02.

20 2 0
                                    

[Aku Membutuhkan Dirimu]

"Ini bukankah gadis yang kemarin?"ujar wanita paruh baya itu.ㅡIbu Gong Gi Taeㅡ.

"Iy..iya, apa benar dia gadis, Gong Gi Tae? Oh?"ujar wanita disampingnya seraya memperlihatkan foto yang ada dilayar ponselnya.ㅡBibi Gong Gi Tae, Gong Mi Jungㅡ.

"Akan kubuat Gi Tae membawa gadis itu."ujar Ibu Gi Tae. Mi Jung hanya mengangguk saja.

Sementara yang terjadi di restoran Hoon Dong.

Sudah 2jam Jang Mi menangis dipelukan Gi Tae. Hal ini membuat Kang Se Ah yang notabene adalah mantan kekasih Gi Tae cemburu. Sementara itu, Hoon Dong tidak juga kembali.

"Apa kau akan terus menangis?"tanya Gi Tae. Jang Mi terdiam. "Joo Jang Mi!" Tidak ada jawaban. Gi Tae pun mencoba melepaskan pelukan Jang Mi, namun..

"Jangan...lepaskan. Tetap bersamaku." Gi Tae menoleh kearah Jang Mi.

"Kau mengigau?"tanya Gi Tae.

Jang Mi terdiam. Sebenarnya ia sadar 95%. Namun, ia enggan melepaskan pelukannya. Entah kenapa, ia merasa hangat dan nyaman.

Aku tidak ingin melepaskannya. Karena aku sudah merasa nyaman.

"Aku akan membawanya keluar."ujar Gi Tae lalu membawa Jang Mi keluar dari restoran Hoon Dong.

Kang Se Ah menatap kepergian Gi Tae yang berjalan keluar dengan masih berpelukan dengan Jang Mi.

"Keluarlah. Dia sudah pergi."teriak Se Ah. Hoon Dong pun muncul dari ruang bawah tanah. Ia melihat ke sekitar restorannya.

"Dimana...dimana dia?"tanya Hoon Dong dengan perasaan was was.

"Dia bersama Gong Gi Tae."jawab Se Ah singkat.

Hoon Dong menoleh kearah Se Ah. "Bersama Gi Tae!?"

Gi Tae pun membawa Jang Mi ke kliniknya. 'Doktor Bedah Plastik, Gong Gi Tae.'

"Duduklah."ujar Gi Tae, Jang Mi pun melepaskan pelukannya, lalu duduk. Jang Mi terdiam. Gi Tae menatap Jang Mi. "Semua sudah berakhir. Lupakan saja."

Jang Mi mendongakkan kepalanya. Lalu menatap Gi Tae seraya meneteskan airmata. "Apa..aku.. terlihat menyedihkan?"

Gi Tae terdiam. Ia mengalihkan pandangannya.

"Jawab aku."ujar Jang Mi memohon.

"Kau sedang mabuk."ujar Gi Tae tanpa menoleh kearah Jang Mi.

"Aku tau. Kau bahkan tidak mau melihatku. Aku benar-benar menyedihkan."ujar Jang Mi, ia pun kembali menangis.

Gi Tae menghembuskan nafas. Lalu ia mengusap airmata Jang Mi.

"Berhentilah menangis."ujar Gi Tae seraya menatap Jang Mi. "Kau terlihat menyedihkan saat kau menangis. Jadi berhentilah."

Jang Mi menatap Gi Tae. Entah setan apa yang merasukinya, ia pun kembali memeluk Gi Tae.

"Terimakasih." Gi Tae mengerutkan keningnya. "Sudah peduli padaku."ujar Jang Mi lirih, tepat ditelinga Gi Tae. Gi Tae hanya tersenyum, lalu mengusap punggung Jang Mi.

Gi Tae melepaskan pelukan Jang Mi, lalu mereka bertatapan. "Aku akan mengantarmu pulang."

Jang Mi menggeleng. "Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri."

"Bagaimana bisa aku membiarkan perempuan mabuk sepertimu pulang sendirian."ujar Gi Tae. Jang Mi terdiam.

Kenapa aku mempedulikannya?

Gi Tae pun menggeleng cepat. "Pulanglah jika kau ingin pulang sendiri."

Jang Mi tertawa kecil. "Kau sungguh aneh."

"Kau yang aneh."balas Gi Tae lalu mengalihkan pandangannya.

"Selamat tinggal, mungkin ini terakhir kali kau melihatku. Aku tidak akan kembali lagi kemari. Aku pergi."ujar Jang Mi seraya menepuk pundak Gi Tae. Gi Tae hanya tersenyum. Jang Mi pun ikut tersenyum, lalu akhirnya ia pergi meninggalkan Gi Tae.

Marriage Not Dating

Tiga hari setelah kejadian itu..

Namaku adalah Gong Gi Tae. Sejak kecil, aku sudah terbiasa sendirian. Dibalik keluargaku yang akur hanya sebuah pameran saja. Aku tidak suka satu orang pun datang kerumahku, bahkan termasuk Ibuku. Mereka selalu saja mengikutiku dan mengawasi semua kegiatanku. Sungguh. Apakah ini lelucon?

"Wah... rumah ini bagus sekali." Gi Tae mendengar ada suara diluar. Gi Tae merasa rumahnya dimasuki oleh orang asing. Ia pun bergegas berganti pakaian, lalu keluar dari kamar mandi.

"Benar. Rumah ini sangatlah sempurna."

Gi Tae membulatkan matanya. Sial, siapa orang-orang asing ini? Gi Tae mendekati mereka dengan penuh emosi. "Apa yang kalian lakukan dirumahku?!"

"Kami hanya ingin melihat sebentar."ujar pria paru baya dengan ramah.

"Siapa yang membolehkan kalian masuk kemari?!"tanya Gi Tae.

"Pemilik asli rumah ini, yang menyuruh kita."

Gi Tae menghembuskan nafas. "Keluar dari rumahku! Keluar!!!!"

Sementara itu....

"Kau benar-benar yakin, Unnie? Kau berpisah dengannya?"tanya Bae Kwangㅡsahabat Jang Miㅡ.

Jang Mi mengangguk. "Aku tidak akan pernah melihatnya lagi."

Bae Kwang menepuk pundak Jang Mi. "Kau akan dapatkan penggantinya, Unnie."ujar Bae Kwang seraya tersenyum. Jang Mi mengangguk seraya tersenyum.

"Tentu saja. Aku layak mendapatkan balasan itu."balas Jang Mi seraya tersenyum. "Ayo kita kembali kerja." Bae Kwang mengangguk. Jang Mi dan Bae Kwang pun kembali bekerja.

Marriage Not Dating

"Apa!? Kau sudah gila?"

"Pertemukan aku dengan gadis itu, atau rumah itu akan aku jual."ujar Ibu Gi Tae dengan nada mengancam. Ibu Gi Tae pun bergegas pergi meninggalkan Gi Tae.

Sial! Bagaimana aku bisa menemukan Jang Mi.

Gi Tae menatap layar ponselnya. Terpampang foto ia dan Jang Mi tempo hari saat berpelukan. Gi Tae beranjak, ia pun bergegas mencari Jang Mi.

"Hey, Hoon Dong!"teriak Gi Tae seraya menghampiri Hoon Dong.

Hoon Dong menoleh. "Ada apa?"

"Dimana Jang Mi bekerja?"tanya Gi Tae.

Hoon Dong mengerutkan dahinya. "Kenapa...."

"Ah sudah jawab saja!"potong Gi Tae terburu-buru.

"Departemen store."jawab Hoon Dong.

Gi Tae menghembuskan nafas. "Terimakasih."ujar Gi Tae seraya menepuk pundak Hoon Dong, lalu ia pun bergegas pergi.

Marriage Not Dating
Bersambung.....

Marriage Not Dating.Where stories live. Discover now