Bila tidak denganmuApa artinya aku hidup?
♡♡♡
Aku mengikuti keinginanya untuk enyah dari kehidupannya, aku tau aku hanya akan merusak kehidupannya yang sangatlah sempurna, dan bagaimana dengan hidupku ?
aku tak bisa hidup, rasanya sesak, oksigen, aku butuh dia oksigenku.
Tak bisakah kau menerimaku Cho Kyuhyun?
Author POV
Langit sangat cerah hari ini burung burung berkicau dengan indahnya angin pun berhembus mengajak daun daun yang berguguran dari pohon untuk menari bersamanya menikmati cerahnya pagi
Wanita itu Hae Na terlihat sedang menatap wajahnya lama dicermin, memperhatikan wajahnya sejenak dan menyunggingkan senyum, senyum yang tak pernah terlihat lagi, dan kini senyum itu mulai terlihat walau tak sampai mata
“Aku bisa melalui ini! semangat Hae Na” teriaknya berusaha memberikan semangat untuk dirinya sendiri. Dengan terus mengulum senyum namun terlihat dengan jelas ia mempertahankan air matanya yang hampir jatuh
“Aku bisa !” ucapnya sambil menyambar tas biru mudanya, dan berjalan keluar meninggalkan apartement tempat tinggalnya selama ini
♡♡♡
Park Hae Na tersenyum pahit saat melihat prianya, oksigennya itu sedang tersenyum bahagia, setidaknya prianya bahagia saat ia menghilang dari hadapan pria itu, seharusnya ia lebih sadar. Bahwa ia hanyalah parasit di hidup prianya
sambil terus tersenyum manis ia melanjutkan jalannya menuju pemakaman, entah sudah berapa lama ia tak berkunjung kemari dan sekarang ia sangat merindukan kedua orang tuanya
Dengan senyum yang di bibir pucatnya Hae Na meletakkan seikat bunga yang digenggamnya sedari tadi dan mulai memanjatkan doa
“Eomma, appa, kalian tahu? aku menyukai seorang pria, ah ani. Aku mencintainya, apa itu salah ?” ungkap Hae Na bercerita di depan kedua gundukan tanah ayah dan ibunya
sambil terus mempertahankan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya
"Pria itu bernama Cho Kyuhyun, dia priaku! Dia sempurna, seperti pangeran di negeri dongeng yang selalu eomma ceritakan kepadaku sebelum tidur, namun aku bukanlah putri yang ia cari!
"Tentu saja bukan. aku hanya seorang nenek sihir yang menjadi musuhnya, dia membenciku eomma, tapi aku mencintainya, apakah nenek sihir sepertiku pantas mendapatkan cintanya? eomma? appa? aku mencintainya hiks aku mencintainya!”
Racau Hae na yang mulai menangis terisak membenamkan kepalanya di gundukan kedua orang tuanya dan menangis lebih kencang menyalurkan perasaannya saat ini
♡♡♡
Hari sudah mulai malam, namun Seoul seperti tidak mengenal waktu, masih banyak mesin beroda yang melintas membuat keadaan semakin ramai namun tidak untuk Hae na
Jiwanya terenggut yang ia rasakan hanya sepi dan hampa, matanya terus menatap kosong jalanan yang berada di depannya
Dengan langkah lunglai dan tatapan kosong yang menyiratkan kepedihan Hae na menyeberangi jalan yang ramai
Sesekali ia tersenyum saat mengingat sahabatnya berkencan dan mulai menjadi kekasih prianya Cho Kyuhyun, senyuman perih yang ia paksakan terulas
Ia hanya terus berjalan hingga netranya menangkap sinar menyilaukan dari arah sampingnya, belum sempat Hae na menoleh, tubuhnya sudah terbentur kencang dengan benda keras yang membuatnya terlempar jauh
Merah yang pekat yang ia lihat sekarang. Dan suara teriakan para pejalan kaki yang mulai berlarian mendekatinya
Tubuhnya seakan remuk hingga tulang, bahkan ia sudah merasakan kebas di kakinya, ia rasa lebih baik seperti ini, lagipula untuk apa kau hidup jika tidak ada yang menginginkanmu?
”Eomma, appa, kurasa aku akan segera menyusulmu. Cho Kyuhyun saranghae “ gumam gadis itu Hae Na dengan mata yang mulai memburam dan tertutup rapat. Ketenangan itu menjemputnya, ketenangan yang ganjil hingga tak ada suara degup jantung sekalipun
Epilog
Karena aku tidak dapat mencintaimu meskipun aku mau
♡♡♡
“Bagaimana ini ? Kau menabraknya tuan Cho!” racau gadis yang berada di dalam mobil bersama kekasihnya, tersirat kekhawatiran di suara gadis itu
“Apa dia baik baik saja Yeon Ah ?” tanya pria yang mengemudikan mobil itu telihat raut wajah panik dari keduanya
“Kurasa tidak akan baik, cepat turun dan bantu dia!!” teriak gadis yang dipanggil Yeon Ah tersebut
Lelaki itu Cho Kyuhyun membuka pintu mobilnya pelan dan mulai mendekat kearah tubuh yang tergeletak tak berdaya yang menjadi pusat perhatian para pejalan kaki di sekitar sana
Jantungnya seakan berhenti berdetak, keringat menyusuri pelipisnya walaupun malam hari ini di kota Seoul dapat membekukan hingga ketulang
Ya dia! gadis yang ia benci, gadis yang selalu mengganggu hidupnya, gadis yang selalu tersenyum meskipun ia telah menghancurkan hati gadis itu
Namun sekarang yang terlihat hanya tubuh kaku dengan wajah pucat kehabisan darah. Tidak ada lagi senyuman disana, tidak akan ada lagi gadis yang mengikuti prianya
“Park Hae Na” gumam kyuhyun yang diikuti oleh Yeon Ah yang mulai terisak tak percaya
♡♡♡
Masih tersisa sepasang kekasih yang masih menatap tak percaya foto Park Hae Na yang sedang tersenyum bahagia dengan banyak karangan bunga yang dikirim sanak saudara Hae na
Hari ini pemakaman gadis itu, tidak banyak memang yang datang kepemakaman Hae Na, hanya beberapa keluarga dekat bahkan teman Hae Na dapat dihitung jari. Hae na memang gadis pendiam dan tidak banyak orang yang dekat dengannya
“Yeon Ah? Kau tak apa?” tanya kyuhyun
"Lebih baik kita pergi” ucap Yeon ah melenggang pergi meninggalkan kyuhyun yang masih terpaku disana sambil menatap foto Hae Na intens
“Mianhae Park Hae Na, nado saranghae” gumam Kyuhyun sambil terus menatap foto Hae Na yang tersenyum bahagia
Melihat foto itu membuat kyuhyun ikut tersenyum sebelum benar benar pergi untuk datang kepengadilannya hari ini
♡♡♡
END
Ini udah selesai? Beneran? Iya lah kan udah meninggal si Hae na nya wkwk *tawa jahat
Thanks yang udah mau baca cerita abal ini sampai akhir *tebar kiss *readers muntah
Kalau ada kesalahan bilang yaa, aku menerima segala kritik dan saran kalau bisa jangan dikasih cabe
Laaf♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Once
FanficAku hanyalah gadis bodoh yang mengharapkan cintaku berbalas dari pria yang kukagumi Gadis bodoh yang hanya ingin disisi pria yang kucintai Gadis bodoh yang ingin terus memeluk pria yang kucintai meskipun itu dapat membunuhku Namun Tak bisakah kau me...