PART 11

1.6K 85 15
                                    

Donghae pov,

"Hae hyung, kau disini?"

Wookie dengan senyum khasnya sudah duduk disebelahku, diiringi siwon yang juga duduk disisi yang berlawanan. Aku hanya menatap mereka sekilas dengan senyum kecil dibibirku menanggapi sapaan mereka. Kulanjutkan kegiatanku menyusuri setiap kata demi kata yang terangkai dalam sebuah buku karya selry malinton yang kini sedang kupegang.

"Tumben kau baca buku hyung? Kau baik-baik saja?"
"Yeah, seperti yang kau lihat"

Kubalik halaman demi halaman tanpa melihat siwon yang bertanya padaku.

"Puisi?"

Wookie sepertinya membaca sampul buku yang kupegang.

"Sejak kapan kau suka puisi hyung?"
"Sungguh tidak terjadi apapun padamu kan?"

Pertanyaan mereka, ah...lebih tepatnya pernyataan mereka sedikit menyita perhatianku. Kututup buku yang sedang kubaca, dan kini aku fokus pada mereka yang sempat ku abaikan beberapa menit.

"Yaa, apa sebuah keajaiban aku membaca buku?"

Siwon dan wookie berpandangan, seakan mereka tidak percaya dengan apa yang kukerjakan barusan.

"Kenapa harus puisi?"
"Haruskah aku membaca novel dengan puluhan bahkan ratusan halaman? Tidakkah itu akan membuat otakku menjadi panas?"
"Memang kau tahu isi dari puisi yang kau baca hyung?"
"Aku tidak harus tahu isi dari puisi itu woonie? Aku hanya membacanya tanpa harus susah-susah memeras otakku untuk mencari artinya. Right?"

Mereka kembali berpandangan, sementara aku kembali membuka halaman dari buku yang kupegang. Tidak terdengar lagi pertanyaan ataupun pernyataan dari mereka.

3 menit kemudian kembali, bahuku merasakan sebuah tepukan. Kutoleh seseorang yang berdiri dibelakangku.

"Kau...bajingan mau apa kau kemari?"

Siwon yang bangkit dari duduknya langsung mencengkeram kerah baju namja yang barusan menyentuhku.

"Tenangkan dirimu siwon hyung"

Kini wookie mencoba meredakan amarah siwon. Dia melepas cengkramannya pada namja itu.

"Bisa kita bicara?"

Aku mengangguk menyetujui. Dia membawaku ke rooftop. Kurentangkan tanganku menikmati sapuan angin yang menerpa wajahku.

Kurasakan tangan kekarnya melingkar dipinggangku. Nafasnya berhembus membelai ceruk leherku.

"Kau sangat wangi"

Gumamnya saat beberapa kali bibirnya mengecup leher jenjangku.

"Disini begitu nyaman, udaranya sangat segar"
"Hem, mau berdansa?"

Aku menatap matanya yang penuh permohonan, dan aku meng-iyakan ajakannya.

Digenggamannya tanganku dan ditariknya tubuhku mendekat padanya. Melihatnya sedekat ini membuat jantungku bekerja 3 kali lebih cepat. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya dengan wangi strawberry andalannya. Bahkan mata indah berkelopak satu itupun terlihat begitu teduh.

Hyukkie membawaku berdansa diiringi he!busan angin sebagai musik.

"Kenapa kau membawaku kesini? Ada yang ingin kau bicarakan?"
"Hem, aku sudah bicara dengan Minnie hyung tentang kita"

Mendengar perkataannya, reflek kuhentikan gerakanku.

"Lalu... Apa yang dia katakan?"

Mataku membulat meminta penjelasan lebih.

HOW LONG WILL I LOVE YOU (BOY X BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang