Anything~Khawatir

191 12 0
                                    

Tap. Tap. Tap.

Rumah ini nampak sepi hanya terdengar suara derap kaki nya yang beradu dengan lantai,
Langkahnya gontai, lemas , mungkin kedua orangtua nya keluar kota lagi, mereka semua sibuk dengan urusannya tanpa memperdulikan iqbaal-anak sematawayang mereka.

Bayangan saat ia meminta seorang wanita masih terbayang di pikirannya, tentunya masih diselingi bayangan (namakamu) yang menangis ditengah hujan,

Bukankah harusnya dia bahagia?
Gadis idaman.nya menerima cinta nya!
Tapi kenapa dia seperti ini, ada rasa sesak saat mengingat gadis bodoh itu menangis,
Gadis bodoh itu menangis tapi masih bisa tersenyum, dia pintar sekali berpura-pura, iqbaal tau kesakitan (namakamu) 3 tahun (namakamu) selalu mengorbankan dirinya demi iqbaal, mulai dari menemani iqbaal dihukum hingga menyebabkan (namakamu) jatuh pinsan karna kepanasan,

Terlalu banyak kenangan pahit yang iqbaal toreh kan pada (namakamu) , iqbaal tetaplah iqbaal dengan kesempurnaannya-tidak dia tidak sepenuhnya sempurna, dia pelupa, sering mengabaikan, tidak menghargai seseorang yang selalu didekatnya, Ambisius,
Dingin, itulah iqbaal.

Iqbaal menghempaskan tubuh nya pada bed berukuran sedang , mengatup mata nya mencoba melupakan sejenak perasaan yang tidak pernah dia mengerti, (namakamu) gadis bodoh itu atau Zidny gadis impiannya, Biarlah waktu yang menjawab

*****
"Iqbaal"

Iqbaal menoleh bersamaan dengan langkah kekasihnya berhenti,

"Aku gak suka kamu deket-deket sama (namakamu)"
Iqbaal menautkan alisnya

"Kenapa, lagi pula aku gak deket kok sama dia "

Pernyataan iqbaal membuat zidny tersenyum lebar, dia hanya takut hati iqbaal berpaling dan berubah mencintai (namakamu)
Mereka kembali berjalan berdampingan dengan tangan yang saling mengait.

*****
Iqbaal memasuki kelasnya yang sudah cukup ramai matanya jelalatan mencari sosok (namakamu) , namun tidak ada bangku (namakamu) kosong, semua sibuk mengerjakan PR yang harus dikumpulkan pagi ini
Sepertinya (namakamu) belum datang, biasanya gadis itu datang sangat pagi atau jangan-jangan (namakamu) tidak masuk karna iqbaal?

"Hahaahaha"
Suara gelak tawa seketika membuat satu kelas menatap mereka bertiga yang masih di ambang pintu, neeeka salsha, Kiky dan tentu (namakamu), salsha dan kiky berhenti tertawa ketika mendapat tatapan satu kelas wajar saja suara mereka sudah keras sekali,

"BHahahaha, huh huh bhahahaha "
(Namakamu) gadis itu masih tertawa lepas, sesekali memegangi perutnya yang terasa menggelitik,
Kiky dan salsha saling beratatapan lalu menyenggol (namakamu), suasana hening hanya ada suara tawa (namakamu) yang menggema. (NAmakamu) membuka matanya yang sedikit terpejam karna asiknya tertawa,

"Ha terus gim-"

Krik krik.

Suasana hening ketika semua orang menatapnya dengan tatapan benci, (namakamu) hanya nyengir,

"Sor-"
Belum sampai (namkamu) berkata

"BERISIK"
Semua mengucapkan kata itu serempak membuat (namakamu) menutup kedua mulutnya,

(Namakamu) melangkah duduk di bangku miliknya tapi....

Diluar dugaan,
(Namakamu) kembali melakukan rutinitasnya yaitu mengaitkan tangannya pada tangan iqbaal,

Iqbaal? Pria itu kaget bukan kah (namakamu) kemaren menangis sejadi-jadinya namun sekarang?

"Pagi iqbaal"
Iqbaal kaget bukan main diluar nalar, cewek macam aja (namakamu) yang sudah disakiti malah malah terus mendekati iqbaal,

AnythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang