Anything~Problem

152 15 0
                                    

.

Hingga pada akhirnya semua akan sia-sia,
Rasa sakit telah masuk jauh dalam lubuk hatinya,
Berulang kali ingin pergi dari jurang kesakitan, ingin berteriak tapi tenggorokan tercekat karna terlalu sakit merasakan semua ini.

Langit berkabung dihiasi oleh kapas yang tak lagi berwarna putih- warna nya berubah abu-abu,
Disini, di dalam hatinya, hati yang berteriak kesakitan ketika semua yang ia takuti terjadi,
Dadanya sesak ketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu
Air matanya tak lagi bisa terbendung, semua- benar benar terjadi, semua yang ia takutkan terjadi

Beberapa Jam yang Lalu

Flashback~

"Aku suka sama kamu, "

Dia semakin mendekat, menggenggam erat telapak tangan seorang gadis berambut sebahu, Aku hanya diam masih mengatup mulutku,
Jantung ku berdegup kencang-, ingin sekali aku menutup mataku, namun mataku enggan melakukannya, seolah ada benda yang menjanggal mataku, agar tidak terlewat satu adegan pun

Tuhan,...
Ini lah, ini yang aku takut kan benar benar nyata di depan mataku
Sesak....
Rasanya,, sakit ... teramat sakit....
, Suara teman teman nya menggema berteriak agar si gadis menerima si pria

Cup

Setelah sekian lama aku memberotak ingin memejamkan mataku, mata ku terpejam air itu sudah membanjiri pipiku ku,.namun dengan segera aku mnepisnya tak ada yang boleh tau aku menangis,
dia benar benar melakukannya di depanku,. Dia mencium kening Zidny ,iqbaal? pria itu....

Aku menghela napas lebih baik aku pergi sebelum aku mempermalukan diriku sendiri

Zidny ... dia cantik , baik, pintar sangat pantas untuk iqbaal mereka sangat sama,
inilah ujungnya ketika aku harus merelakan cinta ini, cinta yang menyiksa batinku.

Flashback off~

Terlalu berat hidup yang dijalani (namakamu), lama, lama sekali ia mengagumi sosok iqbaal, pria yang telah menghancurkan hatinya berkeping-keping,
Seperti berjalan diatas satu helai rambut, yang dibawahnya terdapat jurang seberat apapun perjuangannya ia akan tetap jatuh ke jurang itu karna kerapuhannya sendiri,

Tidak-tidak ada yang dapat mengubah takdir, inilah takdir nya, seberat apapun dia berkorban, sekeras apapun, dia tak akan dapat mengubah takdir, (namakamu) terlalu jauh terbang meninggi hingga dia jatuh di antara ribuan batu-batu yang membuatnya terluka,

Hujan ikut berkabung , membasahi seluruh permukaan bumi, seakan mengerti penderitaan (namakamu)
Air mata (namakamu) tertutupi oleh derasnya air hujan,
Inilah kelebihannya-dengan seperti ini tidak akan ada yang tau kesakitannya, ia terlalu rapuh untuk mengetahui ada orang yang mengkhawatir kan nya ,
(Namakamu) berlari ditengah derasnya hujan tak memperdulikan apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini, rasa sesak dan sakit terlanjur menghujami nya,

(Namakamu) memberhentikan langkah nya ketika merasakan hujan tak lagi membasahi tubuhnya, ia menoleh pelan,
Dadanya semakin sesak tangisnya tak dapat terbendung lagi-sebisa mungkin ia tersenyum meskipun sesekali erangan keluar dari bibirnya,
Begitu rapuh, ingin dia berteriak, ingin dia berlari untuk saat ini, sekali saja

"Hiks hiks hiks long last ya"

Iqbaal dapat melihat kerapuhan (namakamu), ia menangis namun masih dapat tersenyum,

Iqbaal kalut, melihat (namakamu) yang serapuh ini, hidungnya merah, erangan berkali-kali keluar dari bibirnya, matanya terus mengeluarkan cairan itu, tapi....
Senyumnya terus mengukir bibirnya,

Iqbaal tak tau haris berbuat apa otot otot tubuhnya seolah disfusi enggan untuk bergerak, payung yang tadinya ia genggam telah jatuh begitu saja,
Seakan ada bagian sensitiv dari hatinya yang tercubit ketika melihat (namakamu) menangis,

(Namakamu) menepuk bahu iqbaal kemudian membalik kan tubuhnya, menghela nafas sebentar, dengan terpogoh-pogoh (namakamu) berlari menerobos air hujan yang semakin deras

Rasa sesak semakin memojikkan nya, ia berlari tetua entah kemana mengikuti arah kakinya menapaki

Kakinya berhenti tubuhnya ambruk tak lagi bisa menopang rasa sakitnya, tepat di depan danau (namakamu) duduk asal tubuhnya ambruk menahan rasa sakit nya,

"Aaaaaaaaa"

Ia berteriak berharap rasa sesak nya hilang
Berkali-kali ia mencoba namun tetap rasa sesak terlanjur menggerogoti hati nya,

(Namakamu) berdiri namun sial kakinya tak lagi bisa bertopang lagi lagi ia ambruk ditengah derasnya hujan

Matanya membulat ketika melihat ada sebuah sapu tangan di depan matanya, (namakamu) menoleh mendapati seorang pria bermata sipit tersenyum hanyat ke arahnya,
(Namakamu) segera menepis air matanya tidak ada yang boleh melihat kesedihannya,

Dia terkekeh
"Walau pun kamu tutupin kesedihan kamu sama senyum palsu kamu gak bakal ngaruh, karna pada akhirnya semua akan tau kesedihan kamu"

Dia menepis air mata yang masih tersisa di kedua pipi (namakamu) dengan sapu tangan biru miliknya,

"Aku tau yang kamu rasain"

Lagi dia-dia tersenyum hangat mencoba memberikan kenyamanan pada (namakamu),

"Detik ini juga jangan pernah nangisin cowok kayak dia"

Bruk '

(Namakamu) membenamkan kepalanya pada dada pria yang baru saja ia kenal, ia tak tau kenapa-rasa sesak terlalu menyiksa dirinya,

Nyaman, hanya itu yang dua rasakan,
Pria ini merenggang kan pelukan nya

"Aku aldi "
Seakan mengerti kepedihan (namakamu) aldi tidak menanyakan nama (namakamu). Jika pun bertanya Aldi yakin tak akan ada jawaban darinya,
Aldi berdiri, mengulur kan tangan nya membantu (namakamu) untuk bangkit

"Aku anter kamu pulang"

******

Masih dalam kesedihan yang menyiksa diri nya, (namakamu) berdiri di balkon kamar nya menatap langit malam tanpa di hiasi para bintang yang biasa nya bertaburan , sama seperti diri nya rembulan kesepian ditutupi oleh awan gelap yang sedikit menghalangi sinar redup nya ,

Angin malam semakin liar menerpa kulit (namakamu)

Malam ini adalah malam terburuk untuk (namakamu) harus nya (namakamu) tau jika diri nya tak pantas untuk pria sesempurna iqbaal,

(Namakamu) telah terlalu jauh terbang hingga dia terjatuh di atas batu-batu yang membuat tubuh nya remuk

Mungkin iqbaal sedang bahagia,
Menelpon zidny atau mungkin sedang makan malam bersama zidny,

Bayangan kejadian tadi siang seolah olah berputar di kepalanya, tak membiar kan kepala (namakamu) kosong sedikit pun,
Rasa sesak kembali menyeruak di dalam dadanya, tak ada yang bisa ia perbuat selain menitih kan air mata nya,

Sadarlah (namakamu) iqbaal sudah bahagia dengan wanita sempurna itu

Berulang kali (namakamu) meyakin kan dirinya, bahwa iqbaal telah bahagia denga wanita se sempurna zidny,

Harusnya kau sadar kau hanya gadis bodoh


*******

Ngetiknya sambil nangis*lebay*

Tbc
Vote dan coment

AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang