Four

38 5 10
                                    

Cukup lama Bagas berkutat dengan laptopnya, hanya untuk melihat gadis yang berhasil ditangkap oleh lensa kameranya.

"Gila!! Cantik banget!! Sayang tadi gue gak berhasil ngejar dia" batin Bagas sambil tersenyum.

Bagas pun melihat jam, ternyata sudah jam 00.15.

Bagas pun mulai mematikan laptopnya dan tak sengaja pandangannya bertemu dengan boneka teddy bear milik Gisha.

Bagas tersenyum kecil dan entah mengapa ia merasa penantiannya selama ini akan berakhir.

"Gue masih nungguin lo Gia" batin Bagas dan mulai terlelap dalam tidurnya.

***

Bagas memasuki gerbang sekolah dengan hati gembira, senyum lebar selalu menghiasi wajahnya.

Entah kenapa sejak ia menjumpai gadis krisan tersebut hatinya begitu ceria.

Tiba-tiba saja...

"Woyyy!!!" Ujar seseorang mengagetkan Bagas.

Bagas langsung menoleh dan dihadapannya sekarang ada Alfa sahabatnya dengan ekspresi yang terheran-heran.

"Lo yaa... gue panggil dari tadi gak nyahut-nyahut.. lo gak kesambet kan??" Tanya Alfa sambil memegang jidat Bagas.

"Ihhh, ngapain sih lu megang2 gue, gue baik-baik aja tau" ujar Bagas sambil melepaskan tangan Alfa dengan kasar.

"Kalau lo gak kenapa-napa trus kenapa lo senyam senyum sendiri??" Ujar Alfa.

"Denger ya, gue lagi fallin in love sama seorang cewek can.." ucapan Bagas terpotong karena Alfa langsung nyerocos.

"Ya iyalah ama cewek masa lo ama cowok, lo kan masih normal tapi sekarang gua gak tau, tapi gua doain lu normal terus sampai akhir hayat lo aamm..." ucapan Alfa terputus karena dengan tiba-tiba Bagas menoyor kepalanya.

"Woyyy, sakit tau!!" Ujar Alfa emosi sambil mengusap kepalanya.

"Ya lo sih, gue lagi curhat lo potong-potong kayak daging sapi pas idul adha, mana omongan lo itu gak berguna lagi" ujar Bagas.

"Yaudah deh lanjut" ujar Alfa yang akhirnya mengalah.

"Okehh, emmm sampai dimana tadi??" Tanya Bagas kepada Alfa.

"Hmmm, kalau gak salah lo bilang lo lagi fallin in love sama cewek" jawab Alfa.

"Oh iya, oke deh gue lanjutin, ehmmm, entah mengapa gue selalu memikirkannya, terbayang wajahnya, tawa dan senyumnya yang begitu menyejukan raga dan jiwa gue" ujar Bagas sok puitis.

"Hoaammm, puitis banget sih lo, lagian apa yang lo bicarin itu basi tau gak, gua udah hafal jalan ceritanya ntar lo deketin trus lo pacarin deh iya kan??" Ujar Alfa bosan.

Bagas pun mulai melayangkan sebuah toyoran lagi ke jidat Alfa.

"Tapi kali ini beda bro, dia itu bagaikan bintang yang bersinar paling terang di muka bumi ini" ujar Bagas sok puitis #lagi.

"Yaudah deh terserah lo, jadi gimana lo udah kenalan ama dia?? Udah dapet nomor handphonenya?? Udah tau rumahnya dimana??" Tanya Alfa.

"Gak gua belum dapet apa-apa" ujar Bagas sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Ah, payah lo gitu aja lo gak bisa. Biasanya kan lo paling hebat banget dalam hal kayak gituan, mana Bagas yang gua kenal dulu" ujar Alfa sambil menggelengkan kepalanya.

"Apaan sih lo, gak usah ngebacot deh, harus berapa kali sih gue bilang gue bakalan berhenti jadi playboy kalau gue ketemu ama dia" ujar Bagas.

"Iyaa gue tauu tapi dia itu siapa?" ujar Alfa kepo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang