lihat kini audry di depan rumahnya sedang berbicara dengan seorang laki2 yang tak aku kenal,"ah itu laki2 yang tadi malam menolong audry.
Kini dadaku benar2 menjadi sesak dan entah mengapa aku ingin marah tapi aku tidak bisa marah pada audry,"kenapa aku menjadi pria yang lemah di depan audry.

Aku duduk di kursi dalam ruangan kerjaku dan ku tatap frame yang memajang fotoku dan audry saat aku selesai sidang perceraian dengan sania.
Aku mencium foto itu berulang2.
Kini aku tahu kenapa audry belum bisa menjawab pernyataan cintaku,
Aku memeluk frame itu dan mulai bergumam.

"Audry aku tahu kau tak akan mencintaiku tapi aku juga tidak akan memaksamu menjadi istriku,aku akan merelakan kau untuk laki2 yang kau cintai dan aku akan menganggap kau sebagai adiku,dan tentang aku yang menjadi mualaf itu sudah menjadi keputusanku dan namaku kini berubah menjadi ibrahim vanhouten,aku akan terus belajar tentang islam.
Dan mulai saat ini aku akan menjadi abang untukmu."

DION POV

Aku terbangun saat matahari mulai menyilaukan mataku melewati horden jendela ruang tengah,aku terbangun dengan bantal dan selimut yang menutupi seluruh tubuhku,aku mengernyitkan dahi bertanya dalam hati,apakah audry memberikan bantal dan juga selimut?.oh ternyata audry masih mengkawatirkan aku,tapi ini khawatir sebagai sahabat atau apa?

Aku mulai lagi bergumam,ah aku tak perduli dengan khawatirnya dia padaku sebagai sahabat atau apa,tapi yang terpenting bagiku adalah aku bisa berada di dekatnya,

Aku berjalan keluar kamar dengan pakaian kantorku,aku hendak duduk di meja makan tapi

Ting tong

suara bel memaksaku untuk keluar dan mencari tahu siapa yang bertamu sepagi ini?

Aku berjalan menuju pintu dan membuka pintu,ku lihat di depan pintu sudah ada mbok inah pembantu audry,dia menyerahkan sebuah kotak berisi bubur dan juga buah lalu ada tulisan di atasnya,

"Jangan lupa sarapan dan habiskan buahnya lalu kembalikan kotak itu pada simbok!!!"

Aku tertawa melihat tulisan itu dan aku segera berlari ke halaman rumah audry,"pagi audry."
dia menatapku dengan sinis dan mulai menghampiriku,

"Emang buburnya dah habis,ngapain lo ke sini?"

Kini audry buka suara dengan nada tak suka.

"Aku belum memakanya dan lagian ngapain sich kalau emang dah gak mau sahabatan sama aku tapi kamu masih perhatian sama aku?
Jangan bikin aku salah paham ya!!"

Aku ingin tahu jawaban audry atas pertanyaanku.
Dan bukanya di jawab dia malah langsung masuk rumah dan membanting pintu.

Aku hendak kembali ke rumahku dan makan bubur pemberian audry,tapi mataku tiba2 saja melihat sebuah lamborghini hitam yang sedari tadi parkir di depan rumah audry.
Si pemilik lamborgini itu menatapku tak suka
Aku mengacuhkan tatapan sinis itu lalu masuk rumahku sambil berdendang.

jika aku memang terbaik untukmu
Ku kan memilikimu,jodoh pasti bertemu..

AUTHOR POV

Audry memanggil sekertarisnya yang seksi itu untuk menyerahkan beberapa dokumen dari klien.

"Sandra apa kau tak punya baju yang lebih minim dari itu hah?"

"Punya buk,emang kenapa?"

Sandra menjawab dengan polos dan tak mengerti yang di ucapkan oleh audry itu adalah sebuah sindiran.

"Kalau gitu mulai besok kamu berhenti ya jadi sekertaris saya!!"audry mulai marah.

"Lha emang kenapa buk?"

"emang kamu gak ngerasa kalau baju kamu itu kurang bahan hah?"audry mulai meninggikan suara!!!

"Iya sich buk,tapi saya nyaman kok buk dengan baju saya ini,lagian kan ini di bali,"sandra mencari alasan untuk pembelaanya.

"Kamu pikir kantor firma hukum saya ini pantai kuta apa?"kini audry mulai hilang kesabaran.

"Mulai besok kamu pakek baju yang sopan kayak pegawai yang lain atau kamu saya pecat tanpa pesangon!"

"I iya buk maafin sandra buk,sandra besok ke kantor pakek baju yang lebih sopan dech."

"sekarang kamu keluar dan lihat jadwal saya hari ini apa aja?,"

Sandra keluar dan di sambut tawa cekikikan dari teman2nya,

Audry masih sibuk dengan dokumen dari klienya,dan membaca satu persatu dokumen itu.

Ddrrrtt drrrrt

Audry melirik ponselnya dengan malas lalu medial tombol hijau.

"Hallo,iya van kenapa pagi2 dah tlp?"

"Audry kamu gak liat jam apa?
Sekarang dah jam makan siang."

Audry menatap arlojinya kemudian menepuk jidatnya.

"Kita makan siang yuk di tempat biasa,aku jemput kamu di kantor ya?"

"Iya van,"

Audry menatap ponselnya lagi dan melihat beberapa pesan masuk,

andra best friends

"Hay audry lo apa kabar?
Ohya minggu depan gue ada kerjaan di bali ni,
Gue mampir ya ke rumah lo?"

Mama

"Audry,reno 2 minggu lagi mau tunangan di surabaya kamu pulang kan??"

Papa

"Audry kesayangan papa apa kabarnya nich?
abang kamu reno mau tunangan loh,kamu pulang ya 2 minggu lagi buat ikut ke surabaya?"

Cinta Kami Tumbuh Setelah PerceraianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang