Saat ini, aku sedang menaiki kereta yang akan membawaku ke kampung halamanku, Yogjakarta. Di depanku, duduk seorang ibu dan anak yang sedang menikmati telur rebus yang mereka bawa. Mataku bertemu dengan mata anak kecil itu. Ya, anak kecil yang sedang meminta ibunya mengupaskan telur untuknya. Tiba - tiba ia datang padaku dan menawarkannya padaku. Melihat senyumnya yang tulus dan mulut yang berlepotan dengan saus membuatku tersenyum dan menerima pemberiannya. Ketika anak itu sudah menjauh kembali ke pelukan ibunya, aku memandang ke luar jendela. Kembali mengingat memori yang tertanam jelas di kepalaku.
Ingatanku penuh dengan dirinya, laki-laki yang dulu pernah mengambil hatiku. Laki-laki yang memenuhi tahun terakhirku di SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Heart
Teen FictionAwalnya, kukira kamu dan aku hanya kebetulan bertemu dan tidak akan berefek apa-apa pada kehidupan masing-masing. Kamu adalah kamu. Dan aku adalah aku. Tak pernah kucoba untuk membayangkan kata "kita".