loving can hurt

4.2K 190 12
                                    

Jangan pernah berpikir aku dapat berhenti mencintaimu

Karna aku tak bisa

Berhenti mencintaimu berarti berhenti bernapas untukku

♡♡♡

Gadis itu menatap keluar jendela seiring mendecak sebal ketika hujan semakin lama semakin lebat

“apakah awan itu tidak bosan? Mengapa ia terus menangis?” gerutu gadis bernama Park Hae Na

dengan wajah ditekuk kesal. Ia menghempaskan tubuhnya ke kasur single bed miliknya sambil menatap sekitar kamar yang di penuhi berbagai macam foto seorang  pria

Bahkan seakan tidak akan ada ruang lagi karena sesak, bukan, bukan sesak karena banyaknya foto tersebut tetapi terlebih karena pria yang terdapat di foto tersebutlah yang membuat gadis itu sesak

ia sesak melihat wajah pria itu. Namun bila ia tidak melihat wajah pria tersebut gadis itu akan lebih merasakan sesak seakan sesak itu dapat membunuhnya secara perlahan, lalu apa yang harus ia lakukan?

Gadis itu mulai gila melihat langit yang terus menjatuhkan kristalnya, Ia tidak membenci hujan, ia hanya berpikir bila hujan tak kunjung berhenti.

Bagaimana ia bisa melihat prianya

Prianya? Bagaimana ia bisa menyebut pria itu prianya? Pria yang bahkan tidak pernah menganggap nya ada !! terlihat bodoh memang

Sesekali Hae Na tersenyum kecil mengingat bagaimana perilaku pria itu kepadanya, bukan perlakuan manis yang membuatmu melayang namun cukup membuat Hae Na senang,

Bahkan ia terus tersenyum sambil memandang foto pria itu  “Cho Kyuhyun” gumam gadis itu seiring ia mengambil payung  yang tergeletak di sebelah pintu dan langsung membelah hujan yang seakan tidak bosan mengguyur kota ini

Park Hae Na POV

Aku melihatnya !! ya! dia priaku, ia sedang meminum segelas coffee di cafe seberang jalan, aku dapat  melihatnya dengan jelas dari sini walau sesekali terhalang oleh mesin beroda yang berlalu lalang di depanku, lama aku hanya berdiri menatapnya damai sambil memegang payung doraemon kesukaanku

hanya dengan melihatnya seperti ini sudah cukup bagiku. Sesekali aku tersenyum saat melihatnya tertawa, dia begitu sempurna, dengan mata hitamnya yang tajam, kulit putih bagai porselen, rahang yang tegas dan tubuh yang tegap, mengapa tuhan menciptakan makhuk sempurna seperti Cho Kyuhyun!?

aku tersenyum miris dan beranjak pergi,  setidaknya aku sudah mendapatkan pasokan oksigen untuk hari ini, walau sedikit sesak ah bukan sedikit, tetapi sangat sesak melihatnya bersama gadis itu tertawa

Mengapa ia tidak pernah menunjukkan wajah seperti itu saat bersamaku, aku iri ? ya sangat

♡♡♡

“Na-ya “

“hmm” gumamku seadanya , sambil tetap memperhatikan buku yang masih ku genggam

“yaaak!! Na-ya dengar kan aku dulu” ucapnya seiring merebut buku yang berada digenggaman ku, aku hanya bisa memberenggut kesal akan sikapnya yang seenaknya, bisakah ia tidak menggangguku?!

“kembalikan!” ucapku kesal sembari merebut  buku yang ada dibalik badannya

“tidak akan ku kembalikan sebelum kau mendengarkanku Na-ya” ucap Yeon ah dengan nada dibuat buat yang malah terdengar menjijikkan ditelingaku

“Baiklah, cepat katakan apa yang ingin kau katakan” ketus ku, aku sedang malas hari ini, bahkan hanya untuk mendengar sahabatku ini bercerita

sahabat? Apa ia benar sahabatku?

“aku berkencan dengannya kemarin” ucap Yeon ah yang mulai bercerita dengan mata yang berbinar dan sangat antusias

“Aku tahu” jawabku dalam hati. Tentu tidak kukatakan padanya, aku tidak ingin sepertinya

“lalu?” jawabku datar, sama sekali tidak tertarik dengan apa yang akan ia ceritakan

“Kami menghabiskan waktu seharian berdua, dia sangat memperhatikanku kau tau?” lanjutnya

“ya” jawabku malas,  kurasa telingaku mulai memanas saat mendengarnya bercerita ,mungkin bukan hanya telingaku yang memanas hatiku lebih panas bahkan sudah mulai hangus,tanpa perlu bertanya pun aku tahu ia sedang membicarakan siapa. Ya!! Yeon ah  membicarakan priaku!!

Ingin rasanya aku menyumpal mulut manisnya tersebut

“kurasa setelah ini aku masih ada jam.” elakku sembari merapikan buku yang berserakan dihadapanku

“aku pergi yeon ah ” jawabku yang mulai beranjak pergi

“Aku tahu kau mencintai kyuhyun,” ucapnya tiba tiba dengan nada dingin, membuatku berhenti melangkah.

Langkahku terhenti dan jantungku tercekat. Bahkan aku seakan kehabisan pasokan oksigen

walaupun aku tahu dia sudah mengetahui  semuanya, tidak sulit memang menebak itu, mungkin seisi sekolah mengetahui bahwa aku gadis menyedihkan yang mengharapkan cinta dari seorang Cho Kyuhyun

Yeon Ah mulai mendekat dan berdiri disampingku yang mematung

“Berhenti lah mengharapkan kyuhyun, karena ia hanya mencintaiku" bisiknya ditelingaku pelan

Namun cukup menghancurkan pertahanan diriku, hatiku hancur, aku terdiam masih tidak tau harus berbuat apa, aku merasa seperti orang ketiga yang telah merebut Kyuhyun

Namun bukankah itu benar? Akulah yang bersalah disini, dan seharusnya aku pula yang sadar diri dan menyingkir dari kehidupan Kyuhyun

“Kuharap kau tau diri” lanjutnya sebelum benar benar pergi, meninggalka ku yang masih mematung

Ya harusnya aku sadar, tidak mungkin Cho Kyuhyun menyukaiku, bahkan aku tidak lebih baik  dari gadis yang selalu mendekati Cho Kyuhyun, namun aku mencintainya !! Apakah itu salah?

Aku terduduk lemas, sambil sesekali menepuk dadaku kencang, terus merutuki kebodohanku yang masih mencintai Cho Kyuhyun, sadarlah Hae Na kau hanya gadis bodoh buruk rupa yang mengharapkan cinta dari seorang pangeran tampan

****

Aku tetap mengikutinya. Ya! Dia priaku, sudah kukatakan bukan, bahwa aku butuh oksigen, dan oksigenku adalah dia priaku. Cho Kyuhyun

aku mengikutinya dari belakang, kuharap ia tak tahu bahwa aku mengikutinya seperti psikopat gila yang sedang menargetkan korbannya

“Aku tahu kau mengikutiku, hentikan itu” ucap priaku dingin dan datar, namun entah mengapa itu sangat menyakitkan untukku

Bisakah ia tidak menghentikanku? Aku dapat terima bila ia tidak menyukaiku, namun tak bisakah aku tetap disisinya? Memperhatikannya? Aku hanya butuh itu!!

“Ta ... tapi aku tak bisa” ucapku terbata entah kenapa semua tubuhku terasa lumpuh, saat dia melihatku dengan kedua matanya yang tajam, mata yang selalu kupuja, kini menyiratkan kebencian yang begitu mendalam saat menatapku

Apa salahku? Apa aku salah jika aku menyukainya?

“Haruskah kuingatkan lagi padamu, jika aku tak pernah mencintaimu, atau bahkan sekedar menyukai kehadiranmu” ucapnya masih sama dengan nada dingin, sakit rasanya saat ia mengatakan itu, tetapi ini bukan pertama kali ia mengatakan itu

kurasa aku sudah cukup tegar mendengar kata kata tersebut meluncur dari mulutnya, tapi aku yang bodoh ini tidak cukup tegar untuk itu, bahkan ia tidak menyukai kehadiranmu Hae Na, harusnya kau sadar itu!!

Aku masih menatapnya, dengan mata yang mulai buram terhalangi air mata “aku hanya mencintaimu apa itu salah? Aku tidak memintamu membalasnya, dengan mencintaimu itu sudah cukup bagiku” balasku yang mulai terisak, kenapa ini lebih sakit dari sebelumnya ?

Ia menatapku sejenak "Sangat salah, maka pergilah dari hidupku” jawabnya dan mulai beranjak pergi meninggalkanku yang bodoh

Ya! Aku sangat bodoh, dan sekarang aku merutuki kebodohanku sendiri, apa aku mencintai orang yang salah? Tapi cinta tak pernah salah bukan?

♡♡♡

Just OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang