Bagas's POV

92 49 13
                                    

      Tok tok tok..

     "Bagas putera sanjaya?"
     "Bagas!?udah jam 6,sekolah atau ngak"
     "Bagas masih niat sekolah atau ngak" ujar mama di depan kamar berulang kali membangunkan ku,padahal aku sudah bangun dari tadi, sengaja aku tak menjawab panggilan itu aku capek berdebat dengan mama. Jujur aku bukan tipe yang suka menyakiti wanita, tapi ibuku memicu aku menyakiti hatinya kalian boleh menganggapku durhaka semua punya sebab dia tidak pernah dirumah dalam seminggu pun cuma 2 kali dia dirumah, kalo pun kami disini udah mati dia masih tegar dengan pendiriannya. Sungguh bukan impian memiliki keluarga seperti ini, tapi bersyukur sajalah tak ada yang lain.

   "Baga.." ujar mamaku memanggil lagi tapi aku segera membuka pintu kamar
   "Mama udah ngak mau ngurusin aku sama Anna lagi kan,toh anak mama cuma kak dika kan?" Tanya ku menatap kapada ibuku, yang meredam marah. Kurasa mama tak pentas lagi memarahiku, terlebih dulu dia harus memarahi dirinya yang sama sekali belum bisa menjadi ibu sewajarnya.
 
   "Terserah kamu bagas!"
   "Bagus kalo terserah aku,aku ngak mau ngerepotin mama lagi mulai sekarang,ngak usa repot repot bangunin aku!"
aku menuruni tangga dan langsung mengendarai motor ku tanpa sarapan bersama mereka,entah dimana hati kedua orangtua ku mereka bercerai tanpa memikirkan perasaan anak-anaknya. Ayahku pergi jauh entah kemana, ibuku sibuk sana sini, aku punya adik yang cantik bernama "Annatasya Puteri" dia sangat dekat dengan ku,aku merasa punya keluarga kalo bersama Anna,oh iya aku punya kakak aku lupa, namanya Pratama Dika, semenjak orang tua kami bercerai dia tidak menganggap kami sebagai adiknya lagi, banyak sekali perubahan yang buruk terjadi kepada kak Dika,mulai dari pulang malam, gonta ganti pacar, dan menyiksa adiknya yang tak lain aku dan Anna. aku bisa memaafkannya kalo dia hanya menyiksaku tapi dia menyiksa anna,aku sering mendengar anna menanggis tengah malam karna kesakitan. Itu membuat ku pilu,dia tak pernah mengeluh sakit di depan ku,dia sangat pintar menyembunyikan luka yang ia alami.

~~~~

Aku menghidupkan mesin motor ku,menelusuri perkotaan yang padat ini untuk bersekolah.

Tin Tin Tin Tin .....
aku stop tepat di depat dua anak perempuan yang sedang berbicara di depan gerbang sekolah yang menurut ku itu aneh.
    "Minggir woi,sekolah bukan ajang gosip di tengah jalan kali" ujar ku,aku tak mengenali mereka
    "Lo bicara sama gue atau tong sampah sebelah gue" ucap salah satu perempuan itu,aku tak sempat membalas ucapannya yang frontal itu  mereka langsung meninggalkan ku.

~~~

Kelasku kosong jadi aku bakalan free hari ini,aku mengaktifkan data Iphone ku banyak sekali notifikasi yang aku terima. Aku malas membuka satu persatu. Aku lebih suka membuka aplikasi Line untuk melihat grup yang di buat oleh salah satu teman ku.di Line aku tak memakai nama asli ku,nama samaran yaitu Bugg.tiba tiba adding teman bertambah aku tak sengaja membuka obrolan yang tertera di sana.

*(AdindaOm)  5 hours ago
         
Bugg kamu udah.                dapet  sahabat pena belum ya?

*(Bugg)        3 minutes ago
      
Aku ngak minat deh.                  Maaf.

*(Bugg)               Just now

Kirimin alamat lo sekarang

~~~

Entah kenapa aku sedikit tertarik dengan rules yang di kasih di grup itu.yah buat cari sahabat pena,kayak zaman dulu banget kan! Agak sedikit buang buang waktu dan terkesan alay tapi itu boleh dicoba mau tau rasanya kalo nggak ada smartphone yang sekarang udah jadi kebutuhan primer anak anak Sekolah.
   "Bagas lo di panggil revan di kantin " ujar davi
   "Gue malas kekantin,gue mau tidur"ujar ku malas menyaut.
    "Yaudah lah yaw,jangan lupa mimpiin dera bagas sayang"ujar davi menepuk pundakku,aku langsung bangun dari kemalasan ku.
   "Gue tampol tu mulut,pegi lo" yah Dera mantan ku yang pertama kita putus karna dia ngak mau punya pacar yang keluarga nya broken home.

~~~

Sekolah udah sepi kayaknya aku keenakan tidur. Aku harus pulang walau ku tau rumah itu sangat menyakiti ku tapi aku masih peduli dengan Anna mungkin dia sekarang sedang menunggu ku untuk makan siang bersama. Aku keluar kelas dengan wajah malas. 
Aku bertemu lagi dengan gadis gosip pagi tadi entah apa yang di lakukan nya di depan kelasku
   "Ternyata lo bukan tukang gosip doang ya tukang nguntit juga " ujar ku
   "Gue nguntit lo? Buang buang waktu! " ujarnya tajam.
   "Gue ngak suka,ngerti lo"ujarku dengan percaya diri dan meninggalkannya seperti dia meninggalkan ku pagi tadi. aku tak tau apa yang di lakukannya siang bolong disekolah yang sepi ini,mungkin menunggu pacarnya dan itu bukan urusan ku. aku menuju parkiran kulihat muka kesal perempuan tadi mengambil tasnya yang tergeletak di depan kelas.ternyata dia anak Ipa 2. Kok gue stalker sih.Terserah aku bahkan tak peduli.

SUCKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang