- part 5 -

47 0 0
                                    

Drrrt !!
Aulia langsung menoleh ke arah sumber suara ternyata itu hanya getaran ponsel pertanda pesan masuk. Aulia menghembuskan nafasnya lega. Ia pun meraih cangkir dan mengisinya dengan air panas dari dispenser. Namun seseorang menarik tangannya. Seketika air panas tersebut tumpah ke perut dan punggung tangan kanannya. Ia kaget dan melempar cangkir itu jauh jauh.
"Awww Panas panas.. "Kata aulia sambil mengibas ngibas seragambnya di bagian perut. Tiba tiba seseorang menarik tangannya ke wastafel dan mengguyur tangan kanan nya yang terkena air panas dengan air dingin. Ia juga menampung air ditangannya dan mengguyurkannya ke perut aulia.
"Astaga auliaa.." Kata dika panik. Dika melihat aulia sudah menangis tanpa suara dan menatap dika dibalik kacamatahitamnya. Dika buru buru menggendong aulia dan membawanya ke kamar aulia. Jantung aulia seketika berdegup kencang. Dika membaringkan aulia dan mencari kotak obat. Setelah mendapatkannya ia hendak melepaskan kancing kemeja aulia dari bawah namun aulia menahannya.
"Aihh jangan .. pediss "Kata aulia merengek.
"Bentar ya.. kita taruh obat dulu baru nanti selesai ya "Kata dika sambil membuka baju bagian perut aulia.
Jantung aulia berdegup kencang seperti mau pecah, dadanya naik turun dan wajahnya terasa panas. Ia pun menarik bantal gulingnya dan menutupi wajahnya. Meskipun ia merasakan pedih namun rasanya rasa pedih itu tidak terasa akibat degup jantungnya yang kecang. Dika membuka kotak obat dan mengambil sebuah salep. Ia menaruhnya di ujung jari lalu mengoles oleskannya pada perut aulia.
"Selesai " Kata dika. Dika pun menutup perut aulia kembali dan juga salep yang ia gunakan lalu menaruhnya kembali pada kotak obat. Ia pun membuka kacamata yang masih dipakai aulia. Mata aulia terlihat sembab.
"Lu nangis ? "Tanya dika.
"Iya lah panas tau ga si "Kata aulia sambil menghapus sisa air matanya.
"Maaf ya.. "Kata dika menyesal sambil mengelus kepala aulia.
"Tapi lagian lu ngapain si pake acara make make kaca mata item padahal mau ke sekolah ? "Kata dika.
"Yah gua ga itu aja .. "Kata aulia.
"Itu apaan ? Lu ngomong gantung gantung "Tanya dika bingung tentang apa yang dimaksudkan aulia.
"Ahh apapun itu, kok lu jadi marahin guee "Kata aulia mengalihkan pembicaraan.
"Y-ya maaf deh "Kata dika.
"Bentar.. "Kata aulia langsung duduk mendadak. Ia pun meringis karna hal itu.
"Pelan pelann "Kata dika khawatir.
"Ngga .. gapapa.. "Kata aulia. Ia pun melihat ke arah jam.
"Ka.. lu harus sekolahh "Kata aulia lalu berdiri. Ia kembali meringis karna merasakan sakit di perutnya.
"Ya jangan gerak gerak duluu "Kata dika. Tanpa menjawab aulia mengambil tas dika yang ada di bawah samping tempat tidur aulia yang dika letakkan.
"Ayo ayo .. ntar lu telat.."Kata aulia sambil menarik tangan dika namun dika diam saja.
"Kenapa ? "Tanya aulia.
"Trus lu gimana ? "Tanya dika.
"Ya gua ga sekolah .. gua di rumah ajah "Kata aulia.
"Lu mau sendirian di rumah? Gua gamau berangkat kalo lu ga ikut.. "Kata dika.
"Gua bisa kok sendiri.. yaudah kalo gitu gua ikut .. "Kata aulia sambil turun ke bawah.
"Ya.. lu ga bisa sekolah.. gua tau itu pasti masih pedih banget "Kata dika.
"Trus lu mau absen ? Ga sekolah gitu ? "Tanya aulia.
"Yahh bisa kali istirahat sekali sekali "Kata dika sambil meletakkan tasnya dan menjatuhkan tubuhnya di kasur aulia.
"Beneran ? Ntar nilai lu ? "Tanya aulia.
Triiiiittt triiiiitt
Ponsel dika berbunyi. Ia pun melihat nama seseorang tertera di ponselnya dan ia pun tersenyum.
"Bentar ya.. dari papa" Kata dika lalu menjawab teleponnya.
'Halo paaa'
'Aah dika.. maaf ya kemaren papa gabisa telepon.. ada kerjaan penting di kantor'
'Iya pa.. gapapa '
'Kamu dimana ? Tumben kok kelas kamu ga ribut ? Biasanya juga ribut .. '
'Aku lagi ga disekolah pa.. '
'Loh .. jam segini kok belum berangkat ? Kamu ntar telat loh '
'Dika ga sekolah pa.. dika di rumahnya lia '
'Loh ? Ngapain masi di rumah aulia trus ga sekolah ?'
'Ini pa.. dika tadi ga sengaja numpahin air panas ke aulia.. air panasnya kena ke tangan ama perut aulia.. jadi dika gabisa sekolah karna tanggung jawab nemenin aulia.. '
'Aduuhh kamu gimana sii ? mana coba aulianya papa mau ngomong'
Dika pun memberikan ponsel pada aulia.
'Halo om '
'Auliaaaa astagaa kamu gapapa sayang ? '
'Aku gapapa om '
'Emang dasar si dika nih .. liat aja om ketok ntar dia kalo om balik'
'Ahahha ga usah om.. gapapa luka kecil doang kok.. dianya ajah yang lebay '
'Kalo dia sampe kaya gitu pasti itu karna luka kamu besar.. maafin dika ya.. om minta maaf atas nama dika '
'Gapapa kok om ya ampunn omm jangan gitu ah '
'Yauda yang penting kamu gapapa.. bisa tolong kasih handphonenya sama dika ? Om mau ngomong lagi ama dia '
'Iya om '
Aulia kembali memberikannya pada dika.
'Dika.. '
'Iya pa.. '
'Speakerin ini telepon '
'Iya pa.. '
Dika pun menekan tombol speaker pada touchscreennya.
'Jaga aulia baik baik.. kamu turutin semua kemauannya .. '
'Apa ?? Kemauannya??' (Dika kaget)
'Iya semua nyaa ' (aulia tersenyum senang)
'Aduh om.. jangan gitu dong.. kasian dika nya '(aulia pura pura segan)
'Jangan pura pura segen deh lo.. seneng kan lo ?' (Dika menjitak kepala aulia.
'Om.. dika jitak kepala aku ' (aulia mengadu)
'Dika.. kamu juga ga boleh buat dia nginjak lantai.. sampe dia bisa masuk sekolah '
'Hah ? Sampe dia bisa masuk sekolah ? ' (dika bingung)
'Wahahahahah om makasii ' (aulia terbahak)
'Pa tapi pa.. '
'Gada tapi tapi ' (papa dika menyela)
'Pa jangan pa '
'Ya.. selamat bersenang senang .. kalo dia gamau, bilang ke om.. entar om potong uang jajannya .. dahh '
Tuutt
"Pa .. pa.. paaaaa!! 'Teriak dika kesal.
"Ahahahahhaa "Tawa aulia memenuhi kamarnya.
"Lu ketawa ? Ha ? "Kata dika lalu menggelitik aulia,
"Aduh dika dika ahhahah aduh ahahhaha perut gua sakitt "Kata aulia tertawa sambil meringis dan menunduk.
"Aduh maaf maaf sakit ya ? "Kata dika mengelua kepala aulia.
"Ngga gapapa kok "Kata aulia.
"Bener ? "Tanya dika .
"Iya jelek "Kata aulia sambil memeletkan lidah. Mereka pun tertawa.
"Trus ? Kita mau ngapain ? "Tanya dika.
"Hmm ngapain ya ? "Tanya aulia pada dirinya sendiri.
"Ganti baju " seru aulia
"G-ganti baju ? w-woii"Kata dika kaget.

TBC..

Love or hate ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang