chapter 2

2K 106 4
                                    

Hey.. Hey.. I'm comeback :p
Thank's buat yang udah kasih vote dan comment, maaf bila cerita nya masih belum jelas dan sedikit membosankan... Ahh,, kaya ada yang baca aja!! Haha.. Ok deh cukup ngoceh nya..

Happy reading Tiaom Lovers :*






Hari yang di nanti pun tiba. Yahh!! Hari ini adalah pertama kalinya untuk Tina menjalani prosesi syutting.

"Kau siap tampan? "..ucap Mario menggoda Tina sambil membuka pintu mobil sebelah kiri.

"Lebay" jawab Tina singkat dengan tangan melayang memukul kepala mario.
'pluuuk'

"wohooo.. Sahabat kita akhirnya jadi selebriti" Teriak Tao sambil bersuffel dance. Kali ini Tina menangkis kaki Tao yang tengah asyik nge-dance hingga terjatuh.. 'Bruukk'

"Kalian berlebihan" ..ucap Tina lalu berjalan meninggalkan mereka. Tao dan Mario mengikuti Tina sambil mengusap bagian tubuh yang terkena pukulan Tina.

"Tina,p'nay memanggil mu.. Kau temui lah dia di ruangannya"..ucap Astrada menghampiri.
Tina,Tao,dan Mario pun berjalan menuju ruangan sang sutradara.

"Sawade kha" ucap Tina sopan di ikuti mario dan tao juga.

P'nay menatap dingin Tina dengan tangan menyilang di dada.
"Kau!! Terlambat 5 menit!! " ucap p'nay datar.

"Maaf bu sutradara, jalanan macet"..jawab Tina tertunduk.

"Ibu.. Ibu.. Kapan aku menikah dengan ayahmu!! Hah?!" ..ucap p'nay kembali ketus sambil memukul kepala Tina dengan segulungan kertas di tangannya. Tidak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar sehingga membuat ke 4 orang di dalam ruangan menoleh.

"Sawade kha phi" sapa seorang gadis dengan begitu lembut dan senyuman manis mengembang di bibir mungilnya.

"Oohh.. Masuklah Aom "..ucap p'nay mempersilahkan masuk.
Tina, Tao dan Mario masih terdiam melihat seorang gadis yang di panggil Aom oleh si sutradara.

"Aom, kau datang tepat waktu..perkenalkan ini Tina lawan mainmu"..ucap p'nay kembali seraya memperkenalkan Tina dan Aom.

Tao dan Mario tertegun dengan mulut sedikit terbuka dan mata melotot. Sedangkan Tina menelan ludah berkali kali dengan mata tanpa berkedip.

"Nah.. Tina, Aom sushar akan menjadi lawan mainmu di film ini"..p'nay kembali memperkenalkan sambil menepuk pundak Tina, menyadarkannya dari lamunan sesaatnya.

"Sss-sawade kha"..sapa Tina terbata,lalu di balas senyuman oleh Aom.

'DEG!! '...
"O MY GOD, kenapa detak jantungku makin berpacu saat dia tersenyum seperti itu padaku" batin Tina.

"Sudah cukup perkenalan nya, mari mulai kerja"..p'nay menengahi, namun mata sang sutradara kini tertuju pada kedua pemuda di belakang Tina yang masih dalam keadaan mata melotot tak berkedip dan mulut sedikit terbuka,memandang seorang Aom Sushar.

"Hey.. Siapa kalian?!! "..gulungan kertas tebal melayang tepat di ubun-ubun Tao dan Mario sehingga membuat kesadaran mereka kembali.

"Aduuhh"..rintih Tao dan Mario bersamaan.

"Keluuuuaaarrr kalian!! SEKARANG!!!"..Teriak p'nay lantang.Mereka pun berlari ketakutan sampai-sampai menabrak meja di ruangan tersebut, dan membuat Aom tertawa melihat tingkah 2 pemuda itu. Sedangkan Tina hanya diam memandang Aom yang sedang menertawakan kedua sahabatnya.

*****

Saat break syutting, Tao dan Mario menghampiri Tina yang terduduk sambil membaca dan menghafal bait perbait script di tangannya. Tao lalu memijat pundak Tina sedangkan Mario membawa makanan dan Air mineral untuk Tina.

"Kau lelah? Ini minumlah"..Mario menyodorkan sebotol air minum pada Tina.

"Sudahlah, tidak usah berlebihan!! Aku tau kalian ada maksud lain"..jawab Tina datar.
Tao dan Mario berjongkok di depan Tina sambil nyengir kuda.

"Sobatku yang tampan, tolong sampaikan pada lawan mainmu aku ingin selfie dan meminta tanda tangannya.. Please!! " ucap Tao polos.

Mario pun ikut memohon sambil manggut manggut. "kau sungguh beruntung Tina, bisa bermain satu film bahkan bisa berdekatan dengan artis populer seperti dia"..Mario berkata dengan memanyunkan bibirnya.

"Isshhh.. Sejak kapan kalian jadi lenjeh seperti ini? Menggelikan!! " jawab Tina ketus.

"Ayolah tampan, bantu kami yah..kau tau kan kami mengidolakannya?? Ayolah.. " ucap Tao kembali sambil memijat kaki kanan Tina dan Mario memijat kaki kanannya.

"Lepaskan!! Semua orang akan berpikiran yang tidak-tidak nanti kepadaku..baiklah akan ku usahakan" jawab Tina kemudian.

"Yeeyyy"..Teriak Tao dan Mario bersamaan sambil ber-tosh ria.

"Baiklah tampan, aku dan tao ada kelas siang ini.. Nanti malam aku jemput. Bye,mmuuachh" ucap Mario genit.

Tina tersenyum sambil menggelengkan kepalanya,merasa heran karena mendapat kedua sahabat yang terkadang bertingkah konyol padanya.

****

#pukul 21.00

Proses syutting selesai, Tina sudah menunggu kedua sahabatnya di parkiran yang berjanji akan menjemputnya.

"isshhh.. Kemana kedua anak bodoh itu?! Kenapa mereka lama sekali? Ponselnya mati semua lagi.Tao,Mario..awas kalian"..dengus Tina sambil mengepalkan tangannya.
Tak lama,tina melihat Aom berjalan menuju mobil sambil memainkan ponselnya, namun dari arah belakang sebuah sepeda motor melaju kencang dan terlihat oleng.

"Awaaass"..Teriak Tina berlari lalu menarik tangan Aom dan membuat tubuh mereka ambruk ke tepi jalanan.

"Aww"..pekik Tina kesakitan

"Tina? "..ucap Aom terkejut dengan mata membulat dan degupan jantung yang tak beraturan melihat Tina berada di bawah tubuhnya. Sejanak mata mereka bertemu dan saling menatap intens.

"Nona Aom, tolong bangunlah.. tubuhmu berat"..ucap Tina memecahkan keheningan sesaat dan menyudahi tatapan intens dari Aom.
Aom pun bergegas beranjak dengan wajah sedikit memerah karena ucapan Tina.

"Kau, tidak apa apa Tina? "..tanya Aom cemas.

"Tidak, aku baik baik saja"..jawab Tina sedikit meringis di ujung kalimat terakhir karena menahan perih sikutnya.

"sikutmu berdarah"..ucap Aom panik. Ia pun menarik tangan tina menuju mobilnya, Tina hanya diam dan mengikuti Aom dari belakang.

"Masuklah.. Aku akan mengobati lukamu" ucap Aom membuka pintu mobil sebelah kiri.

"Tidak perlu repot, ini hanya luka kecil.. Aku akan obati sendiri"..tolak Tina,
Aom tak menghiraukan ucapan Tina, ia mendorong tubuh Tina sedikit memaksa nya untk masuk ke dalam mobil.

"apakah sakit? "ucap Aom pada saat mengoles cream untuk mengobati luka luar. Tina tidak menjawab, matanya tengah di sibukan memandang bidadari tanpa sayap di hadapannya.

"Tina,apakah ini sakit? "..ucap Aom kembali lalu mendongakkan wajahnya untuk menatap Tina. Lagi lagi mata mereka bertemu dan saling menatap intens. Tidak tau kenapa, waktu terasa berhenti sejenak bagi Tina Aom.

"Aw.. Ahh,, perih"..rintih Tina saat tangan Aom tidak sengaja menekan luka di sikut Tina.

"ma-maaf"..jawab Aom gugup dan kembali fokus pada luka Tina.

"Selesai.. Emm, dimana rumahmu? Aku akan mengantarkan kau pulang"..tanya Aom sambil membereskan kotak p3k miliknya.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri.. Terima kasih sudah mengobati luka ku"..jawab Tina menolak dan hampir turun dari mobil, namun dengan cepat Aom menarik tangan Tina untuk diam di tempat dan kembali menutup pintu mobilnya. Jarak antara Tina dan aom sangat dekat, mereka pun bisa merasakan hembusan nafas masing masing.

"Aku antar kau pulang"..ucap Aom lembut dengan senyum khas dari bibirnya dan membuat Tina seolah tersihir lalu di jawab dengan sebuah anggukan yang lemah dari Tina. Aom kembali menarik tubuhnya dan kembali ke posisi kemudi, kemudian langsung melajukan mobilnya meninggalkan area tersebut.

To be continue...

Maaf bila masih banyak typo bertebaran.. Berilah vote dan comentnya, terima kasih :D

#Always Love You#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang