Aku meminum teh manis hangat di segelas cangkir putih "Hari ini dingin ya jrai" Kataku kepada seorang sahabatku di lantai dua rumah kami, tepatnya kost kami. Di beranda lantai dua ini kami selalu bercerita tentang hari hari kami. Tak jarang juga kami menceritakan hal yang tak perlu di ceritakan. "Iya Jen, kok bisa dingin ya?" Sahut Azrai dengan suara sumbangnya. Bahkan sangkin sumbangnya terkadang telingaku bisa berdarah mendengarkan suaranya bernyanyi, tapi apa daya aku harus berpura pura memuji dia ...
"WAH HEBAT JRAI, SUARAMU LUAR BIASA" Kataku dengan lantang "luar biasa hancur" Kataku dalam hati. Melihat wajah Azrai tersenyum sudah membuatku bahagia, wajahnya yang putih , giginya yang tak beraturan itu seakan akan menunjukkan raut wajah yang senang setelah dipuji . Iya benar giginya gak beraturan, ada yang besar ada yang kecil, ada yang warnanya putih, ada yang kuning, ada yang hijau, ada yang merah (?) Loh itu gigi atau pelangi sih ? hahaha (?)
Di malam yang dingin karena hujan ini kami pun memutuskan untuk tidur saja, tentunya beda ranjang dong. Kalau satu ranjang, aku gak tau apa yang akan di perbuat Azrai terhadap tubuhku yang hitam manis ini. Jangan sampai dia menodai kesucianku. Tapi dilihat dari wajahnya, memang sedikit meragukan, wajah polos polos mesum itu selalu memandangiku saat aku mau tidur. Ranjang kami bersebelahan. Saat aku menghadap ke kiri dan dia menghadap ke kanan... Mata kami sering kali bertatap tatapan, tak jarang pula Azrai mengedipkan matanya dengan mesum ke arah mataku. Sontak aku membalikkan badan dan rasanya ingin muntah saat itu juga.
Disaat kami sudah mulai tertidur karena kedinginan tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar kami dengan kuat.. "DOR DOR DOR" suara pintu dengan kuat layaknya di tembak oleh shoot gun sebanyak 3 kali, aku pun langsung melompat dari tempat tidur dan mengangkat tangan sambil berkata " Ampun bang, bukan aku yang mencuri pakaian dalam abang tadi sore " . Dan aku lihat Azrai sudah tergeletak di depan pintu kamar, dengan singlet putih bolongnya dia membaringkan badannya dilantai, menjulurkan lidahnya layaknya orang mati. Ya dia berpura pura mati karena takut ada apa apa di luar sana .. "Oii Jen, Azrai" Kata seseorang dari pintu kamar kami yang terdengar tak asing.. Lalu kamipun bersikap seperti biasa dan akhirnya kami mengenali suara itu.. Iya benar, Itu suara Denny.. salah seorang sahabatku yang juga ngekost disini dan di kamar ini ... Kamar kami ini tergolong luas, ada dua tempat tidur.. jadi kami selalu ganti gantian mendapatkan jatah tidur di lantai menggunakan tikar, yang kena jatah tidur di tikar biasanya bangun dengan bentuk tikar di wajahnya. Hahaha..
Kami pun membukakan pintu coklat kamar kami ini buat Denny . " Darimana aja lo Den ?" Kata Azrai sambil melihat tubuh Denny basah kuyup terkena hujan di luar sana, ingus denny pun mulai meler karena flu. " Baru pulang dari rumah temen loh, kan tadi sore udah gue sms ke elo" Kata Denny ke Azrai sontak membuat Azrai buru buru memeriksa HP nya dan ternyata memang benar ada SMS dari Denny.. "Udahlah den, cepat mandi kau trus ganti baju" Kataku dengan logat Medan yang khas. Walaupun kami tinggal di Bandung, tapi kami berasal dari Medan dan rasanya susah untuk melupakan logat Medan jadi kami sering nyampur nyampur logat Medan dengan logat orang sunda ..
Denny pun mandi dengan damai, tampak setengah jam di kamar mandi kami pun mulai curiga dengan apa yang dilakukan Denny di kamar mandi .. "Woi Den, ngapain aja lo di kamar mandi ? kok lama amat ?" Kata Azrai... "Biasa jrai" Kata Denny ... "Yaampun Den, masih sempet sempetnya". Iya, Denny adalah orang yang aneh namun dia tidak melakukan hal yang aneh aneh di kamar mandi, dia mengaku kepada kami kalau dia sering baca komik di kamar mandi , sebagai sahabat yang baik kami pun percaya kepadanya walaupun kami curiga bahwa itu hanya alibi.. Akhirnya Denny keluar dengan membawa komik Doraemon di tangannya... dengan rambut basahnya dia berkata "Jen, aku tidur di tempat tidurlah, sakit badanku kenak hujan tadi" mohon Denny kepadaku dengan wajah gembelnya karena kebetulan hari ini Denny seharusnya dapat jatah tidur di lantai..
Karena kasihan aku pun mengizinkan Denny tidur di kasur.. "Makasih Jen" Kata Denny , tiba tiba wajah gembelnya berubah menjadi wajah Miliyarder . dan langsung melompat ke kasur layaknya pemain Smackdown. Denny mau tidur dan memiringkan wajahnya.. tiba tiba wajahnya ketemu dengan wajah mesum Azrai, Azrai pun dengan spontan mengedipkan mata genitnya kepada Denny, dan seketika itu juga Denny langsung pingsan dengan ingus yang sedikit meler dari hidungnya. "Tidur kelen" teriakku dari bawah lantai ... Ya tempat tidur kami berderet. Aku di lantai paling dekat dengan pintu lalu Azrai di tengah dan Denny paling ujung sana .. "Oke Jen" Kata Azrai kepadaku, lalu Azrai menghadapkan wajahnya kepadaku lalu berkedip... Seketika itu juga aku pingsan dan menyusul Denny. Kami bertigapun akhirnya tertidur dengan damai kira kira pukul 10 malam itu
Besok paginya aku terbangun dari tidurku kira kira pukul 7 pagi, kulihat Azrai sudah bangun duluan dan sedang menonton TV sambil memeluk gulingnya tapi tidak dengan Denny yang masih tidur terlelap dengan mulut yang mangap sepanjang hari, suara ngorok Denny sering kali menghias malamku yang indah . Eiittss, jangan lupakan Azrai.. Dia juga seorang ahli ngorok yang lebih hebat dari Denny. Suara dengkuran Azrai satu oktaf lebih tinggi dari dengkuran Denny. Sering kali mereka berduet di malam hari, aku hanya bisa mendengar dengkuran mereka yang mengganggu tidurku. Benar sekali, aku tidak mendengkur selama tidur. Hmmm
Kubangukan Denny dari tidurnya dengan cara yang sangat efisien yaitu dengan cara menarik narik badannya dari tempat tidur, alhasil cara itu pun berhasil . Berhasil membuat Denny bangun dengan wajah tidak beraturan. Hidung di atas mata dan mulut dibawah telinga. Ha ?
"Apa sih Jen ? ganggui orang tidur aja" kata Denny setengah sadar.. "Gak apa apa Den, biar kau bangun aja" sahutku.. "Sialan lu Jen, padahal tadi aku lagi mimpi berduaan sama si Doi" kata Denny dengan wajah mesum.. "SADAR KAU DEN" Teriak Azrai dari sudut kamar yang masih memegang bantal gulingnya. "DOI AJA BELUM PUNYA!" Sambung Azrai dengan suara sumbangnya. "Namanya juga berfantasi Jrai,. Wajarlah. Padahal sikit lagi kami mau nikah tadi" Kata Denny membalas Azrai. "Memangnya Siapa Doi mu Den ?" kataku penasaran dengan wajah tidak karuan menghadap Denny. Kemudian Denny menatapku serius dengan fokus mata yang sangat tajam ke kedua mataku, lalu ia menepuk bahuku dan berkata...............................................
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM HERE (AKU DI SINI)
Fiksi RemajaCerita tentang persahabatan dan percintaan Dihias dengan bumbu komedi dan misteri Dijamin gak nyesal bacanya Penasaran ? Baca dan rasakan Check this out !