1

47.1K 2.1K 68
                                    

Elang menatap gadis berambut panjang itu dengan seringaian licik di wajahnya. Ia tidak terima karena gadis itu dulu menolaknya mentah-mentah di depan teman-temannya.

Bayangkan saja, seorang Elang Angkasa di tolak oleh gadis sepertinya? Ya walaupun harus kita akui bahwa Rachel memang cantik, tapi setidaknya Rachel tidak lebih eksis darinya. Dan Rachel menolaknya saat Vita---kapten cheerleader yang sangat eksis karena kecantikkannya itu mengejar Elang.

"We! Bengong aja lo man!"

"Anjrit! Kaget gue sialan lo Chan!"

Chandra---sahabat Elang dari SD hingga detik ini terkekeh mendengar umpatan yang di lontarkan Elang barusan.

"Ngelamun mulu buset ngeliatin siapa sih?"

Pandangan Chandra kini beralih mengikuti arah mata Elang yang dari tadi masih memperhatikan Rachel yang tengah tertawa bersama teman-temannya di meja kantin.

"Cieee ngeliatin Rachel! Cieee!"

"Anjrit! Jangan kenceng-kenceng ngomongnya nyet!"

Elang membekap mulut Chandra yang dari tadi terus meledeknya itu.

"Lo bisa diem ga sih?!"Tanya Elang ketika ia melepaskan bekapannya karena Chandra yang menggigit tangannya.

"Ya abis lo ngeliatin Rachel mulu, udah di tolak juga ga ada malu-malunya sama sekali!

"Apa jangan-jangan lo suka sama Rachel beneran ya?"

"Heh! Ngaco aja lo! Mana mungkin gue suka sama cewek kayak gitu! Gue tuh cuma penasaran aja sama dia kenapa bisa nolak gue,

"Terus gue juga cuma suka aja sama mata elangnya,"Kata Elang yang mengecilkan volume suaranya saat kalimat terakhir terucap dari bibirnya.

"Apa? Lo suka mata elangnya? Cie Elanggg!"

"Anjrit! Lo berisik banget ya Chan!"

"Lo suka mata elangnya gara-gara mirip sama mata lo ya? Iya ya? Terus lo berharap karena mata elang yang kalian punya terus kalian jodoh ya kan? Cie banget deh Elang!"

"Lo kampret beneran ya Chan! Pergi lo ah sana elah gangguin gue aja tai,"

"Ngaku aja sih Lang,"

"Engga ya! Gue cuma penasaran aja sama dia gara-gara nolak gue,"

"Alah sepik,"

"Chan lo diem sebelum pala lo gue buntungin,"

"Mau dong di buntungin!"

Chandra meminum jus alpukat milik Elang kemudian segera berlari meninggalkan Elang sebelum cowok itu memutilasinya.

"Anjrit!"Umpat Elang.

----

"Chel! Dia ngeliatin lo mulu tuh!"Kata Lian---sahabat Rachel

Rachel memutar bola matanya malas, lalu menatap Lian tajam hingga membuat cewek itu bergidik ngeri.

"Terus? Gue peduli?"Tanya Rachel sarkastik.

"Ya--ya bukan gi--gitu Chel, tapikan...."

"Udah deh Li gue males kalau ngomongin itu manusia,

"Ga tau deh masih jadi manusia apa udah berubah jadi buaya darat,"

Lian terkekeh lalu menatap Rachel lekat-lekat "Buaya darat aja lo suka gimana lagi manusia?"

"Ih apaan sih! Lian anjrit banget!"

"Hahahahaha muka lo merah sumpah!"

"Gue ga suka ya sama dia! Najis amit-amit jangan sampe yaAllah,"

"Kalau suka juga gapapa Chel siapa tau kalau sama lo dia berubah ga jadi player lagi,"

"Tetep aja! Jijik,"

"Elang loh Chel, cowok terganteng di sini ngeliatin lo!"

"Gantengan abang gue,"

"Ye! Kalau itu sih jelas Al yang lebih ganteng dibanding Elang,"

"Ekhem ekhem,"

"E--eh bukan Chel! Mak--maksud gue gantengan Elang iya Elang!"

"Gantengan Elang tapi sayangnya sama abang gue ya Li?"

"RACHELLL!"

Rachel tertawa hingga ia terbahak, Lian memang menyukai Al dari kelas 10 padahal ia tau mereka tidak mungkin kembali.

Ya, Lian memang pernah berpacaran dengan Al sekitar lima bulan namun, hubungan mereka kandas ketika Lian tau bahwa Al menyukai gadis lain tentu saja ini membuat Rachel ngambek tujuh hari tujuh malam dengan kakak laki-lakinya itu.

"Balik yuk ke kelas gue bosen di sini,"Ajak Rachel

"Yaud---"

"Mau kemana? Gue baru dateng loh Chel,"

Rachel kembali memutar bola matanya malas saat melihat siapa yang kini berdiri tepat di hadapannya.

"Makan yuk Chel?"

"Lo pikir gue mau makan sama player kayak lo?"

"Mau!"

"Iya gue mau,"

"Serius Chel?!"

"Iya mau nampol muka lo! Minggir!"

Elang terkekeh melihat wajah Rachel yang benar-benar kesal akibatnya.

"Chel! Rachel! Gue pastiin lo bakal suka sama gue!"

Rachel dan Lian berhenti melangkah lalu kembali ke hadapan Elang. Rachel menatap Elang tajam.

"Lo unyu deh kalau lagi serius gitu,"

"Coba lo mau jadi pacar gue pasti setiap hari gue bisa ngeliatin muka lo,"

"Ya ga Chel?"

"Ga usah banyak bacot bisa?"

"Tuhkan unyu banget sih Rachel jadi pengen nyubit,"

"Bacot!"

"Jangan galak-galak dong Chel,"

"Bodo!"

"Gue anterin ke kelas yuk?"

Rachel sudah tidak tahan menahan semua amarahnya kepada cowok yang ada di hadapannya ini, mukanya mulai memanas karena menahan emosi. Seisi kantin memfokuskan perhatiannya pada Rachel dan Elang membuatnya semakin kesal.

"Lo tuh kenapa sih gangguin hidup gue mulu?!"

Elang menyeringai licik lalu menghapus jarak di antara mereka hingga kini tubuh Rachel dan Elang benar-benar bersentuhan. Degup jantung Rachel semakin cepat, Elang menatapnya tajam lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Rachel dan berbisik pelan hingga membuat Rachel antara bergidik ngeri dan geli.

"Gue gangguin lo karena lo selalu nolak gue, gue pastiin lo bakal bertekuk lutut di depan gue,"

Seketika itu juga Rachel mendorong badan Elang kencang, sebelum Rachel benar-benar pergi Elang menahan lengannya membuat ia lagi-lagi memutar bola matanya malas.

"Apaan lagi sih?!"Kata Rachel setengah berteriak

"Engga gue cuma mau bilang kayaknya lo mesti ke dokter jantung,"

"He?"

"Tadi gue denger jantung lo udah mau copot gitu pas tadi sentuhan sama gue,"

Anjrit! Batin Rachel.

Kini semua orang yang berada di kantin tertawa akibat ucapan Elang, wajah Rachel kini benar-benar seperti kepiting rebus.

Rachel menghentakkan tangannya hingga membuat genggaman tangan Elang terlepas, lalu ia berlari menuju kelas karena malu akibat Elang.

A/N

Elang agak nyebelin gitu ya, maafin ya cuy haha.

Vomment

-Al.

Elang (Available on Google Play Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang