chapter 11

8.4K 337 5
                                    

Authors pov

Audry masih memikirkan perkataan dion,dia bahkan menolak ajakan ivan untuk keliling kota surabaya setelah acara resepsi pernikahan kakanya tapi audry menolak dengan alasan dia lelah dan ingin istirahat karna esok paginya ia harus kembali ke bali ke rutinitasnya sebagai pengacar.

Entah sudah berapa puluh kali audry memutari ranjang ukuran king size hotel itu,bila si lantai dapat berbicara mungkin dia akan berteriak agar audry menghentikan langkahnya.

Tok
Tok

Terdengar suara pintu di ketuk,audry dengan malas berjalan menuju pintu dan mengintip dari lubang kecil di pintu itu,ia mendapati ivan yang sedang berdiri membawa nampan.

Dengan malas audry membuka pintu,andai yang ada di hadapanya adalah dion,maka audry akan berkata demikian,hey kau bodoh atau apa?
Kau tak dengar aku bilang aku lelah dan butuh istirahat?
Tapi yang kini ada di depanya adalah ivan dan tak mungkin audry berkata sebegitu frontal,dia sadar dengan statusnya sebagai pengacara yang profesional,ah tentu tak ada hubunganya dengan pekerjaan karna saat ini audry lebih memikirkan perkataan dion 2 malam yang lalu sebelum resepsi pernikahan kakanya.

"Hey apa kau baik2 saja?"audry menatap ivan yang kini ikut audry duduk di sofa panjang dan meletakan nampan berisi nasi goreng dan coklat hangat,"kamu sakit ya?"ucapan ivan membuyarkan lamunan audry.

"Eh aku gak papa van,"bohongnya dan kini mencari remote tv,audry menekan tombol berkali2 mencari chanel yang menayangkan acara menarik tapi tidak ia temukan.

"Kamu gak papa dry?"lagi2 ivan menanyakan keadaanya yang makin mebuat kepala audry pusing.

"Aku baik2 saja van,"ucapnya lagi dan kini audry beranjak ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi audry hanya berdiri menatap cermin dan memperhatikan wajahnya yang sedikit memucat,entah mengapa ia merasa tidak dalam keadaan baik2 saja saat ini,ia buru2 keluar kamar mandi dan mendapati ivan yang masih duduk di sofa.

Audry bergabung dengan ivan,"makan ini,ku rasa tubuhmu sedang tidak dalam kondisi baik saat ini?"ucap ivan sambil menyendok nasi goreng dan mengarahkanya ke mulut audry,"a ak,buka mulutmu lebih lebar!"seketika audry tersenyum mendapati ivan yang menyuapinya seperti anak berusia 2 tahun.

"Aku bisa makan sendiri van,"audry mengambil alih sendok dari tangan ivan dan mulai menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya,perlahan namun pasti nasi goreng yang berada di piring hanya tinggal setengah dan audry merasa telah kenyang,kemudian audry meletakan piring itu di nampan dan meminum air mineral.

"Apa ada sesuatu yang menganggu pikiranmu dry?"tanya ivan dan audry hanya menggeleng.

Iya aku sedang memikirkan mantan suamiku.
"Tidak van,"mulutnya berucap mengingkari hatinya.

"Baiklah kalau kau baik2 saja,"kini ivan menatap audry,entah mengapa ivan merasa ada yang audry sembunyikan darinya?

Ivan tahu kalau mantan suami audry juga hadir di pernikahan kaka audry
Tak jarang ivan melihat mantan suami audry yang beberapa kali menatap audry penuh cinta dan kerinduan,jangan tanyakan dari mana ivan tahu mantan suami audry menatap audry penuh cinta dan rindu karna ivan juga seorang laki2 dan dia tahu betul kalau audry sesekali juga mencuri pandang pada mantan suaminya itu.

"Kapan kau akan kembali ke bali van?"audry meminum coklat hangatnya dan melihat ivan yang kini mengedikan bahu,"entahlah dry,aku masih ingin di sini untuk 2 hari ke depan,"kini audry meletakan coklat hangatnya dan menarik lututnya hingga ke dada,ia menenggelamkan wajahnya di antara lututnya..

"lalu kau sendiri kapan akan pulang?"ivan menatap audry yang tak juga menjawab pertanyaanya.
Ia menunggu audry menjawab tapi tetap tak ada jawaban,sejurus kemudian ia menangkup wajah audry yang ternyata sudah terlelap...

Ivan pov

Entah mengapa menatap wajah audry membuat hatiku begitu damai,audry adalah wanita yang cantik,ia wanita pekerja keras dan masih banyak lagi kelebihan yang ia miliki.
Tak hanya diriku yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama karna tak sedikit klien audry yang kebetulan kolega bisnis atau temanku terang2an mengagumi pengacara cantik itu.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang terang2an mengajak audry makan malam tapi selalu audry tolak dengan halus,aku tahu audry bukan tipikal wanita yang suka menghabiskan waktu di luar dengan seorang pria,bahkan di akhir pekan saja audry memilih tinggal di rumah.

Hari ini aku akan kembali ke bali,jujur aku ingin pulang bersama audry,tapi sepertinya audry memilih untuk pulang sendiri,aku merasakan ada yang audry sembunyikan,ia tak seperti biasanya.
Ia terlihat pucat dan lebih banyak diam saat ku ajak bicara,ia bahkan tak ikut mengantar orangtuanya ke bandara untuk pulang ke jakarta.
Dia memilih tinggal di kamar hotel seharian,ia tak mau saat ku ajak keliling surabaya.

"Selamat siang pak ivan,"

Itu suara asistenku di kantor,aku menghubunginya untuk memastikan semua berjalan seperti biasa

"Ya sari,bagaimana kantor saat ku tinggal,apa semua baik2 saja?"

Aku bertanya tanpa jeda

"Iya pak,semua berjalan seperti biasa,
Tapi kemarin bu sania datang mencari anda!"

Hah,apa tadi yang sari katakan?.sania,untuk apa dia mencariku?

"Lalu apa yang kau katakan pada wanita itu sari?,apa dia membuat keributan di kantor hah?"

Aku mulai emosi,mengetahui wanita jalang itu datang ke kantorku,apa sebenarnya yang ia inginkan?

"Tidak pak,bu sania hanya menanyakan anda dan saya bilang kalau anda sedang berada di luar kota,dan setelah itu bu sania langsung pulang pak,!"

Aku menarik nafas lega,aku tak akan tinggal diam bila wanita bar bar itu berani mencari keributan di kantorku.

"baiklah sari,terimakasih untuk bantuanmu dan laporkan setiap masalah yang ada di kantor,lusa aku akan kembali masuk kantor dan ku harap semua baik2 saja.!"

Ku tutup sambungan tlp setelah berbicara panjang lebar dengan asistenku sari.

Ku pijit pelipisku untuk menghilangkan rasa sakit yang bersarang di kepalaku,entah mengapa memikirkan audry yang tak seperti biasanya membuatku sakit kepala,audry memang menerima cintaku tapi dia seperti tak serius saat mengatakanya dan itu membuatku berfikir apakah audry benar2 menyukaiku?

Authors pov

Dion berjalan keluar masuk ke teras dan rumahnya berkali2,ia menunggu mantan istrinya pulang dari surabaya,saat di surabaya ia telah mengatakan apa yang ada dalam hatinya tapi audry dengan tegas menolak.
Dion membuka pintu rumahnya begitu mendengar suara mobil berhenti di jalanan depan rumahnya,ia mengernyit mendapati audry yang terlihat pucat turun dari taksi,audry berjalan memasuki pekarangan rumahnya dan membanting pintu rumahnya.
Lagi2 dion mengernyit mendapati audry
Yang tak seperti biasa,"apa dia sakit ya?"dion bergumam.

"Sore mbok,"sapa dion pada asisten rumah tangga audry yang sedang menyapu taman

"Sore mas dion,tumben jam segini dah pulang kerja mas?"ucap simbok.

"Saya gak kerja mbok hari ini,"kini dion melangkahkan kakinya ke pekarangan taman rumah audry,"mbok audry sakit ya?"dion tak bisa menahan keingintahuanya terhadap keadaan mantan istrinya itu.

"Gak sakit mas,tapi mbak audry kecapean kayaknya,"jawab simbok sambil masih tetap menyapu,"tadi aja begitu sampek mbak audry nya langsung tidur mas,"ucap simbok dan dion hanya ber oh ria,walau hatinya lega mengetahui mantan istrinya hanya kelelahan.

"Ya udah mbok,saya masuk dulu ya,"dion pamit lalu masuk ke dalam rumahnya.

Dion menatap beberapa foto yang tergantung dengan manis di bingkai tembok rumahnya,ia tersenyum menatap foto2 itu.
Ya,dion menatap foto mantan istrinya itu,foto itu ia dapat dari kaka audry.
Saat membeeikan foto itu,reno berkata kalau tidak seharusnya audry dan dio berceari karna mereka adalah pasangan yang cocok.

"Gue yakin kalian masih berjodoh,tapi lo harus bikin adek gue jatuh cinta sama lo,"kata2 reno masih terngiang jelas di telinga dion,dion memang tak menutupi pernikahnya dengan audry dulu hanya karna neneknya,ia menceritakan semuanya pada kaka iparnya itu bahkan sebelum mereka menikah,karna jujur dion sendiri tak mau menyakiti audry,tapi ternyata takdir berkata lain dan ia harus bercerai dengan audry.......

Selamat membaca dan maaf kalah masih banyak typo dan agak pendek ya di part ini...

Cinta Kami Tumbuh Setelah PerceraianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang