6

55 0 0
                                    


Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
Memikat hatiku yang hampa lara...

Semenjak hari itu hari dimana untuk pertama kalinya aku bisa menatap matanya yang sayu dan berwarna kecoklatan itu aku semakin tak ingin bahkan tak rela jika dirinya bersama dengan perempuan lain disisinya dia hanya untukku ya mungkin aku sedikit egois tapi memang kenyataannya begitu.

"Pokonya gue gak rela cel kalo sampe adam sama siapa tuh cewe yg itu anak baru itulah pkonya gue gak rela cel" gerutu aurel sambil mondar-mandir.

"Hmm...ya ya ya gue ngerti tapi gausah mondar-mandir gitu pusing tau gak kaya setrika gue liat lo rel"

"Bodo...pokonya gue gak relaaaaa.." teriak aurel yang langsung memecah keheningan di kelas dan langsung membuat excel menutup telinga.

"Berisik lo kaya kaleng rombeng ah gue pulang deh"

Sore ini sepertinya cerah dan pas sekali untuk bermain basket di lapang dekat taman lalu aku bersiap-siap pergi ke lapangan dan tak lupa juga aku membawa bola basket kesayanganku,aku menuruni anak tangga sambil fokus pada ponselku mencari deretan nama dan yah akhirnya aku temukan nama itu aku segera menelponnya dan mengajak bertemu di taman untuk bermain basket.

"Eh..eh..eh abang mau kemana seneng banget kayanya?"tanya bunda

"Iyanih abang gak ngajak zahra lagi huu.."

"Haha adam cuma mau main basket bun,mana mau ade abang diajak olahraga" jawab adam sambil mengacak rambut adiknya.

"Basket apa basket nih dam"

"Basket bunda hehe,yaudah adam pamit ya bun assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab bunda dan zahra.

Aku disini,ditaman ini,duduk tepat di bangku taman yang dulu sering aku dudukki bersamanya sambil memakan ice cream dan memegang balon warna warni.Taman ini tidak banyak berubah hanya danaunya saja yang airnya tidak sejernih dahulu penjual ice cream dan balon itupun masih ada disana aku sepertinya ingin sekali mengulang masa kecilku lagi saat ini ya tentunya dengan dia.Aku masih sangat ingat betapa lucunya kami saat itu.

"Ehm..maaf ya lama hehe"

Suara itu ya suara yang sudah tidak asing lagi untukku,suara yang setiap hari aku dengar suara yang terkadang membuatku malu dan menundukkan kepala.

"Eh dam,iya gak apa-apa ko duduk dam"

Oh suara itu yang selalu aku tunggu suara lembut dan indah seperti lantunan harmoni yang aku dengar di ruang musik ah aku terlalu berlebihan sudahlah.

"I..iya,eh kamu tadi lagi ngapain?"

"Aku cuma lagi memgamati taman ini yg ternyata gak pernah berubah hehe"

"Ya memang hehe"

"Eh katanya mau main basket ayo dong nanti keburu maghrib"

"Oiya ayo sekarang"

Merasakan kebersamaan ini kembali seperti membawaku kepada masa itu masa dimana kami hanya mengenal balon dan ice cream bukan cinta yang mungkin kini sedang aku rasakan pada gadis di hadapanku.

Melebur BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang