5

700 38 2
                                    

Pada saat itu juga Polisi langsung mendatangi kamar kostnya..

"Hmm.. Tak ada apa-apa ya? Kamarnya hanya ini?"
"Iya Pak."
"Kapan terakhir anda bertemu dengan Kashiwada?"
"Sekitar 2 minggu yang lalu, aku bertemu dengannya sekali."
"Bagaimana orangnya?"
"Pendiam dan terlihat dewasa."
"Pernah ada masalah?"
"Tidak, dia juga memakai kamarnya dengan baik dan selalu membayar tepat waktu."

Pak koisa masih mencurigai pernyataan yang berikan oleh Ibu kost Kashiwada..

"Hmm.. Ada yang aneh?"
"Seperti apa, Pak?"
"Seperti apa, ya?"
"Pak Polisi, kenyataan itu bukan apa yang terlihat oleh mata saja." Fuhh Ibu Kost menghembuskan nafasnya.
"Eum ya, Anda benar. Boleh saya di sini sebentar lagi?"
"Silahkan, saya akan keluar."

Setelah Ibu Kost Kashiwada keluar, giliran Nakamaru menghampiri Pak Koisa.

"Pak, sepertinya "Kashiwada" adalah namanya di internet. Apa yang dia lakukan?"
"Dia seniman ya? Brush artist di internet."
"Orangnya cukup berkharisma Pak, Fans situsnya lumayan banyak karena karyanya terjual."
"...Apa itu? Setengahnyapun aku tak mengerti." Balas Pak Koisa seraya melihat lihat kamar Kashiwada
"Dia seorang illustrator terkenal di internet. Tapi, beberapa waktu yang lalu semuanya hangus."
"Kenapa? Ada kebakaran?"
"Bukan Pak, di internet dia dituduh macam-macam lalu mulai dikritik oleh artist lain. Dari soal plagiat sampai hal-hal baru lainnya, sepertinya dia dipojokkan habis-habisan. Karena masalah tersebut, sosoknya di internet menghilang, setelah itu ada video live stream bunuh diri itu.."
"Live streamnya disiarkan dari sini?"
"Ya mungkin.."

Ketika Pak Koisa sedang sibuk memeriksa ruangan-ruangan yang ada di kamar Kashiwada, tiba-tiba Pak Koisa dikejutkan oleh Nakamaru yang berteriak..

"Hahh!!!! Pak, pak! Ternyata kasus kematian beruntun ini memang gara-gara video kutukan yang disebarkan oleh kashiwada di internet."
"Nakamaru!! Tak ada yang namanya kutukan!"
"Hmm kamu dangkal sekali! Kashiwada masih hidup! Mayatnya saja tida ada" Timpal Pak Koisa
"Oh begitu ya.."
"Tapi, aku tak mengerti apa maunya?"

Maaf kalo ceritanya monoton, atau mungkin katanya gak sesuai, penerapan tanda baca yang salah, dan semuanya. Maklum Penulis amatiran, jangan lupa vote ya!!! :) ceritanya masih lanjutt....

SADAKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang