Jalanan sepi, hanya suara gonggongan anjing tetangga, Bruno yang berbunyi dengan kerasnya. Bruno memang selalu seperti itu saat ada pejalan kaki yang melewati pagar rumahnya. Wajar saja, saat ini pukul 11 malam. Qaireen tengah menanti suami tercintanya itu pulang bekerja. Suami Qaireen merupakan anak tunggal pengusaha Wijaya, Andrean Wijaya. Sudah sejak 3 jam yang lalu Qaireen bolak-balik keluar masuk rumah mengecek tanda-tanda kepulangan suaminya yang nihil. Sebenarnya sudah beberapa bulan ini suaminya selalu pulang malam tanpa sebab bahkan tidak pulang kerumah. Ketika ditanya, alasannya selalu sama 'pekerjaan yang menumpuk'. Qaireen mulai merasa hidupnya hampa. Untuk apa ia berdandan cantik dan menyiapkan hidangan malam yang lezat jika suaminya tidak pulang dan makan malam bersamanya?
Terdengar bunyi klaksok dari luar pagar, Qaireen mendongak dan wajahnya berubah cerah, suaminya sudah pulang. Qaireen menghampiri suaminya dengan wajah berbinar sambil berkata "Mas aku kangen" lalu memeluk suaminya itu erat.
"Mas juga kangen kamu sayang" Jawaban dari suaminya itu bagai musik nan merdu di telinganya membawanya seakan ke langit ke tujuh. Sejenak ia menyesap wangi tubuh suaminya yang ia rindukan. Namun hal ganjil menyadarkannya dari mimpi indah yang hanya sesaat. Qaireen mencium harum parfum suaminya berbeda. Apa suaminya itu mengganti parfumnya? Tapi kenapa wangi parfumnya seperti parfum wanita? Qaireen terus saja melamun hingga elusan jemari di pundaknya menyadarkan lamunannya.
"Sayang?" Tanya suaminya heran"Eh iya mas?" Qaireen melepas pelukannya lalu menarik tangan suaminya, "Mas lapar kan, aku sudah memasakkan makanan kesukaan mas" .
####
Saat makan malam Qaireen berusaha untuk tidak curiga pada suaminya. Tidak mungkin suaminya berselingkuh, ia sangat mencintai Qaireen. Tetapi mengingat bahwa saat ini Qaireen belum memberikan keturunan untuk suaminya padahal usia pernikahan mereka sudah menginjak waktu 1 tahun bisa saja bukan? Qaireen menatap suaminya yang sedang menyantap makanan yang ia buat.
"Mas ganti parfum ya?" Qaireen menatap suaminya tajam, Andre tiba-tiba menghentikan makannya, menatap kedua bola mata Qaireen yang indah, menanti jawabannya.
"Iya, aku mengganti parfumku"Merasa tidak puas dengan jawaban suaminya Qaireen kembali melontarkan pertanyaan yang sukses membuat suaminya terdiam sesaat, "tapi itu kan parfum untuk perempuan?"
Hening sesaat, sampai Andre mengangkat wajahnya "Sekretaris mas yang beli, dia salah ambil daripada mubazir ya mas pakai saja"Qaireen mengangguk tanda mengerti, walaupun sebenarnya ia masih tidak puas dengan jawaban suaminya. Kenapa tidak ia saja yang membeli parfum untuk suaminya? Kenapa malah menyuruh orang lain? Apalagi parfum adalah barang yang cukup pribadi bukan?
Andre berdiri dari kursinya, "Mas mau ke toilet dulu"
Qaireen mengangguk lalu mengambil kesempatan itu dengan mengecek ponsel suaminya. Namun sialnya ponsel suaminya terkunci. Poin tambahan untuk meningkatkan kecurigaannya. Selama ini biasanya firasatnya tak pernah salah.Akhirnya Qaireen berjalan menuju kamarnya lalu mengambil ponsel miliknya. Qaireen memencet seseorang lalu meneleponnya.
"Halo, saya ingin Anda menyelidiki seseorang, ikuti kemanapun dia pergi, cari tau jadwal pekerjaannya dan siapa saja orang yang ditemuinya"
Sejenak Qaireen terdiam mendengar jawaban orang tersebut dan menjawab "Ya, orang itu suamiku"
###
"Astaga, kau serius?" teriak Seila dan Mira bersamaan, sahabat Qaireen hampir saja membuat kegaduhan di restoran setelah mendengar curhatan tentang semalam.
"Hentikan, kalian membuat kita jadi bahan perhatian semua orang sekarang", ujar Qaireen kesal, niatnya ingin menenangkan pikiran malah menambah pikiran, malu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi
RomanceKehidupan rumah tangga Qaireen baik baik saja hingga datang seorang wanita yang mengaku sedang mengandung anak suaminya. Qaireen merasa dikhianati lalu memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. 5 tahun berlalu, luka itu masih ada bahkan menganga le...