White - 19

2K 227 21
                                    

"I want to protect you. Can I?"

***

Pukul 9 pagi, para pelayan Café Anteiku sedang bersih-bersih sebelum membuka Café. Setelah itu, mereka berkumpul karena Yoshimura berkata ada yang ingin ia bicarakan.

Yoshimura menatap semua karyawannya yang berkumpul di Ruangan Staf. Semua orang yang ada di situ sepertinya tahu, apa yang akan yoshimura bicarakan.

"Semua sudah di sini, tenchou (Manajer)." Ujar irimi. Yoshimura mengangguk lalu ia berjalan dan duduk di sofa untuk sendiri.

"Aku ingin mengatakan, minggu ini akan menjadi minggu terakhir Café ini." ujar yoshimura. Semua yang ada di situ hanya diam, mendengarkan. Touka menautkan kedua tangannya, gadis itu menundukkan wajahnya.

"Maafkan aku karena tidak bisa berbuat apa-apa tentang ini. Merpati sudah mengetahui tempat ini. Mereka juga sudah mulai memata-matai Café ini." ujar yoshimura.

"Jadi, Terima Kasih untuk semuanya." Ujar yoshimura.

Hening.

"Tenchou, aku akan bersamamu sampai akhir." Ujar irimi, yoshimura menatap irimi.

"Aku juga. Aku akan tetap di sini sampai akhir, sepertinya mereka ingin melihat Monyet Iblis mengamuk." Ujar koma. 

Yoshimura tersenyum tipis menatap mereka berdua, lalu ia menatap touka dan nishiki.

"Aku baik-baik saja, tenchou." Ujar nishiki. Yoshimura menatap touka.

"Aku juga ikut bertarung, tenchou!" ujar touka tegas.

"Tidak, touka-chan akan ikut bersama yomo-kun. Dia akan menjagamu." Ujar yoshimura. 

Touka terkejut, gadis itu menatap yoshimura dengan sedih. Yoshimura tersenyum.

"Touka-chan, kau harus selamat. Lanjutkan hidupmu, bersekolahlah. Yomo-kun akan menjagamu." Ujar yoshimura, lelaki tua itu menoleh kearah yomo yang berdiri di dekat pintu.

"Yomo-kun, tolong jaga touka-chan." Ujar yoshimura, yomo mengangguk.

"Touka, sepulang kerja nanti bereskan barangmu. Kita akan pindah ke tempat yang lebih aman." Ujar yomo pada touka. 

Touka terdiam sejenak, perasaan gadis itu bercampur aduk, sangat tidak nyaman. Gadis itu mendesah kecil lalu mengangguk.

Tiba-tiba touka teringat dengan sesuatu.

"Oh iya, hana juga harus tahu." Ucap touka, semua yang ada di situ menoleh kearah touka.

"Jangan, sebaiknya hana tidak perlu tahu." Ujar nishiki, touka menatap nishiki bingung.

"Nishiki-kun benar. Hana-chan tidak perlu tau tentang ini." ujar yoshimura.

"Kenapa?" tanya touka.

"Gadis itu pasti tidak akan tinggal diam jika ia tahu tentang hal ini. Dia pasti akan bertindak gila." Ujar nishiki.

"Tapi Hana pasti akan sedih jika ia ke sini tapi café ini sudah tidak ada lagi." Ujar touka sambil mendesah kecil.

"Touka-chan, aku tidak ingin hana-chan ikut dalam peperangan ini. Hana-chan tidak boleh tahu. Jadi ku mohon, jangan ada yang memberitahu hana-chan." Ujar yoshimura.

Semua yang ada di situ mengangguk. Setelah itu, mereka mulai bekerja, Café Anteiku di buka. Para pelanggan sudah mulai berdatangan, pagi itu Café cukup ramai. Para pelayan Café Anteiku bekerja dengan semangat.

Tak lama kemudian, bel diatas pintu café berbunyi tanda ada pelanggan masuk. Touka menoleh kearah pintu.

"Selamat Datang!"

His Eye - White "Tokyo Ghoul"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang