Title : THE DARKNESS EYES
Author : Sherry Kim
M. Cast : Yunho
Jaejoong
OtherGenre : Romance, Drama, Angst, Family, Action...
Rate : MWARNING
Yaoi. Don't Like Don't Read.
Terdapat kata kata kasar dan adegan penyiksaan yang mungkin numpang lewat.Happy Reading...!
Sekelebat silau cahaya seperkian detik terlihat samar pada pantulan kaca jendela lebar di hadapan Jung Yunho, ketika tangan pria itu menyibak korden kamar pribadi di kediamanya sendiri tepat ketika sosok bayangan mengayunkan belati kearah punggungnya.
Sedetik saja pria itu terlambat menyadari, dapat di pastikan benda logam itu sudah bersarang di salah satu bagian tubuhnya.
Seandainya saja Jung Yunho tidak terbiasa dengan sesuatu yang mengejutkan seperti saat ini di sepanjang kehidupan yang telah pria itu jalani, dapat di pastikan lelaki itu tidak akan sampai menyadari kehadiran seseorang di kamarnya yang masih dalam keadaan remang remang. Cahaya lampu hanya berasal dari pantulan lampu taman di luar jendela yang tidak lebih hanya keremangan.
Yunho sendiri sadar nyawanya dihargai sama dengan harga nyawa seorang Presiden negara bagi bembunuh bayaran. Serta merta di hargai pangkat tinggi bagi mereka para polisi yang mampu menangkap dirinya hidup atau mati.
Tentunya tidak mudah menyentuh Jung Yunho karena lelaki itu memiliki banyaknya pengawal ahli dan mampu melindungi diri lebih hebat dari seorang pemimpin Yakuza.
Dalam kegelapan kamar, sosok yang tidak lebih tinggi dari tubuh Yunho itu menerjang maju saat Yunho berbalik secepat yang ia bisa. Hasil yang ia dapat dari latihan setiap harinya hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari satu detik dalam satu kali putaran.
Namun, tetap saja sesuatu yang dingin mampu merobek jas serta kemeja dan terasa menembus kulit pada bagian sisi perut Yunho.
"Kau harus mati." Kata itu dibisikan dengan nada dingin penuh dendam tepat di bawah dagu Yunho. Pria itu tidak sedikitpun mirip seperti pembunuh bayaran pada umumnya. Tinggi pria itu hanya di bawah hidung Yunho yang memang memiliki tubuh lebih tinggi di atas rata-rata penduduk Korea.
Motif balas dendam ia kira.
Yang tentu saja tidak membuat Jung Yunho terkejut karena hampir semua musuh musuhnya yang tak terhitung jumlahnya itu akan melakukan hal yang sama, jika mereka mampu mengirim seorang Jung Yunho pada pintu kematian, tidak peduli apa pun caranya.Menunduk, Yunho membalas kata itu dengan sama kasarnya. "Sangat disayangkan, kau masih terlalu muda sepuluh tahun untuk menjadi seorang pembunuh bayaran dan mampu melakukan hal tersebut." Jemari Yunho mencengeram erat pergelangan tangan penyusup yang masih menggenggam erat belati tersebut sebelum memutar lengan lawan sampai tubuh pria itu mendarat di atas karpet lantai. Lututnya menekan punggung seseorang itu dengan kuat sampai terdengar teriakan penuh kesakitan lawan.
Mengabaikan darah mengalir dari luka di perut, Yunho memperhatikan bayangan gelap seseorang yang berniat membunuhnya dengan seksama, mata seseorang itu menyipit, seiring tekanan yang ia berikan pada punggungnya. Separuh wajah pria itu semakin jelas dengan adanya sinar yang menyusup melalui jendela kaca.
Meskipun samar, Yunho mampu mengenali seragam penyusup itu memakai seragam pelayan White Hause. Tidak heran, siapapun dia berhasil memasuki kamar utama White Hause tanpa di curigai pengawal yang berjaga di luar.
Suara gaduh terdengar dari lorong menuju kamar utama Mansion. Sedetik berikutnya pintu terbuka dan masuklah segerombolan pengawal berseragam memenuhi hampir sepertiga kamar utama pemimpin mereka.
Kamar berubah terang ketika bola lambu menyebarkan cahaya kepenjuru ruangan. Yunho bangkit untuk membalik tubuh lelaki yang di hempaskanya itu. Noda darah mengotori karpet mahal dan serta tubuh keduanya. Darah Jung Yunho.
"Mr. Jung, Anda terluka." Kim Jung Kook, kepala pelayan White Hause segera memerintahkan pelayan lain menghubungi dokter pribadi keluarga Jung.
"Berhenti disana, Jung Kook." Perintah tegas itu tak terbantahkan. "Aku penasaran bagaimana pemuda ini bisa masuk ke kamarku tanpa ada seorang pun di antara kalian yang mencurigai penyusup ini masuk ke rumah dan kau..." Mata musang Yunho memperhatikan Jong Kook yang tak lebih tinggi dari Yunho, tajam. "Tentunya memiliki alasan mengapa membiarkannya bekerja di sini."
Jong Kook memang memiliki tubuh lebih berotot layaknya petarung handal. Tapi tetap saja pertanyaan itu membuat pria itu sedikit kehilangan wajah dingin yang selalu di perlihatkan olehnya kepada semua orang. "Saya minta maaf atas keteledoran saya dalam hal ini Mr. Jung. Saya akan menjelaskan kenapa saya memperkejakan Kim Jaejoong." Mata pria itu melirik diam-diam kearah Jaejoong yang mencoba memberontak ingin lepas dari pengawal yang menahannya.
Yunho mencengkeram rambut hitam kelam lelaki muda itu untuk membuatnya mendongak, menatap dirinya. "Siapa kau? Siapa yang mengirimmu kesini?"
Tidak ada jawaban. Lelaki itu memalingkan wajah seakan enggan mengakui kekalahannya setelah percobaan pembunuhan yang mungkin sudah sangat lama lelaki itu rencanakan namun gagal dalam hitungan kurang dari dua menit. "Kau telah masuk kedalam sarang Singa, kau tahu?"
Menarik sapu tangan yang di gunakan lelaki itu untuk menutupi separuh dari wajahnya, Yunho mendapati wajah cantik dengan kulit seputih salju di sana.
Mata musang Yunho mengerjap lalu mundur selangkah untuk memperhatikan lelaki itu lebih cermat. "Kau perempuan?" Gumamnya ragu.
Yunho mengulurkan tangan dan merasakan dada rata yang memang lebih berisi di bawah telapak tanganya sendiri pada dada bidang sosok yang ia akui indah itu untuk meyakinkan diri.
Orang buta sekalipun akan tahu jika Jaejoong adalah laki-laki dengan sekali sentuh pada otot di bawah seragam pelayan yang di kenakannya. Hanya saja pria itu terlalu cantik untuk ukuran seorang laki-laki, terlebih seorang pembunuh bayaran.
"Kau harus di obati Yunho." Go Ahra, atau tepatnya Istri dari Jung Yunho masuk ke kamar suaminya dengan wajah cemas. Wanita itu sedang berada di kamar saat mendengar suara gaduh para pengawal berlari menyusuri lorong mengarah ke kamar suaminya.
"Kau terluka, biarkan yang lain membawa pemuda itu keluar. Kau harus di obati."
Dengan sikap tenang seperti biasa, Ahra tidak merasa terganggu atau ngeri melihat adanya noda darah pada tubuh suaminya. Tetapi wanita itu tidak mampu menutupi kekhawatiran dalam suaranya sendiri saat berkata atau tepatnya memerintah Yunho dengan tegas.
Inilah tanggungan sebagai istri pemimpin mafia, wanita berumur tiga puluh tiga tahun itu harus terbiasa dengan darah maupun luka di tubuh suaminya sewatu waktu pria itu kembali dari perjalanan bisnisnya yang penuh bahaya. Hanya saja kali ini tidak terduga, bahwa pembunuhan itu terjadi di mansion Jung sendiri, ironisnya di kamar pribadi Jung Yunho.
"Dokter Park akan segera datang sepuluh menit lagi. Dan dia menyuruhku untuk membersihkan lukamu terlebih dahulu." Sedikitpun Yunho tidak berniat membantah dengan keinginan sang istri.
Lelaki yang masih tergeletak di atas lantai itu mendengus. "Kau seperti kerbau jika menurut begitu saja dengan perintah istrimu Jung Yunho."
Salah satu pengawal Yunho menendang pisau yang di gunakan lelaki itu untuk melukai Boss mereka beberapa saat lalu, kala tangan Lelaki itu diam-diam berusaha meraihnya. Dua pengawal maju untuk menyeret Penyusup itu keluar.
"Bawa dia keruang bawah tanah, aku ingin berbicara dengannya setelah Dokter memeriksa lukaku. Awasi dia." Telapak tangan Yunho menekan luka pada bagian kiri perutnya lebih erat untuk menahan darah keluar lebih banyak. Ini hanya luka kecil, dirinya bahkan pernah memiliki luka lebih parah dari ini. Kata-kata itu ia bisikkan pada diri sendiri untuk menenangkan debaran jantungnya yang entah kenapa melaju lebih cepat.
Kim Jaejoong.
Adakah hubungan dengan pria bernama Kim Youngwoon?Pria yang ia bunuh sebelas tahun lalu karena amarah masa muda yang membutakan dirinya setelah ia kehilangan ayah dan kakak di hari yang sama.
~TBC~
Versi rombak(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Eyes
RomanceYUNHO & JAEJOONG Yaoi. Mr. Wolves, julukan untuk pria tampan bernama Jung Yunho. Pria pebisnis yang memiliki sifat yang hampir menyerupai wolves si pemangsa berdarah dingin. Kim Jaejoong ingin balas dendam kepada seorang pria yang telah menghancurk...