16. Radio

1.1K 54 2
                                    

Baca cerita aku yang lain yaa

*****

Waktu berjalan begitu cepat, sampai gak kerasa udah mau deket UN. Tentu aja bukan gue yang melaksanakan, tapi si dia yang bakal UN. Sebenernya gue merasa yaa agak sedikit terbantu karena gue udah membulatkan niat untuk move on.

Reza yang lagi sibuk ternyata membuat Arga semakin gencar gangguin hidup gue. Liat aja sekarang dia lagi berdiri depan kelas gue dengan santainya dengan sekali-sekali melirik kedalam kelas, dan Hari temen sekelas gue makin ikut-ikutan dengan manggil nama gue terus.

"Alin ada yang cariin !"

Lagi-lagi Hari teriak, akhirnya gue ngajak Olla ke kantin supaya bisa menghindar dari Arga yang kurang kerjaan itu. Oh iyaa gue juga udah siapin permen karet biar pikiran gue bisa lebih berfokus pada permen karet dari pada sama kelakuan Arga yang rese.

*****

Seperti dugaan, tadi di depan kelas Arga merhatiin gue dan ngajak ngobrol. Bahan obrolannya sih biasa aja kaya besok ikut eskul gak? Sms gue gak pernah dibales kenapa? Dan bla bla blaa

Gue gak jawab satu pun pertanyaan dari dia dan malah berjalan melewatinya bareng Olla yang sedari tadi cekikikan kaya nenek lampir.

"Udah kali ketawanya, gak pegel?" Sindir gue.

"Haha abis lucu sih, dia nanya banyak sama lo enggak dijawab dan malah ngeloyor aja kesini. Sombong banget lo" Ucapnya.

Bodo ah kalo dibilang gue sombong gara-gara kelakuan di delan kelas tadi sama anak-anak atau Olla, yang jelas gue gak suka aja diganggu.

"Lo mau jajan apa?" Tanya gue mencoba mengalihkan.

"Ciee yang mengalihkan pembicaraan." Ucap Olla seraya mencolek pipi gue.

Yaelah lama-lama rese juga Olla, udah tau bete pake di colek-colek. Gue tinggalin baru tau rasa tuh anak.

Gue pun menepuk bahu Olla keras, sengaja sebenarnya hehe. "Gue duluan ya ! Gue laper, cape dengerin ocehan lo."

Gue langsung meluncur dengan gaya jalan cepat, soalnya kalo gue lari takut nabrak orang dan bahaya juga kan. Lagian, karena senin mau UN kantin jam segini jadi rame. Padahal biasanya sepi, ya ini pasti gara-gara hari bebas sebelum UN. Sekolah gue emang kaya gitu dari dulu selalu menyediakan satu hari buat gak ada jadwal dan bebas tapi tetep masuk.

"Alin tunggu !"

Suara dia lagi. Olla lagi. Pasti dia mau godain gue lagi. Akhirnya gue membalikan badan ke arah sumber suara, kini Olla tengah setengah berlari menuju posisi gue sekarang sambil melambaikan tangan kanannya. "Tungguin." Ucapnya.

Gue menggaguk sebagai jawaban, dan gue bisa melihat sedikit senyum dari sudut bibirnya. Ya walaupun dia menyebalkan tapi Olla adalah sahabat yang cukup menyenangkan.

*****

Kebiasaan setiap malem kalo lagi sendirian gak ada kerjaan gue dengerin radio dikamar sambil tiduran dan lumayan bisa meredakan stres.

Lyin' here with you so close to me

It's hard to fight these feelings when it feels so hard to breathe

Caught up in this moment
Caught up in your smile

I've never opened up to anyone

So hard to hold back when I'm holding you in my arms

We don't need to rush this
Let's just take it slow

Just a kiss on your lips in the moonlight

Just a touch of the fire burning so bright

No I don't want to mess this thing up

I don't want to push too far

Just a shot in the dark that you just might

Be the one I've been waiting for my whole life

So baby I'm alright, with just a kiss goodnight

Kenapa harus just a kiss coba, ini radio bikin gue galau aja, kalo gini kan jadi inget dia lagi.

I know that if we give this a little time

It'll only bring us closer to the love we wanna find

It's never felt so real, no it's never felt so right

Ahh kan jadi pengen nangis, lebaynya kan jadi keluar. Lagunya nyebelin banget.

Just a kiss on your lips in the moonlight

Just a touch of the fire burning so bright

No I don't want to mess this thing up
I don't want to push too far

Just a shot in the dark that you just might

Be the one I've been waiting for my whole life

So baby I'm alright, with just a kiss goodnight

No I don't want to say goodnight
I know it's time to leave, but you'll be in my.....

"Cukup lagunya. Cukup radionya." Kata gue sambil mematikan radio di hp.

Semakin di ingat dan semakin gue mamaksakan untuk melupakan dia ternyata gak enak dan semakin sulit melupakan.

Walaupun sebentar lagi dia mau pergi, tapi ya kan banyak kenangan selama ini. Kenangan yang gue buat sendiri tentunya.

Gue nyesel kenapa gue terlalu membawa banyak perasaan dalam hal ini, padahal gue cuma penggemar rahasia dia. Dan coba karena kebodohan gue sendiri gue jadi galau.

"Alin bodoh!"

*****

Tiba-tiba lagi dapet inspirasi mangkanya update cepet hehe.

Jangan lupa comment dan votenya ya :)

Secret Admirer ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang