Gue punya sahabat tapi dia ade kelas gue dan kita seumuran. Kenapa kita seumuran? Soalnya ibu gue dulu mempercepat gue sekolah, sekita umur 5 tahun gue udah sd hehe.
Sahabat gue namanya Andien. Gue sama Andien udh temenan setahunan ini dan kita klop dalam berbagai hal. Sampe masalah cowo aja kita klop atau ralat sama.
****
Suatu saat kita lagi pulang sekolah bareng terus dia nanya sama gue. " Al, masa kaka kelas ada yang ganteng tau."
"Siapa?" tanya gue.
Dia langsung berhenti dan mandang gue. "Itu loh dia kelas 9 terus putih tinggi suka pake jaket. Kapan-kapan gue kasih tau lo deh."
"Putih terus tinggi dan berjaket mah banyak kali." Ucap gue tenang.
"Tapi dia beda tau, nanti kalo lo liat pasti lo suka dia deh. Tapi inget yaa dia itu punya gue." Ancam Andien seraya menaruh telunjuk nya di depan muka gue.
Apaan sih nih anak. Gue kan udah punya juga.
"Iya bawel, lagian gue juga udah punya gebetan. Kaka kelas juga dan gak kalah sama punya lo."
"Dihh temen macem apa lo gak cerita ke gue. Cerita gak!" kata Andien sambil mengguncang tubuh gue.
"Andien apaan sih lo sakit bahu gue lo pegang kenceng-kenceng sambil di goncangin lagi." Rintih gue.
Andien cuma nyengir kuda. " Maaf. Yaudah kita jalan lagi yuk. Ntar keburu sore."
"Maaf diterima." Kata gue girang. "Yaudah ayoo nanti gue cerita nya waktu kita maen aja. Gimana kalo nanti malem?."
"Oke deh, lo samper gue ya."
"Kebiasaan banget deh minta jemput mulu, doi gak jemput?"
"Doi aku jemput nya di alam mimpi." Jawab Andien dengan penuh percaya diri.
"Iuwhhh deh."
"Hehe."
*****
Keesokan harinyaa gue ngeliat si Andien lari ke arah kelas gue dengan sangat tergesa-gesa.
"Alin!!" Teriak Andien dengan hebohnya.
"Apaan sih lo? Jangan kaya orang gila deh teriak-teriak
"Gue mau, gue mau ka - kasih tau." Ucapnya dengan nafas yang pendek-pendek.
"Kasih tau apaan? Si doi?" Tanya gue spontan.
Andien cuma mengangguk. Jawaban nya berarti iya.
"Yang mana dia?"
Bukannya menjawab, Andien malah narik tangan gue ke arah gerbang sekolah. " Yang itu Lin."
Gue masih celingak-celinguk. "Yang mana?"
Tiba-tiba kepala gue di putar sembilan puluh derajata ke arah kanan. " Yang itu, yang pake jaket hitam."
Jaket hitam? Yang pake jaket hitam kan kak Reza. Eh kak Adi deh. Eh Reza apa Adi yaa. Aduhh gue pusing.
"Kok lo diem?" Tanya Andien dan reflek pikiran gue buyar.
"Ohh gak apa-apa. Pulang yuk." Ajak gue.
"Yaudah deh."
Masa si Andien suka juga sama dia. Masa temen gue saingan gue sih. Masa dunia ini sempit banget kaya daun kelor. Ahh pusing gue!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ✔
Teen FictionHighest Rank #4 di Penggemar Rahasia Pernah jatuh cinta? pernah mencintai dari jauh? pernah menjadi seorang stalker dan pengagum rahasia? jika pernah berarti lo sama kaya gue. Nama gue Mutia Alindia. Gue adalah seorang secret admirer dari seorang c...