chapter 13

12.1K 397 49
                                    

Yang di atas itu cas nya dion ya...
Yang lain nanti menyusul

Authors pov

Audry berjalan dengan sedikit tergesa menuju tempat penjemputan penumpang,ia kini telah berada di bandara internasional ngurahrai,ia tak mau membuat ivan menunggu lama,ia tak enak hati pada laki2 yang telah resmi menjadi kekasihnya itu.

"Hay dry,gimana penerbanganya?"tanya ivan lalu membawa tubuh audry ke dalam pelukanya,sungguh ivan begitu merindukan wanita yang telah membuat jantungnya berdetak tak menentu itu.

"Seperti biasa van,maaf karna gak ngabarin kamu sebelumnya,"wajah audry tampak bersalah lalu ivan mengusap pipi audry,"aku kemarin buru2 karna ada sesuatu yang mendesak yang harus aku urus,kamu gak marah kan?"ivan menggeleng lalu meraih koper yang berada di tangan audry.

"Kamu udah makan siang?"tanya ivan di sela percakapan mereka menuju mobil ivan,dan audry menggeleng,"kamu mau makan dulu atau langsung pulang ke rumah aja?,kayaknya kamu butuh istirahat!"sungguh ivan begitu merindukan audry dan ingin memeluk wanita itu tapi ia juga tahu kalau audry saat ini sedang dalam keadaan yang tidak sedang baik2 saja,ivan tahu dari asisten audry kalau mantan suami kekasihnya itu sedang tersandung kasus hukum dan secara langsung meminta audry menjadi pengacaranya.

"Aku langsung pulang ya van,"audry mentap ivan yang kini tengah duduk di belakang kemudi,"aku pengen istirahat aja di rumah,mungkin nanti malam kita bisa ke pantai kuta buat diner?"tanpa ragu ivan   mengangguk lalu melajukan pajero sportnya ke rumah audry.

"Istirahat ya dry,nanti malam aku jemput kamu jam 7,"audry mengangguk dan sebelum ivan menuju mobilnya ivan mencium pipi audry dan berhenti lama di dahinya,"jangan lupa tlp aku kalau kamu butuh sesuatu ya sayang?"audry mengangguk lalu ivan berjalan menuju mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah audry.

Audry masuk ke dalam rumahnya,ia segera masuk ke dalam kamar mandi lalu mengisi bathub dengan air hangat,setelah bathub terisi penuh audry segera masuk lalu memejamkan matanya,sebenarnya audry tidak mengantuk tapi ia mencoba untuk tidur dan berharap apa yang ia alami beberapa hari yang lalu adalah mimpi,tapi saat ia membuka matanya kembali ia sadar kalau apa yang terjadi pada mantan suaminya bukanlah mimpi
Ia menarik rambutnya frustasi,ia merasakan betapa dion begitu butuh seseorang untuk tumpuanya saat dia sedang berada dalam masalah sulit seperti sekarang ini,bagaimana bisa ia begitu teledor menjalankan bisnis hingga membuatnya mengalami kebangkrutan.

Sebenarnya audry tahu,ayah dion bisa mengembalikan perusahaan dion seperti semula,tapi audry yakin kalau mantan suaminya itu pasti akan menolak bantuan ayahnya,ia kenal betul mantan suaminya itu,dion bukanlah tipe laki2 yang mau membebani anggota keluarganya dengan masalahnya,dion tipikal laki2 yang tak ingin di anggap tak mampu oleh orang2 sekitarnya,dia selalu merasa bisa menghadapi masalahnya sendiri,tapi terkadang ada saat di mana seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya dan tuhan sedang mengujinya seperti yang dion alami saat ini,dia bahkan butuh seseorang untuk membantunya bukan hanya dalam hal hukum tapi juga mencurahkan segala isi hatinya.

"Aarrrgghhh,"
Audry menggeram frustasi,ia segera bangkit dari bathub lalu memakai handuk dan menuju lemari pakaianya,audry memilih dres selutut tanpa lengan dengan belahan dada yang rendah,setelah itu ia memakai make up sekedarnya untuk menutupi kantung matanya yang menghitam karna selama di jakarta ia jarang tidur.

"Mbak audry mas ivanya udah jemput!"suara asisten rumah tangga audry terdengar dari balik pintu,audry segera bergegas keluar kamarnya lalu berjalan menuju ruang tamu,di sana ivan sedang duduk dan tanganya sibuk dengan ponselnya hingga tak menyadari audry yang sudah berdiri di sampingnya.

"Ada masalah van?"ivan segera menoleh dan menggeleng,"kalau enggak kenapa ngeliatin handpone sampek begitu banget?"ivan langsung berdiri dan mencium dahi audry.

Cinta Kami Tumbuh Setelah PerceraianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang